BEJIRLAHH😭😭
INIMAH NAMANYA SENJATA MAKAN TUAN😭
PART 48-NYA BELUM SELESAI AKU TULIS LOH, DEMI DEH😭 BENER-BENER YA😭
AKU NAIKIN AH VOTE-NYA😭
===
HAPPY READING!
Vote dulu bestiee🩵💙
Selamat bertemu dengan Fourich!🚩
========
BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 47 | Don't Leave ]Kekacauan yang Fourich buat telah sampai di telinga para orangtua mereka. Darius, Gerald, Olivia, dan Jonathan langsung turun tangan memerintahkan para anak buah mereka untuk membersihkan semua jejak pembunuhan yang Fourich lakukan pada Jordan.
Kebringasan Fourich tidak boleh sampai diketahui dunia luar. Akan tetapi, pembunuhan yang dilakukan Jordan harus diangkat oleh media.
Maka dari itu, sebagai upaya permintaan maaf dan pencegahan pembunuhan kedua— Darius yang baru mengetahui bahwa kecelakaan Luina adalah pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Jordan dan Amorana, langsung meminta izin untuk ambil alih gerakan menghancurkan wanita itu.
Meski harus berdebat dan adu fisik dulu dengan para putranya, Darius tidak pantang menyerah sampai akhirnya dia mendapatkan izin tersebut.
Akan tetapi jika dia tidak membantu apa-apa, mereka mengancam akan membabat habis seluruh keturunan Partha. Tanpa terkecuali.
Dan bisa juga, mereka akan menghukum dirinya karena telah melakukan hal yang sia-sia.
"Ma!"
Jessica langsung berdiri ketika melihat Ardanthe berjalan menghampirinya dengan tergesa-gesa.
Pemuda itu sudah bersih. Ya tentu, itu karena dia sempat menghubungi Ardanthe untuk membersihkan diri sebelum kembali ke rumah sakit, karena saat ini Luina sudah boleh dijenguk, namun harus dalam keadaan yang steril.
Tidak Jessica sangka Fourich akan datang langsung seolah mereka tidak memberi jeda sedikitpun pada waktu mereka untuk pergi dari Luina. Padahal Jessica pikir, setelah mereka mengeksekusi Jordan, mereka akan istirahat dulu dan akan kembali besok pagi.
Nyatanya, mereka langsung datang— bahkan di waktu yang masih menunjukkan pukul 2 dini hari.
"Ma, Luina beneran udah boleh ditemuin kan? Ardanthe mau masuk."
Jessica menahan getaran bibirnya. Tangannya terangkat untuk mengusap wajah putranya yang masih saja ada ketakutan di sana.
"Iya, Ar. Tapi nanti dulu ya, kita tunggu dokter. Luina lagi diperiksa."
Ardanthe berdecak kemudian. Dia sungguh tidak sabar untuk bertemu gadis itu hari ini.
Dengan perasaan tidak karuan, Ardanthe lantas menyusul Alex, Regaska, dan Zirga yang tengah berdiri di depan kaca ruang ICU. Mereka melihat perempuan yang terbaring di dalam sana dengan tatapan sendu.
Fourich benar-benar tidak menyangka. Mereka bahkan baru bersenang-senang kemarin. Rasanya hidup mereka tanpa beban tiap kali mereka berinteraksi dengan perempuan itu. Rasanya bahagia dan kesenangan yang mereka rasakan kemarin akan abadi.
Tetapi ternyata...
"Regas." Regaska bergeming. "Regas, ayo ganti perban dulu sama suster—"
Tak! Regaska spontan menepis tangan Olivia yang menyentuh lengan perbannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩
Teen Fiction[ PART MASIH LENGKAP🚩 ] "Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cuma mau kenalan." ==== Karena ayah tirinya tersandung kasus korupsi yang c...