Naya menaiki motor baru miliknya, ia berhenti disalah satu rumah makan. Sistem yang menunjukkan arah jalannya.
Ia masuk ke dalam, banyak pengunjung ternyata. "Sepertinya, makanan disini enak" gumam Naya, melihat ramainya orang di rumah makan tersebut.
Sebenarnya, untuk sekarang, Naya tidak begitu peduli dengan rasanya. Ia sudah sangat lapar, asalkan perutnya bisa kenyang, rasa bisa dinomor sekian kan.
Naya menuju salah satu meja makan, ia melihat ada pelayan yang menuju kearahnya.
"Mau pesan apa kak?" tanya pelayan itu, sopan.
Rumah makan ini tidak memiliki buku menu, tapi menunya telah dipajang di dinding, dengan ukuran huruf sedang, ini bertujuan agar para pengunjung bisa langsung melihatnya dan memesan.
"Saya pesan, nasi ayam lalapannya 1, sama minumnya es teh manis" ucap Naya.
"Baik kak, ada lagi?" tanya pelayan itu.
"Udah itu aja" ucap Naya.
"Baik, mohon di tunggu ya kak" Naya menganggukkan kepalanya menanggapi.
Tidak menunggu waktu lama, pesanannya sudah diantar. Naya menikmati makanannya.
🐱🐱🐱
Naya kini berada di supermarket, ia membeli bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengisi kos barunya.
Iya, Naya tinggal di kos. Setelah dari rumah makan, Naya meminta sistem untuk membantunya mencari kos-kosan murah tapi bagus. Awalnya, sistem memberi saran kepada Naya, untuk tinggal di apartemen saja.
Tapi, Naya merasa itu terlalu cepat, mengingat ia hanya seorang yatim piatu, tinggal di apartemen akan terasa sepi. Paling tidak, jika ia tinggal di kos biasa, ia masih bisa bertegur sapa dan berbaur dengan anak kos lainnya.
Naya telah selesai berbelanja, ia kembali ke kos barunya. Walaupun kos barunya lumayan mahal menurutnya, tapi itu terasa nyaman baginya.
Naya mengeluarkan semua bahan yang telah dibelinya, ia juga telah menukar poinnya sebanyak 5 poin untuk kulkas 1 pintu. Ia juga menukar 100 poin untuk uang sebanyak 50 juta, sistem juga memberikan kartu ATM silver untuk Naya.
Setelah selesai beberes, Naya membersihkan diri. Naya duduk di kasur kecil miliknya.
"Sistem" panggil Naya.
[Iya Tuan].
"Tampilkan status ku"
[Baik Tuan].
[TING!!!]
[Status
*
*
Panel statusNama : Queenaya Alexandria D.
Tokoh : Tidak memiliki peran.Usia : 16 Tahun
Kekuatan Fisik : 50%
Pesona : 5%
Kecantikan : 15%
Kecerdasan : 90%
Bakat : -
Aset : Kartu ATM Silver (50.000.000)
Poin : 9.280]"Tutup status" ucap Naya.
[TING!!!].
"Tem, kok ada panel status baru?" tanya Naya bingung.
[Itu karena Tuan memiliki kartu pribadi, sebagai aset. Ini juga berguna, agar Tuan bisa mengetahui aset apa saja yang Tuan miliki yang didapatkan dari saya. Selama Tuan dapat menjalankan misi dan menyelesaikannya, aset Tuan akan terus bertambah. Status pun akan terus ditambahkan, jika ada pemicunya].
"Oh, seperti itu" beo Naya, ia cukup mengerti dengan cara kerja sistem.
"Oh iya, kamu kan bilang sekarang aku ada di dunia novel. Sebenarnya aku lagi di novel mana sih?" tanya Naya.
[Tuan berada di novel Cinta untuk Anna].
"Cinta untuk Anna?" tanya Naya. Sepertinya dia pernah melihat judul novel ini, tapi ia tidak bisa mengingatnya.
[Benar Tuan, anda pernah membaca buku ini, 2 bulan lalu di kehidupan asli anda].
Setelah lama mencari dari ingatannya yang sedikit memudar, Naya membulatkan matanya setelah mengingat isi novel itu.
Naya menepuk keningnya. "Sial, kenapa bisa masuk novel sampah itu" kesal Naya.
2 bulan lalu di kehidupan asli Naya, ia membeli buku yang berjudul Cinta untuk Anna. Awalnya, ia pikir isi ceritanya tentang cinta yang manis. Kisah cinta remaja yang bisa membuat jantungnya berdebar, melihat dari cover bukunya.
Namun setelah membaca bukunya, novel itu memang mampu membuatnya merasakan jantung yang berdebar. Tapi saking berdebarnya, hampir kena serangan jantung saking emosinya.
Alur cerita yang klise tidak terlalu Naya perhatikan, karena menurut Naya, cerita cinta SMA pada dasarnya pasti ada kemiripan dalam ceritanya. Tapi saat masuk pertengahan cerita, Naya benar-benar emosi saat membacanya. Rasanya ia ingin mencekik protagonis cowoknya, saking gobloknya protagonis cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasiQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...