Darah Juang di Bumi Pertiwi

56 27 4
                                    

Di tanah merah yang terpecah belah,
Di bawah langit yang mendung oleh luka,
Lahir pejuang yang tak mengenal lelah,
Berani menggenggam nyawa demi cita.

Mereka berjalan tanpa takut di dada,
Dengan langkah pasti, menggetarkan bumi,
Di setiap jengkal tanah yang dicinta,
Mereka bertarung, meski jiwa teraniaya.

Pedang musuh menghunus tajam,
Tapi semangat mereka tak pernah padam,
Berpacu dengan waktu yang terus berdentam,
Demi anak cucu yang bebas, tak terbungkam.

Mereka adalah bayangan di malam pekat,
Yang datang dalam senyap, memecah gelap,
Menggempur musuh dengan semangat yang kuat,
Menorehkan sejarah di tiap tapak.

Di hutan, di gunung, di lembah berduri,
Mereka menebas jalan dengan keberanian,
Tanpa berpikir kembali, tanpa ragu diri,
Berharap kemerdekaan di tangan mereka tergenggam.

Tangisan ibu, doa anak di belakang,
Mereka simpan dalam hati yang tabah,
Karena mereka tahu, esok pasti datang,
Saat merah putih berkibar dengan megah.

Meski darah tertumpah, tak ada yang sia-sia,
Karena setiap tetes adalah janji,
Janji akan kebebasan yang nyata,
Bagi bangsa yang telah lama terbelenggu ngeri.

Dan akhirnya, di bawah matahari merdeka,
Mereka tersenyum meski telah tiada,
Karena di ujung perjuangan yang tak mengenal lelah,
Indonesia berdiri tegak, bebas dari penjajah.

Namamu abadi, pahlawan tanah air,
Di setiap napas kemerdekaan ini,
Engkaulah cahaya yang takkan pernah pudar,
Dalam sanubari bangsa yang takkan lupa.

Diksi Dalam SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang