33🐱

12.1K 870 17
                                    

Anna benar-benar diantar oleh Alan. Anna pikir setelah Azka membantunya, ia akan diantar oleh Azka, ternyata ia salah.

Kalau kalian berpikir bahwa Anna benar-benar tersesat, berarti kalian salah. Anna sempat mendengar obrolan antara Kenzi dan Saga sebelumnya, tentang balapan. Ia memiliki rencana untuk dekat dengan pria-pria yang memiliki pengaruh.

Hal ini dipicu, karena sulitnya mendapat pekerjaan di kota. Sejak tinggal di kota, pamannya sudah jarang memberikan uang saku untuknya. Sebenarnya ia bisa saja kerja part time di salah satu cafe yang cukup terkenal, tapi Anna menolak gagasan itu. Menurutnya kerja part time sangat sulit dan capek, terlebih gaji yang didapatkan tidak besar.

Makanya ia memutuskan untuk bekerja di salah satu club malam yang terkenal di kota A. Apalagi ia sudah terbiasa melayani saat ia tinggal di desanya dulu. Ia memiliki seorang pendukung, tapi akhir-akhir ini, pendukungnya jarang menghubunginya dan keuangannya mulai menipis.

Nih Anna emang gila, baru nyampe kota belum sebulan udah abis aja uangnya.

Anna dan Alan sudah sampai di kos milik Anna, memang kosnya lumayan jauh dari area balapan tadi. Tapi kalau di bilang nyasar kayaknya nggak mungkin deh.

"Makasih kak, udah mau nganter aku" ucap Anna, lembut.

"Berapa lo semalem?" tanya Alan tiba-tiba.

Anna tertegun sejenak. "Maksud kakak apa?" bingung Anna.

"Jangan pura-pura bego, anak motor yang lainnya pernah liat lo di club malam" sindir Alan.

"Aku bukan cewek kayak gitu kak" ucap Anna, wajahnya terlihat sedih.

"Anna, Anna. Lo pikir ini di desa lo, yang informasinya seputar desa lo doang? ini kota dan anak-anak geng motor punya banyak informan. Buat tau apa aja kegiatan lo, bukan hal yang sulit buat kita" sinis Alan, udah ketahuan malah sok belagak polos.

"Aku nggak ngerti maksud kakak apa" ucap Anna.

Anna mengucapkan terima kasih, lalu ingin masuk kedalam kosnya. "Kalau lo butuh duit, lo bisa hubungin gue" teriak Alan, saat melihat Anna yang sudah masuk kedalam kos.

"Dasar jalang, kerja begituan aja sok nolak" gumam Alan, ia lalu pergi dari kosnya Anna.

Anna yang mendengar teriakkan itu, tidak bisa menahan perasaan malunya. Ia malu untuk bekerja seperti itu, tapi ia membutuhkan uang.

Nih Anna bangsat, gimana sih? kan kerja part time bisa. Emang dasarnya aja males, makanya nggak mau kerja yang sulit. Sekarang ngeluh malu, kerja begituan.

🐱🐱🐱

Pagi hari pukul 06.30. Mansion Naya.

Edric sudah tiba di depan rumah Naya.

Chat :

Queen-nya King💖

Sayang
Aku udah didepan rumah kamu

Aku udah selesai
Nih udah mau keluar.

Okay

Edric menyimpan ponselnya.

CEKLEK

Naya membuka pintu rumahnya, ia melihat Edric. Naya menghampiri Edric yang sedang duduk diatas motornya.

"Pagi sayang" sapa Edric.

"Pagi juga kapten" balas Naya, dengan senyum manisnya.

"Kok kapten?" bingung Edric.

"Kan kamu ketua geng motor" jawab Naya.

"Tapi kan aku pacar kamu" bela Edric.

"Iya, kamu kan pacarnya aku, makanya aku manggilnya kapten bukan bos" ucap Naya.

"Ya udah, terserah sayang aku aja" pasrah Edric.

Naya tersenyum senang, mendengar Edric yang mengalah. "Kamu udah sarapan?" tanya Naya.

Edric turun dari motornya. "Udah, kamu sendiri?" tanya Edric. Ia memakai kan helm pada Naya.

"Udah juga" jawab Naya, tersenyum.

Edric melingkarkan jaket kebesarannya pada pinggang Naya. "Apa aku bawa jaket aku aja ya?" tanya Naya.

"Kenapa emangnya?" Edric balas bertanya.

"Biar kamunya bisa make jaket kamu" jawab Naya.

"Nggak usah sayang, aku seneng kok kamu make jaket aku" ucap Edric. Naya tersenyum mendengar ucapan Edric.

"Kamu kan pacar aku, punya aku punya kamu juga, semuanya" lanjut Edric.

"Udah kayak istri aja" canda Naya.

"Kan emang iya" jawab Edric cepat.

Naya terdiam sesaat, wajahnya memerah. "Udah buruan, entar telat lagi" gugup Naya.

"Salting ya?" goda Edric.

"Apaan sih kak" kesal Naya, salah tingkah.

Edric tersenyum melihat tingkah Naya. "Oh ya, aku hampir aja lupa" ucap Edric.

Naya yang melihat itu sedikit bingung. "Buat kamu" Edric memberikan setangkai bunga mawar dan cokelat.

Naya menatap tak percaya pada Edric, kenapa kekasihnya semanis ini. "Beneran buat aku?" Naya menerima bunga dan cokelatnya.

"Beneran sayang, aku bakal bawain bunga tiap hari, buat kamu" ucap Edric.

"Makasih sayang" senang Naya.

Edric memeluk Naya sebentar, karena gemas dengan kekasihnya. "Ayo kita berangkat, anak-anak udah pada nunggu didepan" ucap Edric.

"Ehh, teman-teman kamu juga dateng?" tanya Naya.

"Iya sayang, katanya pengen jemput Bu bosnya" goda Edric.

Wajah Naya memerah. "Udah iihh, digodain mulu" kesal Naya.

"Iya sayang. Ayo naik" ajak Edric.

Naya naik keatas motor Edric, mereka menuju kesekolah.

Saat digerbang mansion Naya. "Pagi semuanya" sapa Naya.

"Pagi Bu bos"

"Udah sarapan?"

"Udah/belum" jawabannya beda-beda.

"Ehh, kalau belum, entar nyampe sekolah sarapan dikantin dulu aja. Entar aku yang bayarin, itung-itung ucapan terima kasih, karena kalian udah jemput aku" ucap Naya.

"Wahh, makasih Bu bos" rame anak-anak Black Moon.

"Berangkat" perintah Edric.

Naya mengeratkan pelukannya. Anak-anak Black Moon yang lainnya berada dibelakang inti BM, Edric yang memimpin didepan.

Queenaya dan Sistem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang