Meisya terperangah saat mendengar penuturan Regy, yang telah menangkap basah dirinya saat pergi bersama Rizvan.
"Ka- Kamu tahu darimana?" tanya Meisya terbata-bata.
"Aku lihat dengan mata kepala aku sendiri! Kamu dibonceng sama dia dan pergi ke sebuah kafe," cecar Regy. Emosinya semakin naik ke ubun-ubun.
Meisya berusaha menjelaskan. "Demi Allah aku bukan abis jalan sama Rizvan. Kami cuma-"
"Ck! Udahlah, gak usah ngeles!" Regy memotong dengan tajam. "Kalau kamu masih suka sama Rizvan, kamu tinggal jujur! Walau berat, aku akan relain kamu buat dia.
Karena buat apa kita menjalani hubungan, kalau di hati kamu masih ada Rizvan?"
Gadis itu semakin lemas. Air matanya jatuh berkali-kali. "Sumpah demi apapun, aku udah nggak ada perasaan apa-apa lagi sama Rizvan. Kenapa sih kamu nggak percaya?"
"Kalau gitu tadi di kafe, kalian abis ngapain?" tanya Regy dengan nada menantang.
"Kami cuma ngobrol biasa."
"Ngobrolin apa?"
"Ngobrolin tentang hubungan kita berdua. Dia nanya, apa kita benar-benar pacaran. Aku jawab Iyah, dan minta dia buat gak gangguin hidup aku lagi, karena sekarang aku udah bahagia sama kamu. Cuma itu."
"Terus gimana jawaban dia?"
"Ya dia bersedia dan janji nggak akan gangguin hidup aku lagi."
Regy tersenyum sinis. Sulit baginya untuk mempercayai Meisya, setelah Gadis itu kedapatan membohonginya.
"Segampang itu?"
"Ya terus? Kamu benar-benar nggak percaya sama aku?" tanya Meisya dengan perasaan terluka teramat sangat.
Kali ini, Regy mencoba meredam emosinya yang sudah hampir mencapai level tertinggi. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu mengembuskannya perlahan.
"Oke, anggap aku percaya. Terus kenapa kamu bohongin aku dengan bilang lagi di rumah Keyla? Apa susahnya ngasih tahu aku kalau kamu lagi sama Rizvan, dan ngobrolin sesuatu sama dia?"
Meisya tidak mampu menjawab dan hanya bisa menatap Regy dengan mata dan pipi yang sudah sangat basah. Tak menyangka, semua ini akan terjadi. Dan betapa ia terluka saat Regy tidak mempercayai ucapannya.
Sementara Regy terus memojokkannya. "Gak bisa jawab kan?"
Meisya terisak. "Ya udah, sekarang mau kamu apa?"
"Harusnya aku yang nanya kaya gitu. Apa mau kamu? Kalau misalkan kamu masih suka sama Rizvan, ya udah, aku rela mengalah. Dan itu artinya, hubungan kita harus berhenti sampai-"
Tangis Meisya pecah, sekaligus memotong ucapan Regy yang belum selesai. Gadis itu menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangan dan menangis tersedu-sedu. Ia benar-benar bingung, harus dengan cara apa ia meyakinkan Regy.
Regy sendiri heran. "Kenapa malah nangis sih? Aku nggak butuh tangisan kamu, yang aku butuhkan adalah kepastian. Siapa yang akan kamu pilih, aku atau Rizvan?!"
Meisya menurunkan tangannya dan kembali menatap Regy. Wajahnya sudah tidak karu-karuan.
"Gi, daripada kamu membunuh aku secara perlahan dengan sikap kamu ini, mendingan kamu bunuh aku secara langsung. Aku rela kok."
Regy tertegun. Hatinya yang semula dikuasai amarah perlahan melunak. Ia seperti tersadar. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Atau nggak, kamu mau aku bunuh diri? Biar kamu percaya kalau aku udah nggak ada perasaan apa-apa sama Rizvan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/369782884-288-k955414.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO SOMPLAK (SELESAI)
Novela JuvenilMenceritakan 3 Gadis yang bersahabat sejak masuk SMA dan memiliki permasalahan yang sama, yakni susah move on. Keyla Maheswari : Tidak bisa move on dari mantannya yang tergoda cabe-cabean. Raya Monica : Tidak bisa move on dari pacarnya yang meningga...