BAGIAN 27

27.8K 1.6K 35
                                    

HAPPY READING!

Vote dulu bestiee🩵💙

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 27 | Bad Luck for Her ]

Setelah semua huru-hara itu berakhir,— Luina langsung dibawa oleh Zirga untuk diobati. Padahal sebelumnya, dia-lah yang berposisi sebagai dokter untuk laki-laki itu. Namun dalam sekejap, posisinya jadi berbalik.

Entah apa yang terjadi di luar setelah dia dibawa masuk ke dalam. Yang pasti beberapa menit kemudian, Alex, Ardanthe, dan Regaska terlihat memasuki mansion untuk menyusul dirinya dan Zirga.

Luina sama sekali tak bersuara. Dia sama sekali tidak mau membuka mulut untuk memulai pembicaraan.

Dia yang biasanya menyerocos untuk menuntaskan keingintahuannya, kini hanya diam sembari menunduk melihat lututnya yang sedang dibalut plester oleh Zirga.

Perasaan gadis itu tampaknya masih terguncang akan jeblakan fakta dan hinaan yang Jonathan tujukan padanya.

"By?" Suara Regaska memecah keheningan. "Are you okay?"

Luina mendongak dan mendapati tatapan khawatir Regaska akan keterdiamannya yang cukup lama.

Kedua manik hijau Luina lalu berpindah ke arah Ardanthe, Alex, dan Zirga secara berurutan.

Menatap mereka satu persatu dengan perasaan yang sulit untuk ia jabarkan.

Apa yang dikatakan Jonathan terhadapnya, begitu menamparnya keras. Menurutnya, semua yang pria tersebut katakan sangatlah benar.

Dirinya terlalu tidak tau diri sebagai seorang anak angkat,— karena bisa hidup mewah dan memiliki banyak uang, sementara ayahnya sendiri hidup di penjara yang entah seperti apa keadaannya.

Luina sadar,—— dia telah lupa diri akan kemewahan yang Fourich berikan.

"L, kenapa? Lututnya sakit ya?" Zirga menanyakan sesuatu yang langsug dijawab gelengan oleh gadis itu.

"Jangan diem terus, Lui. Lo boleh marah, kalau itu bisa bikin lo lega. Atau lo mau sesuatu? Bilang sama kita."

"Gue boleh minta sesuatu?"

Suara Luina akhirnya keluar, membuat empat laki-laki di sekitarnya diam-diam bernapas lega.

"Boleh. Lui mau minta apa?"

Arah pandang Luina langsung berpindah ke arah Ardanthe yang berdiri di sebelah Zirga.

Merasa menjadi tujuan, Ardanthe lalu mendekat.

"Do you want something from me, sayang?"

"Gue mau ketemu ayah. Boleh kan, Danthe?"

Saat itu juga suasana kamar Zirga menjadi hening.

Fourich tampak saling lempar pandang seolah tidak menyangka akan keinginan Luina yang mendadak ini.

Akan tetapi, tatapan harap gadis itu benar-benar melemahkan mereka.

Ardanthe bahkan sampai menghela napas. Dia tidak punya pilihan lain selain menemui Darius setelah sekian lama pria itu ia hindari.

BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang