BAGIAN 28

29.1K 1.7K 80
                                    

HAPPY READING!

Vote dulu bestiee🩵💙

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 28 | Another Problem ]

Seluruh pengawal yang berdiri di setiap anak tangga halaman depan mansion D'Arvenzo, saat itu juga langsung membungkukkan badan, ketika mobil merah yang berhenti di depan mereka,— ternyata dikendarai oleh sang tuan muda.

Setelah lebih dari setengah tahun tidak pernah berkunjung,— Ardanthe Vano D'Arvenzo, akhirnya memijakkan kakinya kembali di istana besar ini.

Kehadirannya yang tanpa kabar, tentu mengejutkan semua orang.

Termasuk sang nyonya rumah yang hendak pergi belanja di Sabtu pagi ini,— Jessica Alea D'Arvenzo.

"Where's dad?"

Pertanyaan Ardanthe yang terkesan menuntut, tampaknya tidak dihiraukan sang ibu. Wanita dengan dandanan glamour itu malah merentangkan tangan ke arahnya seolah meminta peluk.

"Don't you miss me, Son? Hug me first!" Serunya sambil menarik Ardanthe ke pelukan.

"Udah, sekarang mana daddy? Ar, mau ketemu," ucap Ardanthe sembari mengurai pelukan mereka.

"Dasar." Jessica mendengus. "Kenapa tiba-tiba mau ketemu sama daddy? Ada sangkut-pautnya sama pelayan kamu itu?"

Kening Ardanthe mengerut bingung. "Who?"

"Luina. She is your maid, right?"

Ardanthe mendengus.

Sepertinya benar, Olivia, telah menempatkan mata-mata di mansion besar milik Zirga.

Buktinya,— Jessica mengetahui sedetail itu status Luina di mansion mereka.

"Luina is not my maid, Mom."

"Oh. Not your maid anymore? Is she—"

Ardanthe mendesah malas. "Mom, i want to see daddy. Please, hurry up!"

Sungguh, Ardanthe ingin semuanya cepat selesai,— karena dia ingin segera ikut teman-temannya yang katanya hendak mengajari Luina berenang.

"Daddy di ruang kerjanya," Jessica mengalah.

"Oke, thank you."

Namun sebelum langkahnya mulai berjalan, suara Jessica lebih dulu terdengar.

Wanita itu mengatakan sesuatu yang membuatnya mengurungkan langkahnya menuju ruang kerja Darius.

"But, Son! Kalau kedatangan kamu ke sini perihal Thomas,—" Jessica menyunggingkan senyum miring. "— kamu telat."

"Thomas sudah tidak dipenjara lagi. Dia sudah dibebaskan," tutupnya sebelum memasuki mobil dan meninggalkan Ardanthe yang tercengang di tempat.

***

Sebuket bunga lily berwarna putih, Luina letakkan di atas nisan yang sudah satu bulan lebih tidak sempat Luina kunjungi.

Tangan kanannya yang dilingkari gelang mutiara pemberian Zirga dari brand Cristhian Dior koleksi 30 Montaigne,— tampak mengusap nisan tersebut dengan perasaan rindu yang amat dalam.

Meski Inara bukan ibu kandungnya, tetapi Luina sangat menyayangi wanita itu.

Wanita itu telah memperkenalkannya tentang indahnya keluarga, dan manisnya kasih sayang orang tua.

BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang