Kidung Alam yang Tak Pernah Padam

41 20 1
                                    

Di bawah langit biru yang tak berujung,
Sinar mentari menjelajahi rerumputan,
Angin berbisik lembut di antara dedaunan,
Menyanyikan lagu tentang kehidupan yang tak pernah padam.

Di antara pepohonan yang menjulang tinggi,
Bunga-bunga bersemi dalam pelukan cahaya,
Setiap kelopak menyimpan cerita,
Tentang cinta, harapan, dan perjalanan jiwa.

Bebatuan di tepi sungai bercerita,
Tentang waktu yang terus mengalir,
Airnya menari-nari, berkilau dalam cahaya,
Menghapus jejak-jejak kesedihan yang pernah ada.

Di puncak gunung, awan menggantung rendah,
Seolah menggapai impian yang terpendam,
Di sanalah keheningan bertemu keindahan,
Membawa kedamaian bagi setiap hati yang datang.

Di malam hari, bintang-bintang bersinar,
Seperti mata-mata yang mengawasi bumi,
Kegelapan tak lagi menakutkan,
Karena alam menyimpan cahaya dalam kesunyian.

Gelombang laut mengalun dengan lembut,
Menawarkan pelukan bagi jiwa yang penat,
Suara deburannya menjadi melodi,
Menghantar kita kembali ke pangkuan sang Ilahi.

Dalam setiap langkah di alam ini,
Terdapat pelajaran yang tak terucapkan,
Bahwa kita adalah bagian dari keseluruhan,
Berkaitan satu sama lain dalam harmoni yang abadi.

Kidung alam ini tak pernah padam,
Ia mengalun dalam setiap napas kehidupan,
Mengajarkan kita untuk bersyukur,
Atas keindahan yang tiada tara,
Di dunia yang penuh warna dan cinta.

Diksi Dalam SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang