BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩

BAGIAN 10

HAPPY READING!

Double up🫶🏻

Vote dulu bestiee🩵💙

sudah?

Okey, selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 10 | Accidental Kiss ]

Luina melempar tubuhnya ke atas kasur, dengan masih membawa perasaan kesal dan lelah yang tak terkira.

Kalau setiap hari terus-terusan seperti ini, bisa-bisa selain darah tinggi, Luina juga kena tipes.

Seharusnya satu kamar dibersihkan oleh satu orang, bukan dia semua yang mengerjakan!

Akan tetapi,

Luina menatap langit-langit kamar yang mewah. Dia baru menyadari sesuatu. Bahwa hari ini, semua sifat asli Fourich terbuka.

Entahlah, itu sifat asli atau memang mereka sedang mengerjai dirinya.

Regaska yang temprament.

Zirga yang otoriter.

Ardanthe yang kasar.

Dan tentu yang paling plot twist adalah Alex. Ternyata laki-laki itu lebih mesum daripada Regaska!

Luina mengacak rambutnya frustasi.

Kenapa setelah semua kekesalan yang mereka ciptakan padanya, dia tetap belum menemukan satu rencana yang pas untuk menghancurkan mereka semua?

Semacam balas dendam, seperti yang sempat ia tanamkan pada hatinya saat peristiwa skandal beberapa jam yang lalu.

Dengan malas, Luina beranjak dari rebahannya, bersiap untuk mandi.

Namun, langkahnya yang akan menuju kamar mandi seketika terhenti, ketika kedua matanya menangkap dua benda asing yang berada di atas meja belajar.

Air putih dan salep.

***

Pagi ini, Fourich dengan seragam kebanggaan mereka, keluar dari lift dan berjalan bersama menuju meja makan.

Melihat kedatangan para tuan mudanya, empat pelayan yang sudah siaga di belakang kursi makan, saat itu juga menarik mundur benda tersebut supaya Fourich bisa duduk dengan mudah.

Menu pagi ini, tidak ada yang istimewa. Masih sama seperti biasa. Harus ada dada ayam sebagai menu paling utama yang dimasak tanpa banyak minyak dan penyedap rasa.

"Luina mana?"

Alex membuka suara lebih dulu pada salah satu pelayannya, sembari melahap sepotong daging ayam.

"Maaf, Tuan. Perempuan itu sudah berangkat lebih dulu."

Zirga mengeryit mendengar jawaban dari salah satu pelayannya tersebut.

"Dia naik apa?" Regaska bertanya penasaran.

"Jalan kaki katanya, Tuan."

"She is crazy. Dari sini ke pintu keluar aja jauh banget," tanggap Alex. Regaska mengangguk menyetujui.