Aku berjalan di lorong sunyi,
Di antara bayang-bayang masa lalu,
Jejak-jejak samar tak lagi berarti,
Hilang sudah diriku yang dulu.
Angin berbisik tanpa suara,
Hening menyelimuti setiap langkah,
Dalam keremangan tanpa cahaya,
Kucari aku yang terperangkap gelap.
Waktu menggerus harapan dan mimpi,
Menenggelamkan segala angan dan asa,
Jiwa yang dulu berapi-api,
Kini tersesat dalam kehampaan masa.
Di cermin kulihat bayangan asing,
Mata itu bukan milikku lagi,
Pikiran berkelana tanpa pemilik,
Rasa itu tak lagi mengenali diri.
Di mana senyum yang pernah bersinar?
Di mana tawa yang pernah menggelegar?
Semua menguap dalam hiruk-pikuk dunia,
Tertinggal hanya aku yang kehilangan warna.
Aku rindu pada aku yang hilang,
Pada jiwa yang bebas berkelana,
Kini kuharap waktu memberiku peluang,
Untuk menemukan aku yang sesungguhnya.
Meski jalan ini penuh duri dan sepi,
Takkan ku menyerah mencari arti,
Aku percaya di balik kabut ini,
Ada aku yang menunggu, sabar menanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Dalam Sepi
PoetryHanya seseorang yang ingin bercerita mengenai kehidupannya melalui diksi yang dirangkai sedemikian rupa menjadi sebuah puisi. Hi, readers! Jangan lupa follow akun ini, vote ceritanya, dan tinggalkan komentar ya. Setiap dukungan dari kalian membuatku...
