Dalam sunyi malam yang tak bertepi,
Di antara bintang yang sembunyi,
Aku merangkai harapan perlahan,
Mengusap luka yang belum sembuh di hati.
Lembut suara angin berbisik pelan,
Seolah mengerti deritaku yang terpendam,
Menawarkan pelipur lara di kegelapan,
Menghapus air mata dengan kasih yang tak terucap.
Setiap langkah dalam kesendirian,
Adalah perjuangan tanpa henti,
Menggali kedalaman jiwa yang rapuh,
Mencari cahaya dalam diri sendiri.
Tak ada tangan yang terulur,
Tak ada pelukan yang menenangkan,
Hanya diriku yang berjuang,
Melawan bayang-bayang ketakutan.
Aku mencoba sembuh sendiri,
Dalam keheningan yang menyelimuti,
Membalut luka dengan keberanian,
Menulis cerita baru di setiap pagi.
Meskipun perlahan dan penuh luka,
Aku takkan menyerah pada kesedihan,
Karena di ujung perjalanan ini,
Ada cahaya yang menunggu dengan sabar.
Dengan setiap helaan nafas yang dalam,
Aku temukan kekuatan dalam diriku,
Untuk bangkit dan melangkah lagi,
Menggapai kebahagiaan yang hakiki.
Dan dalam tiap butir doa yang terucap,
Ada harapan yang tak pernah pudar,
Bahwa aku mampu sembuh sendiri,
Menemukan kembali diriku yang sejati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Dalam Sepi
PoetryHanya seseorang yang ingin bercerita mengenai kehidupannya melalui diksi yang dirangkai sedemikian rupa menjadi sebuah puisi. Hi, readers! Jangan lupa follow akun ini, vote ceritanya, dan tinggalkan komentar ya. Setiap dukungan dari kalian membuatku...
