42🐱

8.3K 637 77
                                    

Waktu semakin berlalu, hari berganti hari, minggu berganti minggu hingga bulan.

Sudah 1 bulan, putusnya Edric dan Naya.

"Kok gue nggak pernah liat Naya di sekolah ya?" tanya Angga.

Edric, hanya diam. "Naya udah pindah sekolah, sebulan yang lalu" jawab Erland.

"Katanya, dia udah urus lama kepindahannya" lanjut Erland.

Teman-teman Edric menoleh kearah bos mereka. Edric benar-benar berubah, setelah putus dari Naya. Sebelumnya ia memang datar dan dingin, tapi sekarang jauh lebih parah. Edric benar-benar sangat jarang berbicara, ia bisa seharian tidak berbicara.

Selama putus dari Naya, Edric juga tidak pernah ingin dekat dengan cewek manapun, siapapun yang berani menjodohkannya, akan dipukuli sampai sekarat.

Bahkan sepupunya yang cewek datang untuk liburan pun tidak dia hiraukan, beruntung sepupu Edric memiliki tunangan yang bisa menemaninya. Pengaruh kandasnya hubungan Edric dan Naya, sangat berpengaruh pada Edric.

"Lupain" ucap Leon.

Edric menatap tajam pada Leon, lalu kembali mengalihkan pandanganya. Ia menghisap rokok yang sejak tadi dinyalakan.

"Bos, gue tau lo bakalan ngamuk ama gue kalau gue ngomong gini. Tapi dari awal udah gue bilang, jangan mutusin Naya. Karena gue bisa liat secinta apa lo sama Naya, tapi lo selalu nyangkal itu, dan bilang kalau ini cuman game" ucap Angga.

"Gue cabut" pamit Angga. Angga juga merasa bersalah pada Naya, gadis sebaik Naya nggak pantes disakitin.

Anak-anak Black Moon yang melihat kepergian Angga, hanya diam. Edric tidak membalas apapun. Mungkin apa yang dikatakan Angga memang benar, ia mencintai Naya.

Edric juga pergi dari markas, ia melajukan motor sportnya tak tahu arah. Ia berhenti di sebuah pantai, memarkir motornya, dan menuju bibir pantai.

"Aku sukanya pantai, bukan gunung" itu yang dikatakan Naya.

"Aku yang nggak tau apa-apa, tentang kamu Queen" gumam Edric.

🐱🐱🐱

Negara D.

Naya sudah bersekolah disekolah barunya, sebulan ini ia sudah memiliki banyak teman. Ia diterima dengan baik disekolah barunya.

Sistem memberikan misi yang ringan, seperti membantu seseorang yang kecopetan, atau membantu melerai tawuran. Sebulan ini, Naya hidup dengan sangat baik.

Ia juga bertemu dengan adik kembarnya, Joshua dan Jasmine. Ternyata keduanya bukan pindah kota, tapi pindah Negara. Pantas saja Naya tidak bisa bertemu dengan keduanya.

Naya tinggal di perumahan elit, bersebelahan dengan rumah si kembar, mereka sering main bersama. Naya juga membawa keempat bawahan sistem, untuk tinggal bersamanya.

Mansion lamanya di Negara A dibiarkan kosong, ia hanya menyewa penjaga dan beberapa pelayan untuk membersihkan mansion lamanya.

Mansion barunya tidak semewah di Negara A, tapi banyak bunga Tulip disetiap sisi rumah. Naya sangat menyukainya, ia juga membuat taman di belakang mansion seperti di mansion lamanya.

Semuanya berjalan baik untuk Naya, perasaannya juga tertata dengan baik, ia benar-benar mengikhlaskan Edric. Ia menganggap putus cintanya sebagai pelajaran untuk lebih baik lagi dalam memilih pasangan.

"Kakak" panggil si kembar.

"Hai adik-adik kakak yang cantik dan tampan" balas Naya, saat si kembar mendekatinya.

"Kakak, jadikan ke mall-nya?" tanya Jasmine.

"Jadi dong, nggak liat nih kakak udah cantik gini" narsis Naya.

"Kakak kan emang selalu cantik" celetuk Joshua.

Naya mencolek hidung mancung milik Joshua. "Bisa aja kamu, manis banget mulutnya" canda Naya.

Telinga Joshua memerah. "Hihihi, telinga kak Jo merah tuh kak" kekeh Jasmine.

Si kembar menaiki mobil milik Naya, mereka akan berjalan-jalan ke mall. Ia juga sudah izin pada kedua orangtua si kembar.

"Kak, kakak tau nggak?" tanya Jasmine.

"Nggak tau" jawab Naya polos.

"Ihh kakak, kan aku belum ngasih tau" kesal Jasmine, mengembungkan pipinya.

"Hahaha, iya iya. Mau ngasih tau apa emangnya?" tanya Naya.

"Kak Jo punya cewek kak di sekolah" ucap Jasmine, memulai sesi gosipnya.

"Hah?" cengo Naya.

"Ini benaran?" tanya Naya.

Telinga Joshua memerah. "Mini, jangan asal ngomong" kesal Joshua. Mini adalah panggilan kesayangan Jasmine dirumah, Naya juga memanggilnya seperti itu.

"Mini, nggak boong tau. Kak Queen, harus percaya ama Mini. Mini liat sendiri kok temen cewek kak Jo, ngasih kak Jo coklat" bantah Jasmine.

"Mini yakin kalau cewek yang ngasih kak Jo coklat itu, pacarnya kak Jo. Soalnya kak Jo nggak pernah mau nerima hadiah dari cewek-cewek lain. Tapi kemarin kak Jo nerima coklat pemberian cewek itu" jelas Jasmine.

"Jo, beneran kamu?" tanya Naya, penasaran. Ia sambil fokus menyetir.

"Dia anak dari temen mama, makanya aku nerima hadiahnya" jawab Joshua.

"Iihh boong banget, waktu kak Devi ngasih coklat kak Jo nolak tuh. Kak Devi kan anak temen mama juga" bantah Jasmine.

"Ngaku aja deh, kak Jo suka kan sama kak Alya" kompor Jasmine.

Naya pusing dengerin omongannya si Jasmine, sebelumnya Jasmani cukup pendiam. Tapi akhir-akhir ini ia makin cerewet, kadang cerita hal-hal absurd yang Naya sendiri nggak ngerti.

Queenaya dan Sistem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang