45. Don't Trust Anyone (Or Not?)

16 6 0
                                    

Beberapa menit yang lalu...

Tepat setelah Zack siuman di ruang Rietta, sang Ratu Chloryn yang telah menunggu sedari tadi didepan pintu pun langsung menarik lengan Zack dan membawanya keluar ruangan. Zack tampak terkejut dan kebingungan pada sikap sang ibu.

"Ratu, ada apa?" tanya Zack heran.

"Pergilah. Sekarang. Cepat! Mereka sudah menunggumu!" ujar Chloryn.

Meskipun tak mengerti alasan mengapa Ratu meminta ia untuk pergi, Zack tetap berlari kearah luar kerajaan tanpa berpikir panjang lagi. Sesampainya didepan gerbang, ia melihat banyak kereta kuda yang sudah siap berangkat.

"Zack! Ayo!" seru sang Raja, Arthur.

Zack pun masuk kedalam Kereta kuda dimana sang ayah berada. Hanya ada dia dan ayahnya saja dikereta kuda itu. Tak lama setelahnya kereta kudanya pun berjalan dengan cepat, diikuti dengan kereta kuda lainnya yang berada dibelakangnya.

"Raja, apa yang sebenarnya tengah terjadi? Dan kemana kereta kuda ini menuju?"

Banyak sekali pertanyaan yang kini ada dibenak pria itu, namun hanya dua pertanyaan itu saja yang keluar dari mulutnya. Arthur masih memandang kedepan, menatap jalanan yang mereka lewati.

"Tenanglah, nanti aku akan menjelaskannya padamu ketika kita sampai di Luminera." balas singkat Arthur yang justru menarik perhatian Zack setelah mendengar sang Raja menyebut kata 'Luminera'.

"Luminera?! Kenapa kita kesana?"

Saat itu juga ia langsung teringat akan Rietta dan Ratu Chloryn yang saat ini pasti masih ada di kerajaannya, Xannider.

"Rietta... dan Ratu, mengapa kita meninggalkan mereka disana?!" lanjut Zack dengan suara yang sedikit keras.

Arthur menghela nafasnya kasar. Malas menjelaskan yang sesungguhnya sedang terjadi pada Zack, anak sulungnya itu.

"Dan juga Niel yang berkhianat, apa kau tahu tentang itu? Atau... kau... selama ini kau juga membantunya? Kau ikut sekte sesat yang sama sepertinya---"

"Diamlah!" bentak Arthur yang membuat Zack tersentak seketika.

"Mulai saat ini hingga selamanya Kerajaan Xannider akan mengambil alih kerajaan Luminera. Luminera akan memiliki raja baru mereka. Yaitu aku! Dan kau... kau sebagai Putra Mahkotanya!"

Zack hanya dapat terdiam. Kini matanya menatap kearah luar kereta kuda seraya ia menyenderkan punggungnya di sandaran kursi. Hanya ada keheningan didalam kereta kuda itu saat ini, sampai-sampai Zack dapat mendengar suara roda yang berputar dan bergoyang karena terkena batu sesekali, bahkan ia juga dapat mendengar suara sepatu kuda yang berjalan dengan cepatnya.

"Sialan... Dia tahu..."

"Aku tahu dia pasti membantu Niel untuk menjalankan semuanya sesuai rencananya. Seharusnya aku tahu... Ayah tak mungkin membiarkan Luminera bersaudara tinggal di istana semudah itu."

"Ayah, Niel, Krugen---mereka semua seakan membantu kami semua untuk menggali kuburan kami sendiri." batin Zack geram.

Tanpa disadari buku jarinya telah berubah menjadi warna putih karena ia terus mengepalnya kuat untuk menahan emosinya yang dapat meledak tak lama lagi.

"Dasar pengkhianat-pengkhianat menyedihkan. Tak ada lagi orang yang dapat ku percaya disaat seperti ini."

וו×

"Zack..." gumam Rietta seraya ia berusaha untuk bangkit dari ranjangnya secara perlahan. Badannya terasa sakit dan pegal setelah tertidur selama hampir dua tahun lamanya.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang