Karena malu dan tak ada yang membantu maupun yang membelanya, Anna bangun sendiri dan pergi dari kantin. Banyak murid yang menyorakinya.
"Hati-hati sayang" ucap Edric, saat Naya ingin meletakkan mangkok bakso yang masih panas.
"Iya, kamu ini, kayak aku anak kecil aja" canda Naya.
"Kan takut kamu luka Yang" bela Edric.
"Iyaiya" pasrah Naya.
"Ehh, ada apa sih? tadi gue denger ada yang ribut-ribut" tanya Shella, penasaran.
Mereka tadi hanya mendengar saja suara keributan, kantin sekolah sangat luas, karena banyaknya murid. Jadi sangat wajar, bila mereka yang berada pada jarak yang agak jauh dari tempat kejadian tidak mengetahui apa yang terjadi.
Edric dan Naya sudah duduk, mereka bersebelahan. "Si Anna, dia tadi bilang aku nabrak dia, padahal nggak kena sama sekali, aku juga nggak ngerti" jujur Naya.
"Si bitch ngapain lo?" tanya Shella.
"Awalnya dia hampir nabrak aku, karena aku ngehindar, jadi nggak kena. Tapi tiba-tiba dia jatuh sendiri kelantai" jawab Naya.
"Tapi Bu bos nggak kenapa-napa kan?" khawatir Daffa.
"Aku aman kok" jawab Naya.
"Syukur kalau gitu" ucap teman-temannya, lega.
Mereka sudah mulai menyantap makanan masing-masing. Terlihat Naya yang sedang melamun.
Naya sendiri tidak mengerti, kenapa Anna menargetkan dirinya? padahal Keiza sudah kembali, walaupun masih sehari Keiza masuk. Tapi ia mengetahuinya dari sistem bahwa keduanya sudah bersinggungan. Tapi kenapa ia juga menjadi sasaran Anna? yang jelas-jelas tidak terlibat dalam percintaan sialan mereka itu.
"Kenapa ngelamun?" tanya Edric.
Naya menoleh pada Edric, menggelengkan kepalanya. "Nggak apa-apa, cuman bingung aja".
"Bingung kenapa Bu bos?" tanya Angga.
"Bingung aja, kenapa Anna ngelakuin itu ya? padahal aku nggak pernah punya masalah ama dia" jawab Naya.
"Namanya juga cewek nggak bener Bu bos, maklumin aja dulu. Kalau kelewatan kita yang bakal beresin dia" ucap Angga, santai.
"Huuss, sembarangan kalau ngomong. Nggak baik ih ngomongin orang kayak gitu" nasehat Naya.
"Nggak sembarangan Bu bos, emang bener kok, anak-anak yang suka ke club aja yang tau. Tapi belum ke sebar satu sekolah aja" sahut Daffa.
"Kalian juga ke club?" tanya Naya.
Sial, Daffa ingin menampar mulutnya. Memang congornya ini nggak bisa diajak kerja sama.
"Kamu juga sering main ke club?" tanya Naya pada Edric.
"Iya sayang, tapi nggak sering, ke club juga cuman minum dikit aja, nggak yang aneh-aneh sayang" jawab Edric. Ia berkata jujur, ia tidak terlalu suka ke club. Tapi karena ajakan teman-temannya, ia juga sesekali bermain di club.
"Kalau kamu ngelarang, aku bakal turutin" lanjut Edric.
Naya tertegun sejenak. "Aku nggak ngelarang kok, nggak apa-apa. Yang penting kamu nggak sama cewek aja" ucap Naya.
"Kalau itu, udah pasti" mantap Edric.
"Kalau itu, Bu bos nggak usah khawatir. Nggak ada pacar aja, bos nggak deket ama cewek. Apalagi ada pawangnya, makin jauh lagi ama cewek yang lain" ucap Angga.
"Aku percaya kok" ucap Naya.
"Sayang suapin" ucap Edric.
Naya yang sudah terbiasa dengan manjanya Edric, tidak protes. Teman-temannya Edric pun sudah biasa melihat tingkah bosnya.
"Mulai besok aku bakal latihan basket, mau temenin nggak?" tanya Edric.
"Dari jam berapa mulai latihannya?" tanya.
"Jam 5 sore. Kamu bisa nggak?" ucap Edric.
"Bisa, aku temenin kamu" ucap Naya
"Makasih sayang" Edric memeluk Naya.
"Sama-sama, habisin dulu baksonya" ucap Naya, ia masih lanjut menyuapi Edric.
Setelah selesai, Edric dan teman-temannya mengantar Naya ke kelasnya.
Di rooftop sekolah.
"Bos" panggil Angga.
"Emmm" sahut Edric.
"Awasin Anna, pantau dia terus. Kalau dia masih nyari masalah ama Queen, beresin dia" perintah Edric, dengan aura dinginnya.
"Gimana ama Scorpio bos? Anna dibawah perlindungan geng Scorpio" ucap Daffa.
"Kasih peringatan ama Scorpio, mereka harus tau siapa yang berkuasa" dingin Edric.
Teman-temannya tahu, kalau saat ini Edric benar-benar marah. Sejak awal Edric memang sudah sangat marah, karena Anna yang hampir mencelakai Naya. Tapi karena baru sekali dan Naya selalu menjadi idola bagi semua murid, jadi Naya tidak mendapat kejadian buruk karena ulah Anna.
Tapi Edric akan memantau Anna mulai sekarang, karena ia sudah berani mencari masalah dengan kekasihnya. Kalau Anna kembali berulah, maka Anna harus siap dengan konsekuensi yang di dapatnya.
"Simpan semua bukti tentang pekerjaan kotornya itu, kalau dia kembali berulah, sebarkan" dingin Edric.
"Siap bos" ucap Angga.
🐱🐱🐱
2 bulan telah berlalu, setelah kejadian dimana Anna ingin menjebak Naya.
Setelah kejadian itu, Anna tidak berani mencari masalah dengan Naya. Ia di peringatkan oleh Azka dan teman-temannya, bahwa Edric akan membuat Anna menderita, bila terus mencari masalah dengan kekasihnya. Geng Scorpio juga mengatakan, bahwa mereka tidak bisa melindungi Anna, bila ia berurusan dengan geng Black Moon.
Selama 2 bulan juga, Keiza terus membully Anna, padahal diketahui bahwa Keiza ini mencintai Regan. Ada kabar juga yang tersebar melalui forum sekolah, bahwa Regan sedang mengejar cintanya Keiza.
Selama 2 bulan ini juga, perkembangan plot cerita antara Anna dan Azka tidak berkembang sama sekali, Azka bahkan tidak menjalin hubungan dengan Anna lebih dari seorang yang pernah menyelamatkannya. Walaupun ada beberapa anggota geng motor yang pernah memakai Anna, Azka tidak terlalu memperdulikannya. Lagian Azka tahu, itu adalah pekerjaan Anna, dan bukan urusannya juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasíaQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...