Di belakang taman sekolah. Naya dan Edric duduk di bangku taman.
"Kenapa marah, hm?" tanya Edric.
"Aku nggak marah" jawab Naya.
"Kalau nggak marah, kenapa cemberut?"
"Gara-gara kakak".
"Okay, aku salah apa?".
"Aku malu tau, kakak dateng-dateng langsung nendang pintu, terus pas mau pergi ngomongnya nggak baik-baik lagi ama guru, kan nggak sopan" omel Naya.
Bukannya kesal, Edric malah tersenyum melihat Naya marah-marah, ia merasa lucu.
"Bukannya aku nggak sopan, tapi aku emang kayak gini orangnya".
"Tapi, kakak ngomong sama aku baik-baik aja tuh".
"Ya, karena itu kamu".
"Hah? gimana sih?" bingung Naya.
"Aku bisa baik dan lembut cuma sama kamu dan keluarga aku. Maaf, aku udah terbiasa jadi pemimpin".
"Tapi, nggak gitu juga dong".
"Aku salah, tapi aku khawatir sama kamu. Maafin aku ya?".
"Okay, aku bakal maafin, tapi ada syarat".
"Okay, apa syaratnya?" Edric mendekat pada Naya, ia mengelus rambut Naya yang halus. Naya membiarkan saja, apa yang dilakukan Edric.
"Aku mau bakpao yang kemarin, tapi harus 3, gimana?".
"Itu aja? nggak ada yang lain lagi?".
Naya menggelengkan kepalanya. "Nggak ada, itu aja".
"Okay, pulang sekolah kita mampir di toko bakery depan, kamu naik motor sama aku" ucap Edric.
"Terus mobil aku gimana?" tanya Naya.
"Entar, temen aku yang bawa mobil kamu" ucap Edric.
"Aku laper" adu Edric.
"Kakak nggak sarapan?".
"Nggak sempet" Edric menyandarkan kepalanya, pada pundak Naya.
Naya mengelus kepala Edric. "Mau ke kantin? aku temenin"
"Kamu nggak bawa bekal?".
"Enggak, soalnya Shella pengen ngajak aku makan di kantin".
"Emang nggak apa-apa?"
"Nggak apa-apa kok".
Naya menemani Edric sarapan di kantin.
🐱🐱🐱
Naya berada dikelasnya, ia sedang mendengar teman-temannya bercerita tentang cowok-cowok tampan yang ada di sekolah.
"Nay, lo deket ya ama ka Edric?" tanya Shella.
"Nggak juga, aku nggak sengaja ketemu kak King di minimarket" jawab Naya, seadanya.
"King?" bingung Shella.
"Ohh, itu. Aku manggil kak Edric dengan panggilan King".
"Berarti lo deket dong" seru Shella, heboh.
"Ehh, shuut, kecilin suara kamu Shell" tegur Naya.
"Sorry, sorry. Abisnya, gue liat kak Edric kayaknya peduli banget ama lo" goda Shella.
"Mungkin karena sebelumnya aku bantuin dia? lagian, apa yang aneh sih? emang salah kalau kak King baik sama aku?" bingung Naya, lagian apa yang salah dengan orang yang bersikap baik?.
"Nay dengerin gue, kak Edric itu, baiknya cuman sama lo doang. Selama gue sekolah disini, gue belum pernah liat kak Edric baik atau pun deket ama cewek mana pun" jelas Shella.
Naya mengernyit mendengar penjelasan Shella. "Bagus dong kalau kak Edric baik" ucap Naya.
[TING!!!].
[Misi Utama:
Menyelamatkan seorang siswi yang
ingin bunuh diri di rooftop sekolah].[Keuntungan : 5.000 poin
Hadiah : kalung berlian The Heart of
Ocean].[Ya/Tidak].
'Ya' jawab Naya dalam pikirannya.
'Kapan kejadiannya tem' tanya Naya.
[Sebentar lagi Tuan].
'Alasan bunuh diri?' tanya Naya.
[Korban bullying Tuan, sampai di tahap penyebaran privasi].
Naya tertegun sejenak. "Separah itu?" gumam Naya.
"Lo ngomong apa Nay?" tanya Raina, tidak mendengar jelas gumaman Naya.
"Ehh, nggak ngomong apa-apa kok" jawab Naya.
[Tuan, korban dan pelaku sedang menuju ke rooftop sekolah sekarang].
"Aku ke toilet dulu ya" izin Naya.
"Mau kita temenin?" tanya Raina.
"Boleh deh, aku juga belum terlalu hafal sama denah sekolah" jawab Naya.
Naya pergi ke toilet, ditemani Shella dan Raina
[Tuan, tangga yang berada didekat loker sekolah, adalah tangga menuju rooftop].
Naya sudah selesai dari toilet, ia hanya mencuci tangannya saja, tidak benar-benar ingin membuang air.
"Guys, aku pengen ke loker aku bentar, kalau kalian berdua pengen ke kelas duluan, nggak apa-apa kok" ucap Naya.
"Kita temenin aja, soalnya gue juga mau ngambil sesuatu di loker gue" ucap Shella.
"Ya udah, kalau gitu kita pergi bareng" mereka menuju loker yang disediakan sekolah, untuk para murid.
"Ehh, itu tangga menuju kemana?" tanya Naya, basa-basi.
"Ohh itu. Itu kearah rooftop" jawab Raina.
"Ooohhh" sahut Naya.
Tiba-tiba ada 6 orang siswi yang berjalan menuju tangga, dengan seorang gadis yang tangannya sedang ditarik paksa.
"Ehh, itu mereka mau ke rooftop?" tanya Naya.
Shella dan Raina terdiam sejenak. "Nay, kita balik aja yuk ke kelas" ajak Shella.
"Ehh, kenapa?" tanya Naya, bingung.
"Nggak kenapa-kenapa, kita balik aja yuk" bujuk Shella.
"Kalian nggak pengen bantuin cewek tadi?" tanya Naya.
"Mereka temen kok" jawab Shella dan Raina bersamaan.
Naya tidak percaya dengan pendengarannya, kenapa mereka bisa ngabaiin kasus bullying kayak gini? orang yang baru masuk sekolah aja pasti tahu, kalau 6 orang siswi tadi, salah satunya bukan teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasyQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...