Rietta terus memeluk erat Zack selagi mereka menunggangi kuda mereka. Mereka telah berjalan selama beberapa menit menulusuri hutan yang gelap, dan mengerikan. Semakin mereka dekat dengan pondok tua itu, semakin mereka menjauh dari desa Varishem.
"Kini kita hampir sampai." kata Zack.
Rietta yang mendengar itu pun langsung mendongak, menatap ke atas langit yang semakin gelap karena ulah para Krugen, masih dengan memeluk erat Zack. "Seharusnya sekarang masih pagi.." batin Rietta.
Merasa ada bayangan hitam yang terus mengikuti mereka dari belakang yang bahkan hampir tertelan oleh kegelapan, Rietta memberanikan diri untuk menoleh kebelakang. Ia langsung terkejut begitu melihat lima sosok berjubah hitam yang tengah terbang dengan cepat kearah mereka.
"Zack!"
'Wuush'
Angin yang begitu kencang tiba-tiba saja muncul membuat Zack dan Rietta terjatuh dari kuda mereka. Zack langsung mengeluarkan pedangnya begitu ia melihat salah satu Krugen yang berdiri, bersembunyi di balik pohon.
Ia lalu melirik Rietta dan berbisik, "Rietta, kabur lah dan minum cairan yang diberikan oleh nenek Mya."
Rietta mengangguk lalu ia langung berlari sembari mengangkat gaun putihnya yang berat dan besar. Rietta pun mengambil botol bening dengan cairan berwarna ungu di dalamnya. Ia lalu membuka dan mulai meminumnya.
Hanya satu tegukan saja, Rietta langsung merasa berbeda, ia merasa lebih baik. Energi darah murninya telah menghilang sementara.
Sedangkan Zack yang saat itu masih dikelilingi oleh para Krugen pun langsung tersenyum miring. "Kau tak akan menemukannya." kata Zack sebelum ia berlari ke arah perbatasan pondok. Tempat dimana Rietta tengah berada saat ini.
"Apa ini perbatasannya? Terlihat seperti ada gelombang energi sihir disini... " batin Rietta setelah melihat perbatasan yang dipenuhi oleh mantra sihir itu.
Rietta lalu menunduk kebawah, ia melihat sebuah lingkaran besar berwarna putih yang mengelilingi rumah kayu itu, tepat diatas mantra pelindung perbatasan. Rietta menoleh kebelakang, ia melihat Zack yang tengah berlari kearahnya, terlihat banyak sosok berjubah hitam yang mengikutinya di belakangnya.
"Cepat masuk ke dalam perbatasan!" seru Zack sembari meneguk cairan bening yang diberikan oleh nenek Mya padanya. Rietta melihat banyak sosok berjubah hitam yang terbang kearah mereka berdua.
Tanpa menunggu apapun lagi, Rietta pun langsung melangkah maju dan berhasil masuk kedalam perbatasan. Begitu pun juga dengan Zack, ia langsung menghampiri Rietta setelah melewati perbatasan.
"Kita selamat!" seru Zack sembari memeluk erat Rietta. Rietta tersenyum, lalu mereka kembali melihat sekitarnya. "Aku merasa aman berada disini."
"Tentu saja. Mereka tak dapat mendengar atau melihat kita." ucap Zack melihat ke arah perbatasan, dan melihat Krugen yang kebingungan karena tak kunjung menemukan energi mereka berdua.
"Dimana mereka?! Mengapa kita tak dapat menemukan mereka?!" pekik Leon kesal. Salah satu krugen pun membalas, "Mereka menghilang begitu saja, tak ada energi sihir sedikit pun."
"Apa mungkin mereka telah mati, Tuan?" tanya Jason datar.
Leon memijat pelipisnya frustasi. "Tidak! Kita mundur dulu saja!" Semuanya, kembali ke markas! Kita akan memanggil bantuan!" kata Leon.
Semua sosok berjubah hitam itu pun merubah bentuk mereka menjadi kelelawar lagi lalu terbang ke arah Barat, dimana markas mereka berada.
"Terima kasih, Zack..." Rietta memulai.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPEN
Fantasía[Amethyst Universe] Kisah lama yang berlatar pada tahun 1769 di negeri sihir yang bernama Amethyst. Negeri Amethyst ini memiliki empat kerajaan yang paling berkuasa. Kerajaan Xannider, Amania, Bathura, dan yang terakhir Luminera. Kerajaan Luminera a...