"Sayang, kamu mau pesen apa?" tanya Edric.
"Aku batagor aja, minumn--"
"Jus strawberry kan?" sela Edric.
"Oh iya, minumnya jus strawberry" ucap Naya.
"Kalau kamu?" tanya Naya.
"Samain aja sama kamu, tapi minumnya es teh manis aja" ucap Edric.
"Okay kalau gitu, yang lainnya?" tanya Naya.
"Gue bakso aja deh, minumnya es teh manis juga" jawab Shella.
"Gue sama Shella samain" ucap Raina.
"Gue sama yang lainnya nasi goreng pake telor, minumnya es teh manis juga" ucap Daffa.
"Okay kalau gitu" ucap Naya.
Naya ingin pergi memesan, namun tangannya ditahan Edric. "Mau kemana?".
"Mau mesen" jawab Naya.
"Daffa ama Angga aja, kamu duduk" ucap Edric.
"Loh, nggak apa-apa kok, cuman mesen doang. Entar kan dibantuin kakak kantinnya buat nganter" ucap Naya.
"Kalau gitu, aku ikut" ucap Edric.
"Ehh, nggak apa-apa emangnya?"
"Nggak apa-apa sayang, nggak tega aku liat kamu sendiri" Edric berdiri dan menggandeng tangan Naya.
"Bucin abis njiir" kesal Angga.
Sejak masuk kantin, Edric dan Naya sudah menjadi pusat perhatian. Setelah pertengkaran Keiza dan Anna serta geng Scorpio selesai, mereka baru sampai dikantin. Jadi, mereka tidak menyaksikan pertengkaran tadi.
"Sayang, kamu duluan aja ke mejanya, aku yang nungguin pesanan yang lainnya" ucap Edric.
"Okay, kalau gitu aku duluan ya?" pamit Naya.
[TING!!!].
[Peringatan : Protagonis wanita, memiliki niat jahat, Tuan rumah diminta untuk berhati-hati].
'Terima kasih sistem' ucap Naya dalam pikirannya.
[Sama-sama Tuan].
Naya berjalan menuju meja teman-temannya, sedangkan Anna berjalan berlawanan arah dengan Naya.
Anna dengan sengaja ingin menabrak Naya dengan berpura-pura terjatuh, tapi Naya lebih cepat dibandingkan Anna. Naya langsung menghindar, sehingga Anna yang terjatuh dilantai.
"Awhh" suara Anna, kesakitan.
"Ehh, kamu kenapa?" tanya Naya, polos.
Air mata Anna mulai berjatuhan. "Hiks kenapa kamu nabrak aku hiks" ucap Anna, disertai derai air mata.
"Tapi aku nggak nabrak kamu" bingung Naya.
Para murid yang berada dikantin, mulai kesal dengan ulah Anna, pertengkaran pertamanya dengan Keiza tadi tidak terlalu dipermasalahkan. Tetapi jika menyangkut Naya, para murid tidak bisa menerimanya, karena Naya dianggap sebagai dewi sekolah, atau bahasa sederhananya bunga sekolah.
"Heh Anna, jangan nyari masalah lo ama dewi sekolah kita. Kalau lo pengen nyari masalah ama Keiza silahkan, tapi kalau lo nyari masalah ama Naya, itu udah beda cerita" kesal seorang siswi.
"Bener tuh, mending lo jangan macem-macem deh. Kita tau pekerjaan lo, tapi kita males buat nanggepinnya. Tapi kalau lo masih nekat buat nyari masalah ama dewi sekolah, kita nggak bakal jamin kalau aib lo nggak bakal ke sebar".
"Bener tuh, caper banget sih jadi orang".
"Hiks aku nggak kayak gitu hiks, kenapa kalian semua nggak hiks percaya aku hiks" tangis Anna. Ia sedikit kesal karena rencananya tidak berhasil.
"Diem aja lo bitch, lo pikir cuman lo doang yang biasa main ke club, kita juga biasa main ke club buat have fun, gue tau kali, kalau lo kerja disana".
"Iya, lo pikir karena muka lo polos gitu, kita nggak tau. Yang sekolah disini tuh anak-anak tajir, jadi orang kayak lo ini udah biasa kita temuin".
Semakin banyak, orang yang menghina Anna. Bagaimanapun, mereka tahu pekerjaan Anna. Mereka sebelumnya tidak membocorkannya, hanya karena berpikir bahwa itu bukan urusan mereka. Tapi melihat Anna yang mulai mengincar Naya, mereka tidak bisa diam saja.
"Hiks kena--kenapa kalian gitu sama aku? hiks hiks" ucap Anna, ia sangat sedih.
"Sayang, kenapa?" panggil Edric, bingung. Ia melihat Anna yang masih terduduk dilantai.
Anna yang melihat kehadiran Edric, semakin kencang suara tangisannya. "Hiks kak hiks, bantuin aku kak hiks, Naya nabrak aku hiks" ucap Anna.
"Kamu nabrak dia?" tanya Edric, lembut.
Anna senang mendengar pertanyaan Edric pada Naya, walau suaranya terdengar lembut, tapi wajah Edric masih datar seperti biasanya.
"Enggak, tadi aku ngehindar" jawab Naya.
"Hiks hiks, Naya nabrak aku kak, kalau dia nggak ngehindar hiks, aku pasti nggak bakalan jatuh hiks" ucap Anna
Edric tidak memperdulikan Anna. "Hah, syukur kalau gitu. Ada yang luka nggak?" khawatir Edric.
"Nggak ada Yang, aku baik-baik aja kok" jawab Naya.
"Lain kali, kamu langsung siram aja pake kuah bakso. Aku nggak peduli sama orang lain, tapi aku peduli sama kamu" ucap Edric.
Anna tertegun mendengar ucapan Edric, kenapa pria ini tidak tergoda olehnya.
"Iya sayang" senang Naya.
"Ayo kita anterin pesanan anak-anak, lagian kamu pasti cape megang dari tadi" ucap Edric.
Edric dan Naya meninggalkan Anna yang masih duduk dilantai, mereka menuju kemeja teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasiQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...