BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩

BAGIAN 44

HAPPY READING!

Vote dulu bestiee🩵💙

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩
  
========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 44 | Luina's Bad Luck ]

"Maaf. Kamu memang sudah bukan bagian dari Partha lagi."

Fourich menatap Thomas tak percaya. Tidak mereka sangka pria itu akan memberitahu Luina semudah itu.

Kekehan Luina terdengar miris. Bersamaan dengan itu, cairan bening yang menumpuk di pelupuk matanya, perlahan turun.

"Enggak.. Ayah, please.. Ayah jangan ngomong gitu..."

"Ayah, kasih Luina kesempatan untuk jelasin semuanya.."

"Terlambat," sela Gerald. "Seandainya dari awal Danthe ngasih tau kamu kalau ayah kamu sudah bebas, mungkin kamu masih punya waktu untuk itu, Luina. Sayangnya, anak itu memang tidak mau memberitahu kamu."

"Pah!" Zirga berseru menegur.

"Dan satu lagi. Fourich sudah tau dari awal, bahwa kamu sudah dibuang dari Partha," lanjut Gerald menghiraukan Zirga.

Sebagai perempuan yang mentalnya sedang dihajar hari ini, tentu Luina menjadi gampang terpengaruh. Gadis itu seketika berbalik badan, melihat Ardanthe dengan tatapan kecewa bercampur kebencian.

Pemuda itu hendak menghampiri Luina, tetapi gadisnya tersebut malah melangkah mundur.

"Sayang, dengerin dulu ya.. Gue sama yang lain bisa jelas—"

Klik! Ucapan Ardanthe terhenti ketika lampu-lampu yang ada di pesta mendadak mati.

Hampir menjadi tempat yang gelap, jika saja background putih yang terpampang di depan, tidak tiba-tiba muncul cahaya yang menunjukkan sebuah cuplikan video.

"Kita buat perasaan Luina terombang-ambing sama sikap kita. Terserah, mau kalian kasarin dia atau kerjain dia, asal setelahnya—— treat her as if you care about her,"

DEG!

Video itu!

Fourich kompak mencari keberadaan Olivia.

Wanita itu pasti yang merencanakan ini semua.

Dan benar. Dia berada di sana— tepat di belakang alat proyektor, bersama Anya, dan sedang menatap mereka dengan senyum kemenangan.

Rahang Fourich mengeras. Mata mereka menyiratkan amarah yang tak terbendung. Jadi ini, tujuan orangtua mereka mengundang Luina? Inikah tujuan sebenarnya pesta diadakan?!

Luina— gadis yang sudah hampir hancur itu, seketika lemas. Video itu bukan editan. Ada tanggal yang tertulis di dalam sana.

Kenyataan apa lagi ini? Apa itu artinya pengakuan cinta mereka kemarin padanya— dan seluruh skinship yang mereka lakukan padanya— itu semua palsu?

Mereka sedang mempermainkan dirinya?!

"Buat dia, takut sama kita. Tapi juga harus bisa bikin dia lebih takut kalau gak sama kita."

Senyuman culas tersungging di bibir Alex, sembari pandangan laki-laki itu mengarah pada pods yang ia mainkan.

"Biarin aja kalau dia ngelawan. Kalau lo kesel, hajar aja. But after this, you have to act like you care about her."

"Ini tuh, semacam kayak love hate?"

Alex menjentikkan jarinya bangga. "Right!"

"Lo mau bikin dia suka sama kita?"