BAGIAN 31

24.8K 1.5K 17
                                    

HAPPY READING!

Vote dulu bestiee🩵💙

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 31 | Quarrel ]

"Permisi, Tuan."

Laki-laki muda dengan setelan formal itu tampak memberi anggukan pada seorang pelayan yang hendak mengisi gelas kosong miliknya dengan wine.

Namun tangannya seketika memberi kode untuk berhenti saat pelayan tersebut hendak menuangkan cairan yang sama ke gelas milik perempuan di seberangnya.

Mengerti akan kode selanjutnya yang menyuruh pergi,— pelayan itu akhirnya membungkukkan badan sekilas sebagai gestur berpamitan untuk meninggalkan dua pelanggan VVIP-nya tersebut.

Chelsea melihat semuanya dengan malas.

Malamnya yang damai seketika berubah saat laki-laki di depannya ini malah datang ke rumah dan membawanya ke fancy dinner.

Ternyata setelah upaya penculikannya digagalkan oleh Luina siang tadi,— laki-laki yang sialnya lebih tua darinya itu tidak kehabisan akal.

Dia malah datang lagi, ke hadapan sang ayah untuk bisa mengajaknya malam mingguan di salah satu restoran mewah,— milik keluarga Matadore.

"Gue mau wine," seru Chelsea dengan dingin.

Dia berniat membuat laki-laki di hadapannya ini bergerak untuk memanggil pelayan lagi.

"No wine when you're with me. Lagian kamu belum legal, Chels."

Chelsea terkekeh tidak percaya.

Tiga kata lucu. —— kamu belum legal.

Apa-apaan itu?! Dia bahkan sudah bisa masuk ke club, dan menikmati seluruh menu di sana tanpa takut diusir.

Chelsea sudah terbiasa minum alkohol.

Papanya yang menjadi pemilik salah satu club besar di ibu kota,— adalah sebuah privillege untuk dirinya bisa masuk ke tempat tersebut tanpa menggunakan kartu identitas.

Meskipun harus membayar uang tutup mulut untuk para penjaganya,— tetap saja, seharusnya lelaki di depannya ini tidak perlu berisik membicarakan soal kelegalan usia dengannya.

"Gue mau wine. Dan gue gak mau ngulang kalimat gue lebih dari dua kali," seru Chelsea kemudian.

"Same." Laki-laki itu menyahut tenang. "So, eat your food now, darl."

Sialan!

Chelsea mengepalkan tangannya di balik gelas berisi lychee tea yang berada di atas meja.

Seandainya lelaki di depannya ini Alex, mungkin respon yang ia tunjukkan akan berbeda. Dia akan sukarela, meski lelaki itu menyuruhnya untuk tidak minum apa-apa.

Namun sayangnya lelaki ini bukan Alex.

"Mau sampai kapan sih, lo ngabisin waktu sama orang kayak gue?" Chelsea bersedekap. "Lo gak capek? I have a crush on your friend,— not you."

BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang