Saat Keyla sudah hampir terlelap di ruang perawatannya, tiba-tiba handphonenya berbunyi, pertanda masuknya sebuah notifikasi.
Gadis imut itu terpaksa membuka mata dan meraih handphone yang terletak di atas nakas.
Kampret Raya
Sorry til, gue baru sempet ngabarin. Si Risa di vonis hukuman 8 tahun penjara.Keyla menghela nafas panjang seraya menurunkan benda pipih di tangannya. Entah ia harus senang atau sedih saat mengetahuinya. Satu yang pasti, ia begitu menyayangkan perbuatan Risa yang akhirnya membuat gadis itu mendekam di penjara.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar. Keyla menoleh, sebelum akhirnya melihat seseorang membuka pintu, dan berjalan memasuki ruangan. Rupanya si ayang.
Sudut bibir gadis itu melengkung seketika.
"Belum pulang ayang?"
Abi yang masih berjalan ke arah Keyla, menggeleng sembari tersenyum. "Aku mau nemenin kamu dulu."
Lantas sang dokter duduk di pinggir ranjang. "Kamu kok belum tidur?"
Keyla meletakkan kembali handphonenya. "Aku baru aja mau tidur, gak tahunya si Raya ngirim pesan."
"Apa katanya?" Abi menyelipkan rambut Keyla ke belakang telinganya. Hal sederhana namun begitu manis.
"Si Risa dihukum delapan tahun penjara katanya."
Abi mendengus, dan tampak tidak puas. "Bentar banget. Harusnya samain aja tuh sama kakak iparnya. Perbuatan dia kan udah masuk kategori pembunuhan berencana."
Keyla mengangguk pelan. "Iya sih, tapi di sisi lain aku juga kasihan sama dia. Masa mudanya harus dia habiskan di balik sel jeruji."
Abi menatap Keyla dengan kagum. Si ayang memang mempunyai hati yang lembut. Jadi makin lope lope. "Bahkan kamu masih punya rasa kasihan sama orang yang udah nusuk kamu?"
Gadis itu tersenyum tipis. Mengambil tangan Abi dan memainkan jemarinya. "By the way, kapan aku boleh pulang? Bosen aku disini terus."
"Besok juga udah bisa kok," jelas Abi.
Keyla girang setengah mati. Tentu saja. Ia sudah muak dengan tempat itu dan ingin segera rebahan di kamar tercintanya.
"Kamu serius? Asa! Oiyah, aku juga mau jengukin Meisya di rumah sakit. Dia abis di operasi. Gak papa kan?"
"Sama siapa?"
"Sama Raya."
Abi mengembuskan nafas. Kalau dilarang pasti ngambek. Jadi apa boleh buat. "Ya udah, tapi jangan lama-lama. Kamu masih harus banyak istirahat."
Keyla tersenyum dan mengangguk semangat. Ia sudah tidak sabar ingin cepat-cepat besok.
"Ngomong-ngomong, kita beneran jadi nikah bulan depan?" tanya gadis itu, selanjutnya.
"Ya jadi lah. Masa aku bohong."
Senyum Keyla semakin merekah. Sungguh, dia benar-benar bahagia malam ini. Sebahagia saat dirinya mendapat arisan. Bahkan lebih dari itu.
Abi duduk lebih dekat. Tangan kirinya terangkat, membelai mesra pipi Keyla yang ranum. "Abis resepsi, kamu mau honeymoon kemana?"
Gadis itu memutar otak sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk. Kira-kira kemana yah enaknya? Bali? Korea? Paris?
Disaat Keyla sibuk memikirkan tempat honeymoon yang cocok, handphone Abi tiba-tiba berdering. Pemuda itu langsung mengeluarkan handphone didalam saku celananya, dan menatap layar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO SOMPLAK (SELESAI)
Teen FictionMenceritakan 3 Gadis yang bersahabat sejak masuk SMA dan memiliki permasalahan yang sama, yakni susah move on. Keyla Maheswari : Tidak bisa move on dari mantannya yang tergoda cabe-cabean. Raya Monica : Tidak bisa move on dari pacarnya yang meningga...