Namun situasi canggung itu berakhir dalam sekejap. Ketika Andrian mulai berteriak marah padaku.
"Dasar tidak tahu malu!!"
Dia lalu segera mendorong ku jatuh sampai ke lantai.
"Kamu yang menyebalkan!!"
Mendengar ku mengeluh, tatapan matanya menjadi semakin tajam.
"Ini semua gara-gara kamu semuanya jadi berantakan!"
Mendengar itu, jelas saja aku juga marah, segera aku mengambil selimut untuk menutupi tubuhku dan mulai duduk di sofa sambil menatap tajam kearahnya.
"Apa-apaan itu! Kenapa kamu menyalahkanku lagi?"
"Kamu yang membuat semua rencana pernikahan ku gagal!! Kenapa kamu selalu saja merusak semuanya!!! Kamu selalu saja mengacaukan hidupku! Tidak dulu atau sekarang!!!"
Aku masih bisa merasakan tatapan matanya yang penuh dengan rasa amarah sepertinya hal-hal di masa lalu masih sangat menggangunya, dan terlebih sekarang.
Aku mengakuinya bahwa hal-hal di masa lalu itu memang salahku.
Namun tentang pernikahannya yang gagal itu...
"Andrian Bukankah sebaiknya kamu intropeksi diri? Bahkan walaupun bukan aku yang disini, itu bisa jadi orang lain. Tunanganmu itu tetap akan mencari pengganti karena dia tidak memiliki keinginan untuk menikah denganmu! Siapa di dunia ini wanita yang ingin menikah dengan Pria yang tidak mencintainya?"
Mendengar kata-kataku itu dia yang awalnya marah tiba-tiba saja terdiam, seolah kehabisan kata-kata.
"Ini tidak seperti itu...."
Namun dia tidak melanjutkan kata-katanya yang malah membuatku penasaran.
Apakah itu artinya kamu menyukai tunanganmu?
Sayangnya, aku tidak memiliki keberanian untuk benar-benar bertanya.
"Kamu tidak tahu apa-apa."
Aku kata-katanya yang tidak jelas itu.
"Bagaimana aku bisa tahu jika kamu tidak berkata apa-apa?"
"Itu bukan urusanmu!!"
Andria juga segera berbalik dan pergi dari kamar ini setelah mengatakan itu, sepertinya dia tidak ingin berurusan atau membahas hubungannya dengan Nona Jesicca padaku.
Melihat kepergiannya entah aku harus merasa lega atau tidak.
Apakah dia pergi untuk mencari Nona Jesicca?
Aku tidak ingin memikirkannya.
"Namun ini benar-benar hari yang panjang."
Aku akhirnya memutuskan untuk ganti baju lagi dengan pakaian yang lebih tertutup dan mulai berbaring di tempat tidur.
Mungkin karena kasur yang sangat empuk atau karena aku yang sangat lelah, aku segera tenggelam ke alam mimpi.
*****
Sayangnya dari pagi hari aku sudah menghadapi pagi yang sibuk.
BYURRR
Di pagi hari, setelah malam pertama pernikahan terlewati, bukan senyuman hangat seorang pria tampan yang memelukku yang menyambut ku. Namun guyuran air, yang aku tahu pasti siapa pelakunya.
"Apa-apa sih kamu Andrian!!"
Aku jelas merasa kaget sekaligus menggigil kedinginan setelah menerima guyuran air itu, itu tidak banyak sepertinya hanya air dari gelas, namun itu cukup untuk membuatku basah kuyup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Pria Yang Pernah Aku Bully
RomanceDuniaku terasa jungkir balik dalam semalam, sejak keluargaku bangkrut dan ayahku meninggal. Kami di usir dari rumah, harus tinggal di sebuah kontrakan kecil, dan masih harus membayar hutang-hutangnya tersisa. Teman-temanku di sekolah yang dulu dekat...