Rintihan Malam yang Sepi

68 25 6
                                    

Di sudut malam yang sunyi,
Di bawah langit yang kelabu,
Hatiku terhimpit dalam rindu,
Meratap pilu tanpa temu.

Dulu ada senyummu di sini,
Menghangatkan setiap inci ruang,
Kini tinggal bayangmu di hati,
Menggores luka yang tak terkatakan.

Air mata jatuh tanpa suara,
Mengenang janji yang terucap dulu,
Semua terasa hampa dan sia-sia,
Saat cinta berubah menjadi abu.

Rintihan hati tak terelakkan,
Saat kenangan menghunus jiwa,
Setiap detik serasa menusukkan,
Rasa kehilangan yang tak terhingga.

Di tiap malam aku menanti,
Mungkin kau akan kembali lagi,
Namun harapan itu mati perlahan,
Terkubur dalam realita kejam.

Bayanganmu masih mengejar,
Di setiap sudut pandangan mata,
Membawa rasa sakit yang membakar,
Menghancurkan segala asa dan cinta.

Aku berjalan di antara kerinduan,
Di lorong sepi penuh kegelapan,
Hanya bayangmu yang menjadi teman,
Di setiap helaan napas kesepian.

Hujan turun membasahi tanah,
Seakan ikut merasakan duka,
Setiap tetesnya membawa kisah,
Tentang kita yang tak lagi bersama.

Angin malam mengusap wajah,
Membawa bisikan dari masa lalu,
Tentang cinta yang pernah indah,
Namun kini tinggal puing-puing pilu.

Malam terus beranjak tanpa belas,
Hanya derita yang setia menemani,
Di bawah rembulan yang redup sinarnya,
Aku terkurung dalam rindu yang tak bertepi.

Semoga rasa ini akan sirna,
Bersama waktu yang terus berjalan,
Namun untuk kini dan selamanya,
Aku hanyalah jiwa yang kehilangan.

Diksi Dalam SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang