36🐱

10.8K 733 5
                                    

Keiza membulatkan matanya. "Regan nggak deket ama Anna" datar Azka.

"Kamu ngomong apa sih? tunangan aku itu kamu" jawab Keiza gelagapan.

"Berhenti ngelakuin hal konyol Kei, kita temenan dari kecil. Emang gue nggak tau siapa yang ada di hati lo?"

"Emang penting? siapa yang ada di hati aku?" lirih Keiza.

"Yang perlu kamu tau, aku tunangan kamu, dan kamu tunangan aku. Yang lainnya nggak penting"

"Masa lalu, biar tetap menjadi masa lalu, nggak perlu dibawa ke masa sekarang. Aku bakal tetap pertahanin kamu, karena kamu tunangan aku, dan itu udah sepantasnya" Keiza berlalu pergi, meninggalkan kantin.

"Gue pergi" pamit Regan pada Azka.

Regan menuju rooftop, ia membuka bungkusan rokoknya, lalu menghisapnya. "Kita emang nggak bisa balik kayak dulu Kei" lirih Regan.

TES...

Air mata Regan terjatuh dari pelupuk matanya. Ia mengingat kebodohannya di masa lalu.

"Sayang, aku bawain makanan kesukaan kamu" senang Keiza.

"Makasih sayang" senyum Regan, ia mengelus lembut surai kekasihnya.

"Sama-sama, mau aku suapin?" tanya Keiza.

"Emmm"

Mereka sudah selesai makan, dan sedang duduk beristirahat di sofa rooftop sekolah, Keiza bersandar pada Regan.

"Aku pengen ngomong sesuatu" ucap Regan.

"Ngomong apa?"

"Ayo putus"

Keiza terdiam sejenak, mencerna maksud dari kekasihnya. "Kamu ngeprank aku Yang?"

"Enggak, aku serius. Aku mau putus" tegas Regan.

"Sayang, becanda kamu nggak lucu ih, aku bakalan marah loh" kesal Keiza, namun hatinya gelisah.

"Gue serius" datar Regan, ia melepaskan pelukan Keiza.

Keiza tertegun. "Kenapa? aku ada salah?" tanya Keiza, lembut.

"Gue bosen sama lo"

Hati Keiza terasa sakit mendengar ucapan Regan. "Kamu bosen sama aku? aku bakal perbaiki diri aku, biar kamu nggak bosen sama aku" lembut Keiza.

"Nggak ada yang perlu diperbaiki dari diri lo, gue udah nggak ada rasa sama lo".

"Sayang, jangan ngomong kayak gitu. Kita bisa ngomongin ini baik-baik" bujuk Keiza.

"Gue udah nggak punya rasa sama lo, karena lo terlalu lengket ama gue, gue risih".

Keiza kembali terdiam. "Aku bakal perbaiki itu, aku nggak akan terlalu melekat sama kamu. Kita nggak putus kan?" gugup Keiza.

"Kita tetep putus, gue udah punya yang lain" datar Regan, ia meninggalkan Keiza di rooftop.

Regan melihat Keiza yang menangis, hatinya sangat sakit. Tapi ia harus melakukannya, karena Keiza akan dijodohkan dengan sahabatnya. Walau saat itu Keiza belum mengetahuinya.

"Maafin aku sayang" lirih Regan, air matanya terus terjatuh, mengalir di pipinya.

"Harusnya aku bisa pertahanin kamu, aku terlalu lemah".

PAK

Tepukan pada bahu Regan, ia menoleh ke arah bahunya di tepuk. Ia menghapus air matanya.

"Kenapa nggak di kejar lagi?" tanya Azka, ia menyusul Regan.

Azka mengerti, bahwa sahabatnya itu sedang memiliki banyak pikiran, terlebih Keiza yang telah kembali dari liburannya.

"Gue nyakitin dia" jawab Regan.

Azka mengambil sebatang rokok milik Regan, dan mengisapnya. "Lo punya alasan kuat buat ngelepasin Kei saat itu".

"Gue udah nyakitin dia, walaupun gue punya alasan yang kuat saat itu. Gue tetep nyakitin dia".

"Gan, kenapa harus nyiksa diri sendiri? lo sendiri juga kesiksa karena putus ama Kei".

"Dia udah nggak mau balik ama gue"

"Itu karena lo nggak pernah deketin dia lagi. Gue minta maaf, karena nggak bisa jagain Kei buat lo. Dari awal, emang seharusnya Kei di jaga ama lo, lo harus perjuangin dia lagi Gan" Azka pergi meninggalkan Regan, Regan butuh waktu sendiri untuk memikirkannya, sebelum mengambil keputusan.

"Aku harus gimana Kei?" bingung Regan.

Regan memutuskan hubungannya dengan Keiza, karena keluarganya saat itu bermasalah dengan orang yang berpengaruh, keluarga terdekatnya bahkan terkena imbasnya juga.

Keiza juga hampir ditabrak mobil saat itu. Saat mendengar Keiza akan ditunangkan dengan sahabatnya, Regan memutuskan untuk putus dengan Keiza. Regan meminta Azka untuk menjaga Keiza, karena ia dan keluarganya tidak cukup kuat untuk menjaga orang-orang tersayangnya.

Tapi setelah putus, Keiza berubah. Ia menjadi pendiam, dan membully siapapun yang mengusiknya. Ia terus mengejar cinta Azka, yang berstatus tunangannya.

Regan ingin kembali pada Keiza, tapi melihat Keiza yang dengan gigih mengejar Azka, ia mengurungkan niatnya. Ia berpikir bahwa Keiza sudah tidak memiliki perasaan apapun padanya.

"Kei, aku bakal perjuangin kamu lagi. Kita bakal bareng lagi, seperti janji kita"

"Kita bakal tetap bareng, walau kita pisah, kita bakal di pertemuin kembali" itu adalah kalimat yang sering di ucapkan Keiza pada Regan.

Karena ketakutan terbesar Regan adalah ditinggalkan oleh Keiza, tapi siapa sangka, ternyata Regan sendiri yang melepaskan Keiza.

"Kei, kamu nggak boleh muak sama aku. Aku bakal ngejar kamu lagi" Regan tersenyum tipis.

Queenaya dan Sistem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang