HAPPY READING!
Vote dulu bestiee🩵💙
Selamat bertemu dengan Fourich!🚩
🎧 Animals - Maroon 5 🎧
========
BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 42 | Strawberry Kiss ]Sembari mengeringkan rambutnya yang basah, Ardanthe keluar dari kamar mandi. Pemuda itu melempar handuknya ke atas kasur, sebelum kemudian menghampiri Luina yang berdiri membelakanginya.
"What are you doing?" Kedua tangan Ardanthe melesat masuk ke sela-sela tangan Luina yang sedang merapikan meja belajarnya.
Meja ini dulu isinya hanya buku, ponsel, laptop, dan konsol game. Tetapi saat ini ada banyak pernak-pernik seperti krayon, spidol warna, jepit, dan masih banyak lagi barang milik Luina yang menguasai meja tersebut.
"Ih, pake sampo punya gue ya?" Tuduh Luina yang langsung mendapat pengakuan jujur.
"Yeah. Because it smells good. Like you."
Ardanthe lalu meletakkan dagunya di pundak Luina. Dia mengeratkan lingkaran tangannya di perut gadis itu, sembari melihat semua yang Luina lakukan di meja belajarnya.
"Ini apasih? Mini banget."
Wajah Ardanthe terlihat kepo saat mengambil benda mini berwarna merah muda yang seukuran dengan jari kelingkingnya tersebut.
"Itu lipbalm."
"Oh? Bukan lem?"
Luina hampir menyemburkan tawa mendengar pertanyaan polos tersebut. "Bukan. Cobain, deh. Oles di bibir, biar gak kering."
"Serius? Gak pahit kan?"
"Yaampun enggak. Itu manis, rasa strawberry."
"Strawberry?" Ardanthe seketika mengangkat satu sudut bibirnya, tersenyum penuh arti. "Ah, i see."
Ardanthe lalu meletakkan kembali benda itu ke atas meja. "Gue lebih suka yang alami."
"Hah?" Luina yang masih dikurung, hanya bisa menoleh pada Ardanthe dengan bingung. "Alami giman—"
Ardanthe langsung mencium gadis itu tanpa aba. Melumat lembut bibir kesukaannya tersebut, mencecapi tiap rasa strawberry yang ada di sana.
Kenyal, lembut, manis, beradu menjadi satu membuat Ardanthe tidak mau berhenti. Entah sejak kapan, strawberry telah menjadi kata keramat yang membuatnya selalu teringat akan bibir gadis ini.
Tidak ada rasa strawberry yang seenak bibir Luina.
She's so good.
Ardanthe tersenyum puas melihat wajah Luina yang shock bercampur malu. Sudah beberapa kali, tapi tampaknya gadisnya ini tidak pernah terbiasa akan kissing mereka. Lucu sekali.
Ardanthe pun sama. Sudah sering kali berciuman, tetap saja dia tidak pernah merasa cukup. Serakah sekali.
"Udah gue duga. Masih enakan mulut lo." Jujur Ardanthe tanpa ragu seolah tak berdosa telah mengucapkan kalimat vulgar tersebut.
Luina terkekeh canggung. "L-lo belum cobain sih. Lipbalm ini lebih enak tau. Nih, cobain ya—"
"Gak mau. Maunya langsung dari bibir lo."
DAMN!
Luina sampai tak bisa berbicara lagi. Dia tercengang seiring dengan jantungnya berdebar kencang. Sementara laki-laki yang baru saja mencumbunya itu, malah membawa kepalanya masuk ke dalam ceruk leher, membuat si empunya kegelian karena napasnya yang menerpa hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩
Ficção Adolescente[ PART MASIH LENGKAP🚩 ] "Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cuma mau kenalan." ==== Karena ayah tirinya tersandung kasus korupsi yang c...