46. Varishem Village

17 7 0
                                    

Setelah menunggangi kuda selama hampir satu jam lebih, Rietta mulai merasa lelah, ia merasa seperti ingin istirahat sebentar lalu baru kembali melanjutkan perjalanan, namun bukannya berhenti, Rietta malah memejamkan mata dan merebahkan kepalanya dileher kuda itu. Meskipun merasa tak nyaman, Rietta tetap tertidur dengan tenang.

Namun tiba-tiba saja kuda berwarna hitam yang gadis itu tumpangi melompat kearah kiri dan membuat Rietta hampir terjatuh, hal itu membuat Rietta tersadar. Ketika ia mencoba membuka matanya, gadis itu melihat ada kereta kuda tua yang tak terlalu mewah, seperti milik kerajaan sudah berada didepannya.

Tampaknya kuda miliknya dengan kuda milik orang yang berada didepannya tak sengaja bertabrakkan dan hal itu membuat kuda mereka menjadi hilang kendali. Kuda milik Rietta pun mulai melangkah kedepan, dan saat itu terjadi, tiba-tiba saja kaki kuda itu tergelincir dan membuat mereka berdua terjatuh. Kuda milik orang tua itu tampak terkejut sampai mengangkat dua kaki depannya.

"Wah, Nak, tenanglah!" ujar pria tua itu pada kudanya seraya menarik tali yang ada di kuda itu. Rietta terjatuh ke tanah.

'NEIGHH!'

Kuda milik Rietta meringik kuat sebelum ia akhirnya bangkit lalu berlari meninggalkan Rietta bersama dengan pria tua itu.

"Astaga, Nona... Apa kau baik-baik saja?" tanya orang tua itu khawatir.

Pria tua yang sudah beruban, berbadan sedikit lebih besar, dan tinggi dari Rietta itu langsung turun dari kereta kudanya dan menghampiri Rietta. Rietta yang saat itu sedang memandang lengannya yang terluka karena jatuh dari kuda pun melirik pria tua itu.

Ia melihat dan berpikir mungkin pria itu orang baik, namun ia khawatir jika ia menyadari Identitasnya yang adalah seorang Putri. Putri Rietta dari Luminera.

"Sepertinya dia sangat kesakitan, aku harus menolongnya..." batin pria itu setelah melihat Rietta yang tak mengatakan sepatah kata pun padanya.

Pria tua itu berusaha menatap wajah Rietta, namun saat ini hampir seluruh wajah Rietta tertutup oleh rambutnya yang berwarna cokelat itu. Lebih tepatnya karena Rietta yang berusaha menutupi wajahnya dari pria tua itu.

"Rambutnya berwarna cokelat, sepertinya dia berasal dari kawasan Luminera..." batinnya.

Kini Pria tua itu pun berlutut untuk membantu Rietta. "Nona, sebagai ucapan maafku karena telah menyebabkan kecelakaan kudamu, bagaimana kalau kau diobati dulu dirumahku. Istriku sangat pandai merawat ku saatku sakit," ucapnya sambil tersenyum hangat.

Rietta terdiam lalu mulai mendongak untuk menatap wajah pria itu. Seketika senyuman pria itu memudar. "Kau... Apakah kau...?" tanyanya serius setelah melihat wajah cantik Rietta.

Rietta mulai merasa panik setelah melihat perubahan ekspresi dari pria itu. "T-tidak! Apapun itu yang kau pikirkan, aku bukan---"

"Ya, baiklah... Kau hanya sedikit mirip dengan Putri Rietta, namun yah... tak mungkin seorang bangsawan yang anggun sepertinya berada ditempat ini dengan keadaan seperti ini, kan?" elaknya sambil tertawa lalu bangkit dengan menggenggam tangan Rietta, membantunya terbangun.

"Sial... Hampir saja." batin Rietta.

"Tapi... Bagaimana kau bisa mengenali Putri Rietta?" tanya Rietta penasaran.

Informasi tentang dirinya yang diketahui oleh Pria tua ini dapat ia manfaatkan untuk kedepannya. Pria tua itu menoleh lalu tersenyum.

"Aku pernah datang ke Istana Luminera untuk memberi kabar tentang keributan di Desa Varishem beberapa tahun lalu. Saat itu aku tak sengaja melihatnya. Putri Rietta." balas pria tua itu sembari menjulurkan tangannya, seakan meminta Rietta untuk naik ke kereta kudanya. Rietta pun menaiki kereta kuda dan duduk disana.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang