Hilang Ditelan Waktu

2K 316 86
                                    

Di aliran sungai waktu yang mengalir deras,
Terkubur rahasia-rahasia di dalamnya.
Seperti bayangan yang melayang pergi,
Hilang tak bersisa, hanyut dalam sunyi.

Begitu banyak detik yang terlewatkan,
Bertemu pagi, lalu beranjak senja.
Tak ada catatan di balik rerumputan,
Hanya cerita yang hilang tak terkira.

Kisah-kisah terpendam dalam sepi,
Sebagai angin yang berbisik pelan.
Mengapa hati tak sanggup menerka,
Ke mana perginya saat-saat yang telah lenyap?

Pada saat tertentu, tawa menghias wajah,
Namun sesaat kemudian, tiada lagi tersisa.
Seperti nyanyian yang tak dinyanyikan,
Terlupa di dalam sepi yang berkepanjangan.

Terkadang kusendiri dalam lamunan,
Mengulang kenangan yang lebur dalam waktu.
Namun ia pergi, tak bisa kugapai,
Hilang ditelan waktu, takkan kembali lagi.

Kini, hanya kepingan-kepingan ingatan,
Sisa-sisa yang terselip dalam benak.
Seperti sejuta bintang yang berkelebatan,
Hanya siluet yang mampu kudapatkan.

Maka berlalulah waktu dengan segenap tawa,
Menghanyutkan cerita-cerita yang lenyap.
Kusimpan dalam hati, meski tak terdengar lagi,
Hilang ditelan waktu, hingga akhir nanti.

Namun, biarkanlah puisi ini menjadi pengingat,
Bahwa setiap detik berharga dan berarti.
Cerita yang hilang, kini tersurat dalam kata,
Terpatri dalam hati, meski terbang bersama waktu yang berlalu.

Hilang Ditelan Waktu, tetaplah abadi dalam ingatan,
Meski tak lagi hadir dalam kehidupan ini.
Kita saling menghargai dan mencipta kenangan,
Sebab waktu tak mampu menghapus kasih dan sayang.

Diksi Dalam SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang