Bab 17

1.7K 24 0
                                    

Blackwhite👁️

Aaahhh

Desah violet saat vino menyesap dadanya, meninggalkan banyak jejak di dada dan leher violet dan hanya mendesah untuk mengungkap kan perasaan dirinya saat ini.

Vino terus melakukan aksinya sampai mereka berdua lelah, violet tertidur di kamar di dalam ruang kerja nya, vino kembali ke dalam ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.

"Keruangan ku sekarang Lucas" Vino menghubungi Lucas.

"Ada apa tuan memanggil saya" Tanya Lucas.

"Percepat selesaikan misi, aku ingin segera pergi bulan madu bersama violet" Ujar vino.

"Baik tuan, nanti malam riki akan menghadiri sebuah pesta. Kita juga mendapatkan undangan, sepertinya ini waktu yang tepat untuk kita bergerak" Usul Lucas.

"Apa kamu yakin dia akan mendekati violet pada saat acara nanti, gimana kalau tidak karena aku bersama violet" Tanya vino.

"Kita cukup membuat rencana yang cantik, secantik nyonya violet" Ujar Lucas.

"Sepertinya kau sudah bosan hidup" Vino menatap tajam Lucas.

"Itu tandanya aku masih normal" Ujar Lucas.

Pesta yang mereka datangi adalah pesta salah satu orang yang pernah mengajukan kontrak kerja padanya, tapi karena belum mendapatkan kecocokan makanya sampai sekarang vino belum bekerjasama dengan orang itu.

"Terima Kasih sudah menghadiri acara pesta ulang tahun putri saya" Ujar pria yang bernama Azka itu.

"Sama-sama tuan Azka" Ujar vino.

Azka memperhatikan violet, Ia sangat terpesona dengan kecantikan nya. Azka baru pertama kali bertemu violet karena pada saat pernikahan vino, Ia berhalangan hadir.

"Tidak usah segitunya anda melihat istri saya tuan, jika anda tidak mau mata anda keluar" Tegas Vino dengan tatapan tajamnya.

"Maafkan saya tuan, istri anda sangat cantik seperti yang orang bilang" Ujar Azka memuji violet.

"Terima kasih tuan" Ujar violet dengan anggunnya.

Mereka mencari tempat setelah bersama Azka, rupanya di ujung tempat mereka berdiri, ada seorang yang memperhatikan mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Sayang aku kesana sebentar, apa kau mau ikut" Tanya vino.

"Tidak, pergilah aku disini saja" Ujar violet.

Saat kepergian Vino seseorang datang menghampiri Violet, langsung duduk dihadapan nya.

"Sepertinya suami anda tidak takut kalau ada musuh yang ingin menculik anda nyonya Smith" Ujar pria tersebut dengan menampil kan senyum liciknya.

Violet hanya menjawab dengan senyum yang orang lain melihatnya akan terpesona, tanpa ada yang tau dibalik senyum itu ada wajah iblis yang ditutupi.

"Apa kau bosan disini, jika tidak keberatan marilah ikut dengan ku ketaman yang berada didekat ini" Ajak riki.

"Baiklah saya rasa tidak masalah kalau saya ikut anda, saya juga sedikit bosan disini" Ujar violet, yang ikut beranjak pergi bersama nya. Vino dan Lucas hanya memperhatikan mereka dari jauh, vino sudah tau kalau riki dari tadi memperhatikan dirinya dan Violet.

"Kau tunggu ajalmu riki, sekarang aku akan diam saat kau menggoda istriku tapi tidak setelah semuanya siap" Batin vino.

Di taman dekat pesta riki mengajak violet ke tempat duduk yang ada di sana, Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang saat ini ada di depan mata.

"Apa vino memperlakukanmu dengan baik" Tanya riki.

"Ya dia baik, tidak pernah berlaku kasar padaku" Ujar violet.

"Aku akan mengambil minum dulu" Ujar riki.

"Baiklah" Ujar violet.

Setelah kepergian riki, violet melihat vino yang sedang mengawasi nya. Violet cukup senang Ia masih mengawasi nya, ada rasa lega dibuatnya. Vino memberi isyarat dari tatapan nya kepada violet kalau semua akan baik-baik saja.

"Nih minuman untukmu" Ujar riki memberi minuman yang dia ambil.

Violet meminum minuman itu, riki yang melihat nya minum- minuman yang dia beri. Tersenyum licik dan menunggu waktu violet menghabiskan minuman itu.

Violet yang sadar kalau riki menaruh sesuatu pada minumannya, karena sudah mengetahui tentang ini semua. Mata violet mulai merasa ngantuk, dan dalam hitungan detik sudah tertidur riki langsung membawa violet pergi.

Vino dan sahabatnya serta anak buahnya sedang merencanakan sesuatu, karena misi mereka sudah mulai berjalan dan violet sudah dibawah oleh riki.

"Sebentar lagi kau akan jadi milikku sayang, suamimu terlalu bodoh membiarkan istri secantik kamu dibiarkan sendirian. Kalau aku tidak akan aku biarkan sendirian sayang" riki menatap Violet sedang tidur karena obat d icampurkan pada minuman violet.

Tidak lama violet membuka matanya, tapi dia merasa asing dengan tempat ini setelah sadar sepenuhnya. Ia melihat riky sedang melihat handphone nya.

"Kenapa aku bisa berada disini?" Tanya violet.

Riki menoleh melihat nya, langsung berdiri dan menghampirinya yang sedang berada di ranjang.

"Kau sudah bangun baby?" Tanya riki.

"Apa yang kau lakukan kenapa aku bisa berada disini?" Violet menatap tajam riki.

"Kita akan bersenang baby, aku tidak akan biarkan kau sendirian tidak seperti suamimu yang bajingan itu" Riki hendak mengelus wajah violet tapi langsung ditepis oleh nya.

"Jangan pernah menyentuhku, ku kira kau orang yang bisa dijadikan teman karena kebaikan kau padaku tapi itu semua hanya ada maksud terselubung" Sinis violet.

"Apa suamimu itu tidak memberitahu kalau dalam dunia mafia tidak ada yang namanya teman. Kau terlalu percaya pada orang baby" Riki tersenyum.

Tapi bagi orang lain yang melihat senyum riki akan merasa di ujung ajal, karena senyum itu senyum yang mengerikan.

"Sekarang apa yang kau inginkan?" Tanya violet.

"Aku hanya menginginkan dirimu baby, aku ingin kau menjadi milikku" Tegas riki.

"Jangan terlalu tinggi untuk sebuah harapan tuan Madrid Michael Turner" Ujar violet dengan tenang.

"Kau sudah bersamaku, dan suamimu tidak akan dapat menemukan dirimu karena kau sudah berada di tempatku" Riki mengeraskan rahangnya menahan emosi mendengar ucapan violet.

Vino dan semua anak buahnya dan juga anak buah papanya, beserta sahabat nya sedang berada di hutan yang tidak terlalu jauh, dari kediaman riki mereka harus berhenti jauh karena sangat menjaga keamanan tempatnya.

Untuk masuk ketempat riki harus dengan cara cerdik kalau cuma mengandalkan senjata dan anak buah banyak itu hanya sia-sia, Karena orang yang sedang mereka hadapi bukan orang yang sembarangan.

"Apa kau sudah siap Aaron?" Vino sudah tidak sabar ingin menghabisi riki sudah berani mengusik miliknya.

"Bersabarlah vino, yang kita hadapi bukan tikus kecil tapi seekor anjing" Ujar Aaron sambil tetap sibuk dengan komputernya.

Mau tidak mau vino harus bersabar sampai Aaron berhasil mengalih kan cctv yang ada di tempat riki.

"Sudah, jalan yang aman untuk kau masuk dari belakang, di sana ada pintu dan kau bisa masuk melalui sana dan kau tenang cctv yang ada disekitar hutan ini menuju tempatnya sudah ku bereskan." Ujar Aaron sambil tetap sibuk dengan komputernya.

"Lalu dimana violet" Tanya Vero.

"Ada satu ruangan yang tidak ada cctv, aku rasa itu tempat violet berada. Kau harus tetap waspada karena tempat itu memiliki ruangan yang tidak bisa aku kendalikan." Ujar Aaron

"Jika kekacauan sampai terdengar kepada riki, aku yakin dia langsung membawa Violet keruangan itu. Jadi kau harus cepat berada di kamar itu" Lanjut Aaron menjelaskan semua kepadanya dan yang lain.

End✳️

Istri Kecil Mafia Kejam [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang