Malam telah berlalu, diganti mentari pagi yang telah bersinar.
[TING!!!].
[Tuan, anda harus bangun sekarang. Tuan harus menyelesaikan misi harian].
Naya menggeliat di atas kasurnya, ia mulai membuka matanya perlahan, menyandarkan tubuhnya di dinding kepala kasur.
"Jam berapa sih?" tanya Naya.
[Sekarang pukul 05.50 Tuan].
Naya hanya bengong setelah bertanya, ia masih ngantuk. Naya duduk terdiam diatas kasurnya, ia masih mengumpulkan nyawa nya sebelum bersiap untuk lari pagi.
Setelah lama diam, Naya bersuara. "Aku bakal siap sekarang" ucap Naya.
[Baik Tuan].
Naya sudah bersiap, ia akan berlari disekitaran saja, karena ia belum terlalu mengenal lingkungan yang ia tempati sekarang.
"Pagi dek, anak kos baru ya?" sapa seorang ibu-ibu, ketika Naya keluar dari kamar kosnya.
"Eh, iya Bu, saya penghuni baru" balas Naya sopan.
"Ibu ngekos disini juga?" tanya Naya.
"Iya dek, bareng sama suami" jawab Ibu itu.
"Ooohh" ucap Naya.
"Oh iya Bu, saya duluan ya, soalnya mau joging" ucap Naya lagi.
"Oh iya dek, silahkan. Ibu juga mau sibuk sama pekerjaan Ibu dulu" ucap Ibu itu.
"Mari Bu" pamit Naya.
"Iya dek".
Naya berlari disekitaran kompleks, ternyata banyak juga yang lari pagi, ada taman juga. Naya melihat ada penjual bubur ayam di dekat taman.
"Mang, buryam nya 1 ya, dibungkus" pesan Naya.
"Siap Neng" jawab Mamang nya.
Tidak butuh waktu lama, pesanan Naya sudah selesai.
"Nih Neng pesenan nya" ucap Mamang.
"Berapa Mang?" tanya Naya.
"10 ribu Neng" jawab Mamang.
Naya mengeluarkan uang 50 ribu dari sakunya.
"Nih Mang uangnya" Naya menyodorkan uangnya.
"Aduh Neng, duit kembalian Mamang belum cukup. Mamang baru buka soalnya" ucap Mamang.
"Eh" bingung Naya.
Saat kebingungan, ia melihat 2 orang anak kecil yang sedang berjalan, mereka mengenakan pakaian lusuh, sambil memegang perutnya masing-masing.
"Mang, bungkus 2 lagi kalau gitu" ucap Naya.
"Eh, siap Neng" jawab Mamang. Mamang membungkus 2 bubur ayam lagi.
"Nih Mang uangnya" Naya kembali memberikan uang yang sejak tadi masih ada di tangannya.
"Nah, kalau sekarang, ada kembaliannya Neng" ucap Mamang.
"Nih Neng kembaliannya".
"Makasih Mang" ucap Naya.
Naya singgah ke warung terdekat untuk membeli air mineral, lalu menyusul kedua anak yang ia lihat tadi.
"Dek" panggil Naya.
Kedua anak itu menoleh kearah sumber suara, Naya berjalan mendekat.
"Dek" panggil Naya kembali.
"Eh, kakak manggil kita?" tanya adik itu, bingung. Ia seorang anak laki-laki dan satunya lagi seorang anak perempuan.
"Iya" jawab Naya.
"Ada apa ya kak?" tanya anak laki-laki itu, takut.
"Tadi, kakak beli bubur ayamnya kebanyakan, kalian berdua mau nggak?" tanya Naya.
Kedua mata anak itu berbinar. "Emangnya boleh kak?" tanya anak laki-laki itu.
"Boleh kok, nih bubur nya, ada air mineral juga di dalamnya" ucap Naya, menyerahkan kantong kresek yang ia pegang.
Kedua anak itu mengambil kantong yang diberikan Naya. "Makasih kak" ucap keduanya.
"Sama-sama, gimana kalau kita makan bareng di taman" ucap Naya.
"Ayo kak" sahut keduanya semangat.
Mereka berjalan menuju taman, duduk di tanah beralaskan rumput. Naya niatnya sarapan di kosnya, tapi sepertinya lebih baik makan bersama kedua anak itu saja.
Mereka makan bersama sambil ngobrol.
"Nama kalian siapa?" tanya Naya.
"Nggak tau kak" jawab anak laki-laki itu, karena yang anak perempuan lebih pendiam.
"Eh, terus kalian berdua saudara kembar?" tanya Naya lagi.
"Nggak tau juga kak".
"Hah?" Naya jadi bingung. Ini gimana sih? pikir Naya.
"Okay, terus kalian tinggal dimana?" tanya Naya. Bisa jadi keduanya masih punya orang tua, atau mungkin mereka berdua tinggal di pemukiman kumuh.
"Nggak punya tempat tinggal kak, udah 2 hari kita tidur di emperan. Kita berdua nggak inget apa-apa, terakhir kali kita kayak lewatin lubang gitu, terus nggak inget apa-apa lagi" jawab anak laki-laki itu.
Naya tertegun sejenak, ia mengingat kisah hidupnya di dunia aslinya. Ia juga seorang yatim piatu, ia bisa merasakan bagaimana rasanya tidak memiliki siapapun yang bisa diandalkan, beruntung ia bisa bertemu dengan Ibu pantinya.
[TING!!!].
[Misi Utama : membawa kedua anak itu pulang].
[Keuntungan : 3.000 poin. Hadiah : 1 unit Apartemen mewah].
[Ya/Tidak].
Naya tersentak mendengar sistem yang tiba-tiba muncul, untung ia tidak teriak.
'Tem, bisa nggak, nggak muncul tiba-tiba kayak gini. Bikin kaget tau' ucap Naya, kesal.
(PS : Saat Naya berbicara dengan sistem menggunakan pikirannya, akan ditulis miring).
Sistem sudah menjelaskan pada Naya, jika ia berada diluar ia bisa berbicara dengan sistem menggunakan pikirannya.
[Maaf Tuan].
'Yaudah, aku maafin' balas Naya.
Hologram misi masih ada didepan Naya.
'Ya' jawab Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasiaQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...