Luarnya Tenang Pikirannya Berperang

90 36 3
                                    

Di balik senyum yang selalu terpancar,
Ada badai yang tak kunjung pudar,
Di dalam relung jiwa yang samar,
Pikiran berkelindan dalam gemuruh tanpa sadar.

Langit biru tampak begitu damai,
Namun di dalam dada, ada resah yang tak terurai,
Setiap langkah tampak tenang, santai,
Namun ada rencana yang selalu tersembunyi, ramai.

Di pagi yang sunyi, cahaya mentari menerpa,
Tapi dalam benak, perang tak pernah sirna,
Setiap kata yang terucap dengan hati-hati terjaga,
Menyembunyikan derita yang dalam, tak terhingga.

Mata memandang dengan lembut, penuh kasih,
Namun di baliknya, ribuan pikiran saling mengiris,
Satu per satu menggerus ketenangan yang tipis,
Memaksa hati bertahan dalam derita yang teriris.

Namun di balik semua, ada kekuatan tersembunyi,
Semangat tak kenal lelah, terus bertahan meski sendiri,
Meski perang di dalam terus berkecamuk, tak terhenti,
Luarnya tenang, pikirannya berperang, tak pernah mati.

Maka biarlah tenang ini menjadi tameng diri,
Menghadapi dunia dengan senyum penuh arti,
Meskipun di dalam jiwa terus bergejolak tanpa henti,
Luarnya tenang, pikirannya berperang, namun tetap berdiri.

Diksi Dalam SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang