14🐱

13.5K 856 7
                                    

Di kota A.

Alexander High School.

Sekolah yang menampung banyak kaum elit, dari anak pengusaha sampai anak pejabat. Tapi juga memberikan beasiswa bagi anak dari kalangan biasa yang memiliki prestasi luar biasa.

Para Guru dari SMA Alexander menerima anak-anak beasiswa guna untuk menunjang prestasi sekolah. Anak-anak elit juga memiliki prestasi, hanya saja mereka sangat sulit diatur, karena memiliki orang tua yang berpengaruh.

"Gue denger, ada murid baru ya di sekolah kita?" tanya seseorang. Namanya Gevano Adrian Kadijaya, biasa dipanggil Vano, sepupu Antagonis cewek.

"Anak beasiswa?" tanya yang lainnya. Namanya Sagara Putra Pratama, biasa dipanggil Saga.

"Iya" jawab Vano

"Berapa orang?" tanya Saga.

"2 katanya" yang jawab bukan Vano, tapi Kenzo Eka Dirgantara, biasa dipanggil Kenzo.

"Tumben lo tau? biasanya nggak mau tau" sindir kembarannya Kenzo. Kenzi Dwi Dirgantara, biasa dipanggil Kenzi, dia adiknya.

Kenzo hanya diam, malas menanggapi kembarannya itu.

"Info dari mana?" Regan Satya Bimantara namanya, biasa dipanggil Regan, wakil.

"Di forum" jawab Kenzo.

"Bos, diem aja dari tadi? kesambet entar" gurau Vano.

Bos yang dipanggil bernama Genendra Azka Adijaya, protagonis pria dalam novel cinta untuk Anna, sekaligus ketua dari geng motor Scorpio.

"Lo kayak nggak tau aja, bos itu lagi mikirin cewek yang udah nolongin dia" ucap Kenzi.

"Lo suka bos ama tuh cewek?" tanya Vano.

Azka hanya menatap tajam Vano. Vano akhirnya diam, ia takut dengan bosnya.

Mereka sekarang berada diparkiran sekolah, banyak murid perempuan yang selalu melihat kearah mereka, karena visual mereka yang tampan.

"Permisi" ucap seorang gadis, lembut. Inti Scorpio menoleh ke sumber suara.

Azka tertegun sejenak. "Iya" jawab Azka. Teman-temannya sedikit bingung, karena Azka menanggapi murid baru itu.

"Halo, maaf ganggu. Aku murid baru, nama aku Anna. Aku mau numpang nanya, arah kekantor kepala sekolah sebelah mana ya?" tanya Anna. Anna terlihat cantik sebagai protagonis.

"Aku anterin" jawab Azka. Teman-teman Azka bingung dengan reaksi Azka.

"Ehh, emang nggak ap... Ehh, kamu yang malam itu kan?" kaget Anna.

"Iya, makasih udah nolongin" ucap Azka, lembut.

Teman-temannya akhirnya mengerti, ternyata cewek ini yang bantuin bos mereka.

"Makasih cantik, udah nolongin bos kita" ucap Vano.

"Ehh, sama-sama" ucap Anna, canggung.

Azka menatap tajam Vano, Vano langsung berhenti menggoda Anna. Azka mengantar Anna menuju kantor kepala sekolah.

"Pawangnya galak cuy" gumam Vano.

🐱🐱🐱

Naya sudah sampai di mansion miliknya di kota A.

"Selamat datang Nona" sambut Kepala pelayan bersama karyawan lainnya, ia adalah utusan sistem.

Para karyawan yang lain terpesona dengan aura Naya, Naya selalu mengenakan masker, untuk menutupi wajahnya, bisa jadi masalah kalau ia membukanya.

"Terima kasih Steve, terima kasih juga untuk kalian yang sudah menyambutku" ucap Naya.

Terdapat 4 orang utusan sistem di mansion milik Naya, kepala pelayan, kepala keamanan, kepala koki, dan pelayan pribadi Naya. Sedangkan untuk perusahaan yang dimiliki oleh Naya ditempatkan juga orang-orang utusan sistem menjadi petinggi perusahaan, karena ia membiarkan mereka yang mengelolanya, mereka juga yang mencari para karyawan biasa di perusahaan.

"Sudah seharusnya Nona" ucap Steven.

"Sama-sama Nona" jawab karyawan lainnya.

"Aku akan beristirahat sebentar, panggil aku saat makan malam" ucap Naya.

"Baik Nona. Stella tolong antarkan Nona ke kamar untuk beristirahat" ucap Steven.

Naya bersama Stella selaku pelayan pribadinya menuju ke kamar utama yang telah disiapkan untuknya.

"Silahkan Nona" ucap Stella.

"Makasih Stell" ucap Naya.

"Sama-sama Nona, selamat beristirahat" ucap Naya. Naya menangguk.

Naya melihat ke sekeliling kamarnya, terdapat banyak foto tentang dirinya dari kecil sampai sekarang, Naya tidak tahu dari mana sistem bisa mendapatkan foto-foto itu. Tapi ia tahu foto yang terpajang itu adalah hal yang ia raih di dunia nyatanya dulu, tapi dengan wajah yang berbeda.

Saat di dunia aslinya dulu, Naya adalah anak yang berprestasi, dari TK-SMA ia bersekolah di sekolahan elit, itu karena kepala sekolah elit pernah bertemu dengannya di panti asuhan dan mengetahui bahwa Naya adalah anak yang jenius. Sehingga ia membantu Naya untuk mendapatkan beasiswa sejak kecil dengan catatan, Naya harus selalu berada di ranking 1 umum dan membawa nama sekolah di setiap perlombaan.

Melihat foto-foto itu, Naya sedikit merindukan kehidupannya yang dulu, walaupun sekarang kehidupannya jauh lebih baik. Sepertinya sistem melakukan ini, supaya ia bisa lebih mudah masuk ke sekolah barunya, dengan mengambil nilai akademik di kehidupan aslinya.

Naya berhenti melihat foto-foto dan juga piala yang berjejer. Ia membersihkan diri dan beristirahat.

Queenaya dan Sistem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang