39🐱

6.6K 477 12
                                    

Mansion Naya, kamar.

"Tem, kok plotnya nggak sesuai ama novel sih?" tanya Naya.

[TING!!!].

[Saya juga tidak menemukan penyebabnya Tuan. Mungkin adanya butterfly effect, karena kehadiran Tuan yang sejak awal memang tidak ada dalam novel].

"Mungkin aja sih. Tapi tem, udah seminggu ini, aku ngerasa si Anna liatin aku mulu. Aku jadi merinding ama tatapannya".

[Benar Tuan, anda harus berhati-hati. Saya sudah menemukan kejanggalan protagonis wanita terhadap anda. Tapi karena protagonis belum bertindak, saya belum memberi peringatan pada Tuan rumah].

"Jadi firasat aku bener dong, tapi kenapa ya?" bingung Naya.

[Kalau itu, saya belum menemukan alasannya Tuan].

Ding!!!

Suara notifikasi masuk. Naya mengambil ponselnya dan membuka room chat-nya.

Chat :

👑MyKing👑

Sayang, jalan-jalan yuk

Jalan kemana Yang?

Kemana aja, kamu maunya kemana?

Nggak tau, aku ngikut kamu aja.

Okay
Kamu siap-siap dulu
10 menit aku nyampe

Okay Yang.

Naya menutup room chat-nya, lalu mulai bersiap-siap, pacarnya itu kalau bilang 10 menit bakalan nyampe, berarti bakalan nyampe 10 menit juga. Soalnya, Edric itu orangnya on time bukan tipe orang yang suka ngulur-ngulur waktu.

Makanya Naya juga harus cepet-cepet siapnya, biar pacarnya nggak nunggu lama.

Naya sudah selesai bersiap, ia hanya tinggal menunggu Edric untuk menjemputnya.

Ting Tong.
Ting Tong

Bel rumah berbunyi.

CEKLEK

Naya membuka pintu rumahnya. "Kamu udah nyampe?" basa basi Naya.

"Emmm" Edric mengusap lembut surai Naya.

"Yuk berangkat" ajak Edric.

"Iya" Naya menutup pintu rumahnya.

"Kita mau kemana?" tanya Naya.

"Jalan-jalan aja" jawab Edric.

"Okay" setuju Naya.

Naya dan Edric sampai di sebuah bukit yang sepi. Udara malam yang cukup dingin, menerpa kulit Naya dan dan Edric. Suasana dan lampu kota yang terlihat dari atas bukit, dan juga bintang yang bertaburan di langit.

"Wahh, indah banget" kagum Naya.

"Kamu suka?" tanya Edric.

"Emm" angguk Naya semangat.

"Ini tempat favorit aku" ucap Edric.

Naya menatap Edric, dengan senyum manis yang terpatri di wajahnya. Ia merasa sangat dihargai oleh Edric. Semenjak pacaran, kekasihnya itu selalu memprioritaskan dirinya, dan sekarang membawa dirinya ke tempat favorit kekasihnya, ia merasa dirinya penting di dalam hidupnya Edric.

"Makasih ya" ucap Naya.

"Untuk?" bingung Edric

"Semuanya" jawab Naya.

"Aku belum pernah pacaran sebelumnya, kamu pacar pertama aku, sekaligus cinta pertamanya aku. Kamu sendiri kan tahu kalau aku anak yatim-piatu, aku juga nggak punya keluarga. Aku selalu ngerasa hidup sendiri aja udah cukup, aku awalnya nggak mau pacaran, karena aku punya banyak kekhawatiran. Aku takut jatuh cinta, karena aku takut sakit. Tapi setelah ketemu kamu, pola pikir aku jadi berubah, aku jadi berani untuk jatuh cinta. Aku tau, jalan kedepannya mungkin nggak semulus yang aku pengenin, tapi karena ada kamu di samping aku, semuanya pasti baik-baik aja" ucap Naya, ia bersyukur bertemu Edric.

Edric menatap mata Naya yang jernih dan berkaca-kaca, ia tertegun mendengar penuturan gadis itu. Tiba-tiba hati Edric terasa sakit, apa hubungan mereka akan baik-baik saja? sedangkan, ada hal yang disembunyikan oleh Edric.

"Cantiknya aku, kita bakal sama-sama terus. Kamu nggak bakal ninggalin aku kan?" tanya Edric.

"Aku ngga bakal ninggalin kamu, kecuali kamu sendiri yang udah nggak mau sama aku" jawab Naya.

"Itu nggak mungkin sayang" ucap Edric. Ia memeluk Naya dan mengusap lembut surai kekasihnya.


Teman-teman maaf banget🙏
Baru bisa update-nya sekarang.
Aku lagi sibuk sama skripsi, jadi aku bakal jarang update-nya.
Mohon pengertiannya ya teman-teman.
Terima kasih, karena udah selalu nunggu update-tannya aku🙏

Queenaya dan Sistem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang