"Maafin gue Ray." Divio tertunduk dengan rasa bersalah yang teramat besar.
"Maaf buat apa?" Raya was-was. Nafasnya mulai memburu. Raut kebahagiaan yang semula menghiasi wajahnya mendadak hilang entah kemana.
"Maaf karena gue gak bisa nepatin janji gue buat mencintai lo seumur hidup gue." Divio mengatur nafas. Memikirkan skenario yang telah ia susun sedemikian rupa.
"Tadi sore, gue ketemu lagi sama seorang cewek yang sejujurnya belum bisa gue lupain. Namanya Bela. Dia adalah cinta pertama gue, sekaligus cewek pertama yang ngasih tahu gue arti cinta dan kebahagiaan."
Divio menatap Raya.
"Lo tahu Ray? Gue berasa mimpi bisa ketemu sama dia lagi. Apalagi dia juga bilang kalau sebenarnya dia masih sayang sama gue dan berharap kita bisa sama-sama lagi.
Jadi gue minta sama lo, lepasin gue, dan relain gue buat Bela."
Raya menunjukkan ekspresi datarnya untuk beberapa saat. Sebelum kemudian dia justru merasa geli dan tertawa terbahak-bahak.
Membuat Divio heran karena reaksi Raya diluar dugaannya. Ia pikir Raya akan murka bahkan mungkin menamparnya. Tapi kenapa gadis itu malah tertawa seolah menganggap ucapannya adalah lelucon?
"Haha, aduh. Divio.. Divio..
Lo pikir gue bakal percaya sama omongan lo?"Divio tak menjawab. Ia terus menatap Raya dengan tatapan sendu. Benar, jangan percaya Ray. Divio tidak benar-benar berniat memutuskanmu.
"Lo gak bakal bisa begoin gue Div. Karena hanya dengan ngelihat mata seseorang, gue bisa tahu dia bohong atau nggak. Dan tatapan mata lo waktu bilang hal tadi, nunjukin kalau lo lagi bersandiwara di depan gue."
Divio tersenyum simpul menyadari kepintaran Raya. Gadis itu memang tidak bisa dibohongi dengan mudah. Berbeda dengan Keyla.
Eh, tunggu. Tapi ini tidak sesuai rencananya! Bagaimanapun hubungan mereka harus berakhir malam ini, dan Raya harus membencinya.
Akhirnya Divio mengeluarkan handphonenya dan meminta kerjasama Abi. Dengan gerakan cepat, ia mengetik pesan pada sahabatnya tersebut.
Untungnya Abi sedang online dan segera membalas.
Bi, gue butuh bantuan lo sekarang juga
Bantuan apa Div?
Lo pasang Poto profil lo pake foto Bela, terus chatt gue dengan kata-kata mesra. Sekarang juga yah.
Untungnya Abi bisa diajak bekerjasama. Dan tentang gadis bernama Bela, tentu saja ia mengetahuinya.
Setelah mendapat pesan mesra yang sejujurnya sangat menggelikan, Divio langsung menghapus seluruh isi chatt nya dengan Abi sebelumnya hingga yang tersisa hanyalah satu chatt terbaru dari Abi. Kemudian Divio mengganti kontak Abi dengan nama Bela. Rencana yang sempurna.
Divio pun menunjukkan chatt tersebut pada Raya.
Bela
Malam Cowok. Lagi ngapain? Dah makan belum? Jangan lupa makan yah. I Miss You. Muach.
Bukti yang cukup kuat tersebut akhirnya memaksa Raya untuk percaya. Matanya langsung berkaca-kaca. "Jadi lo serius?"
Divio menunduk dan mengangguk perlahan. "Gue bener-bener gak bisa lupain dia Ray. Jadi ayo kita putus dan-"
PLAK! Sebelum Divio menyelesaikan ucapannya, Raya sudah lebih dulu menamparnya. Tamparan yang cukup keras dan membuat pipi Divio panas seketika.
Cowok itu memejamkan mata dan menghela nafas panjang. Levin.. Ini kan yang lo mau?
![](https://img.wattpad.com/cover/369782884-288-k955414.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO SOMPLAK (SELESAI)
Teen FictionMenceritakan 3 Gadis yang bersahabat sejak masuk SMA dan memiliki permasalahan yang sama, yakni susah move on. Keyla Maheswari : Tidak bisa move on dari mantannya yang tergoda cabe-cabean. Raya Monica : Tidak bisa move on dari pacarnya yang meningga...