"Andrian! Coba jawab aku sebenarnya apa yang terjadi!! Bagaimana bisa...."
Kartika terlihat menahan amarahnya ketika mengatakan itu sambil terus menatap tajam ke arahku. Dia sudah sering membuat masalah padaku bahkan ketika aku hanya seorang Office Girl biasa.
Dan sekarang, ketika tahu aku menikah dengan Andrian, Aku tidak tahu di masa depan masalah semacam apa yang akan dia buat untukku.
Ukhh, benar-benar sangat merepotkan, ini salah Andrian dari awal.
Sampai sekarang aku masih tidak mengerti kenapa Andrian tiba-tiba ingin menikah denganku.
Padahal seharusnya setelah tahu, pengantin wanitanya kabur, dia akan membatalkan seluruh acara pernikahan ini sesuai dengan apa yang direncanakan oleh Nona Jesicca.
Atau, perkiraan Nona Jesicca salah karena dia tidak terlalu mengenal Andrian?
Lalu, jika pengantin pengganti wanitanya bukan aku, apakah Andrian masih tetap akan menikahinya?
"Kartika, Jangan membuat keributan. Tentang masalah Aku ingin menikah dengan siapa Ini bukan urusanmu."
Suara dingin Andrian baru saja menyadarkanku dari lamunan, memang ini bukan saatnya memikirkan hal-hal tidak jelas.
"Bukan urusanku bagaimana? Aku adalah sahabat baikmu!!"
Mendengar itu, aku melihat Andrian hanya bisa menghela nafas dan mencoba menenangkan gadis yang ada di hadapannya itu.
"Kartika, Aku tahu kamu mengkhawatirkanku. Namun ceritanya panjang."
"Tapi aku masih tidak mengerti. Dimana Jessica? Jangan bilang kalau dia...."
"Kartika, melihat situasi ini sepertinya kamu juga paham apa yang terjadi, aku tidak perlu menjelaskannya."
"Jesicca benar-benar kabur dari Pernikahan ini?"
"Kartika, jaga bicaramu."
"Kenapa kamu masih membela wanita yang sudah kabur itu sih? Tapi yang paling membuatku tidak mengerti kenapa....."
Tatapan tajam Kartika mengarah padaku, jelas sekali ada rasa iri dan kebencian yang mendalam.
"Sudahlah, Kartika. Aku akan membicarakannya lain. Sekarang aku terlalu lelah menjelaskannya."
"Tapi Andrian...."
Namun Andrian sudah lebih dulu menarik tanganku untuk pergi dari ruangan pesta itu meninggalkan Kartika, yang masih menatap marah padaku.
Astaga...
Dari tatapan Kartika, sepertinya dia hendak membakar ku hidup-hidup!!
Kalau melihat tingkahnya, apakah dia menyukai Andrian?
Tapi kalau melihat sikap Andrian....
Entahlah, aku sendiri tidak bisa membaca apa isi hati pria menyebalkan itu.
Pada akhirnya, aku hanya bisa mengikuti Andrian ketika dia menyeretku masuk ke dalam lift.
Ada keheningan disana, sampai kami tiba di lantai yang dia tuju. Setelahnya, Andrian masih menyeretku memasuki sebuah kamar hotel di sini, lantai paling atas.
"Masuk, dan jangan kemana-mana. Jangan bukankah pintu pada siapapun selain aku. Awas aja jika kamu melarikan diri!"
Begitu dia melemparkan ku kedalam kamar, dia langsung membanting pintu dan pergi begitu saja bahkan sebelum aku sempat merespon kata-katanya.
"Dasar seenaknya saja!!"
Dan sekarang, hanya tinggal aku di sebuah ruangan kamar asing.
Namun begitu aku melihat ke arah tempat tidur, wajahku tiba-tiba memerah. Itu karena di tempat tidur, ada kelopak bunga mawar yang di susun dalam bentuk hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Pria Yang Pernah Aku Bully
RomanceDuniaku terasa jungkir balik dalam semalam, sejak keluargaku bangkrut dan ayahku meninggal. Kami di usir dari rumah, harus tinggal di sebuah kontrakan kecil, dan masih harus membayar hutang-hutangnya tersisa. Teman-temanku di sekolah yang dulu dekat...