"Tunggu, kamu bukan Jesicca!!"
Sayangnya, sebelum aku bisa melangkah mundur lebih jauh dan melarikan diri, Andrian sudah memegang tanganku, memastikan Aku tidak bisa pergi.
Bahkan sebelum penutup wajah ini di buka, dia sudah bisa mengenaliku bahwa aku bukan Nona Jesicca?
Ah, itu pasti karena tinggi kami berbeda, Nona Jesicca sedikit lebih tinggi dari pada aku.
Tidak!
Sekarang yang paling penting adalah memastikan bahwa dia tidak melihat wajahku.
Aku buru-buru memegang penutup wajahku, namun Andrian bergerak beberapa langkah lebih cepat dariku.
Dia segera menyingkirkan penutup wajahku dalam sekejap, sampai tatapan mata kami akhirnya bertemu.
Aku bahkan takut untuk mencoba menatap matanya secara langsung.
Mungkin karena rasa bersalah yang tiba-tiba muncul dalam hatiku, artinya disini aku mengacaukan pernikahan Andrian.
"Apa yang kamu lakukan disini sambil memakai baju pengantin hah?"
Ketika mendengar kata-kata penuh amarah itu, aku sendiri masih sangat kaget terutama ketika melihat siapa 'Pengantin Pria' yang akan menikah hari ini.
"Kenapa kamu diam saja Hah? Liliana!! Coba jelaskan permainan apa yang kali ini kamu mainkan? Mana calon pengantin wanitaku? Mana Jesicca Connelly?"
Aku menjadi sedikit gemetar takut ketika mendengar suara marah yang keluarkan.
Aku tidak pernah mengira hari dimana, aku mengenakan pakaian pengantin wanita dan dia mengenakan pakaian pengantin pria akan terjadi. Hal-hal yang benar-benar tidak pernah aku kira walaupun kita tidak benar-benar akan menikah.
Namun jika memikirkannya lagi, situasi ini bukan salahku sepenuhnya. Aku teringat kata-kata Nona Jesicca Connelly sebelumnya tentang calon Suaminya yang menikahinya hanya untuk memanfaatkannya agar bisa memantapkan diri sebagai pewaris Keluarganya atau sesuatu.
Jelas, ini salah Andrian bukan?
Bagaimana bisa, dia mencoba memanfaatkan Nona Jesicca?
Aku tidak terlalu mengenal Nona Jesicca, namun dia jelas orang yang cukup baik, dia bahkan sempat menanyakan soal Operasi Mamaku sebelumnya dan apakah aku masih kekurangan uang.
"Andrian, ini mungkin karena kamu terlalu sampah, sampai calon pengantin wanitamu kabur!!"
Aku bisa melihat sorot matanya yang penuh emosi ketika menatapku.
"Kamu!!!"
Sepertinya dia hampir kehilangan kata-kata.
Saat tatapan kami masih bertemu, tiba-tiba saja ada suara ketukan pintu dari luar.
"Tuan Muda, apakah anda telah selesai bertemu pengantin wanitanya? Acara pernikahan sebentar lagi akan di mulai."
Aku mendengar suara seseorang yang terlihat mendesak. Mendengar itu, aku juga menjadi gemetaran dan cemas, karena itu artinya rencana Nona Jesicca berjalan dengan baik, Acara Pernikahan benar-benar akan segera dimulai dan semua undang sepertinya sudah datang.
Sejujurnya, jika aku tahu calon pengantin pria adalah Andrian, aku tidak akan tidak akan tergoda untuk menerima tawaran itu. Mungkin rasa bersalah dari masalalu masih sedikit tersisa.
Aku mengigit ujung bibirku karena cemas.
Namun yang membuatku lebih kaget adalah reaksi Andrian yang ada di hadapanku ini malah tiba-tiba tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Pria Yang Pernah Aku Bully
Roman d'amourDuniaku terasa jungkir balik dalam semalam, sejak keluargaku bangkrut dan ayahku meninggal. Kami di usir dari rumah, harus tinggal di sebuah kontrakan kecil, dan masih harus membayar hutang-hutangnya tersisa. Teman-temanku di sekolah yang dulu dekat...