BAGIAN 33

26K 1.6K 204
                                    

HAPPY READING!

Vote dulu bestiee🩵💙

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 33 | Invitation ]

Ardanthe merapikan helaian rambut Luina yang tertidur di atas lengannya dengan hati-hati.

Pemuda itu tersenyum melihat wajah tidur Luina yang damai. Meski begitu, Ardanthe tetap lebih suka saat gadis itu bangun. Karena ekspresi marah, tertawa, malu, salting, semuanya, lebih menarik untuk dilihat oleh matanya.

Meski kadang suara Luina terdengar berisik,— Ardanthe tetap menyukai suara gadis itu dibandingkan suara siapapun. Karena kebawelan, kecerewetan, dan kekhawatiran gadis itu, seolah memacu jantungnya untuk terus berdetak agar bisa mendengar, dan melihat semua tingkah Luina yang menggemaskan tersebut, lebih lama lagi.

Dan diantara Fourich, hanya dirinyalah yang bisa tidur dengan Luina. Ini bahkan kali kedua baginya bisa tidur bersama gadis itu.

Bedanya, waktu itu hanya sebentar, karena Luina tidur di kamar Zirga, jadi Ardanthe memindahkan gadis itu ke kamarnya sendiri, lalu pergi.

Sedangkan saat ini? Jangan tanya. Ardanthe bahkan yakin, Regaska, Alex, dan Zirga akan tantrum jika mereka tau semalam dia tidur dengan Luina di satu tempat tidur.

Bahkan saat ini, gadis itu tidak sadar sedang memeluk tubuhnya.

Semalam, Luina mendusel mencari kehangatan.
Maka dari itu dengan baik hati, Ardanthe menarik tubuh gadis itu untuk ia lingkari dengan pelukan, setelah menyelipkan tangannya di lekukan leher.

Namun, siapa yang menyangka bahwa Luina akan membalas pelukannya.

How cute our cuddle tonight?

Ardanthe mengecup bibir merah muda yang terkatup itu dengan senyuman.

Namun sayang, meski sudah berusaha dilakukan selembut mungkin, tindakannya tetap berhasil membangunkan si pemilik bibir.

"Eunghh.."

Ardanthe reflek memejamkan matanya lagi pura-pura masih tidur. Dia ingin tau reaksi Luina saat melihat posisi keduanya saat ini.

Luina mengucek matanya yang masih sensitif akan cahaya, sebelum benar-benar bisa melihat dengan jelas.

"Astaga!" Pekiknya tertahan.

Gadis itu langsung bangun dari tidurnya, sembari matanya menatap horor tubuh Ardanthe yang masih tidur.

Apa-apaan ini?! Apa semalam dia tidur bersama Ardanthe?

Padahal semalam dia sengaja pura-pura tidur saat pelukan yang mereka lakukan sambil berdiri, sudah berpindah ke atas tempat tidur.

Luina pikir, pemuda itu akan pergi setelah mendapati gadis yang dipeluknya sudah tertidur pulas. Tetapi kenyataannya, dia malah memberi puk-puk di lengan yang mengakibatkan Luina menjadi tidur beneran.

Ah memalukan! Wajah Luina memerah bak kepiting rebus.

Dia jadi overthinking dengan gaya tidurnya semalam. Apa semalam dia anteng? Atau mungkin dia tidak bisa diam dan malah mengganggu tidurnya Ardanthe?

BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang