Langit yang Menangis

71 20 6
                                    

Langit yang merunduk kelam,
Di bawah naungan petang,
Rintik hujan berjatuhan,
Menari di antara gemuruh rindu.

Di sudut-sudut bumi yang dingin,
Kujumpai jejak langkah yang hilang,
Setiap tetes adalah rahasia,
Dari langit yang menangis dalam sunyi.

Kilauan bintang terbenam,
Menyisakan luka yang tak terkatakan,
Langit memeluk gelap,
Menyimpan kisah dalam alunan.

Hujan yang jatuh tak henti,
Seakan merangkul jiwa yang terluka,
Membasuh serpihan kesedihan,
Yang tersisa di reruntuhan cinta.

Dalam derasnya, suara hati bergetar,
Menjerit dalam ruang yang hampa,
Langit menangis untuk setiap doa,
Yang tersimpan di dalam malam.

Malam yang membisu,
Menyimpan sembilu yang tak terlihat,
Setiap butir hujan adalah air mata,
Yang tak mampu menghapus segala duka.

Langit mengusap lembut,
Setiap luka yang menganga,
Menawarkan ketenangan dalam kesedihan,
Menjadi saksi dari segala kepedihan.

Dan ketika esok menjelang,
Langit mulai tersenyum lembut,
Setiap tetes hujan adalah harapan,
Yang menyambut hari baru dengan lembut.

Dalam cahaya fajar yang menembus,
Langit masih menyimpan rahasia,
Kisah sedih yang tak pernah pergi,
Di balik awan yang mengalir penuh rasa.

Langit yang menangis kini tenang,
Namun jejak air mata tetap tersisa,
Dalam setiap hujan yang turun,
Ada kisah yang tak pernah lenyap.

Diksi Dalam SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang