Pria itu membanting helmnya dijalan dekat dengan gadis yang tadi hampir tertabrak.
"Lo mau mati ya bangsat?!" marah pria itu, dia adalah ketua geng motor Cobra, Alan namanya.
"Ma--maaf, aku nggak sengaja" gugup gadis itu. Ia adalah Anna, entah mengapa ia bisa berada di area balap liar.
"Sialan, maaf lo nggak bikin gue menang" umpat Alan, marah.
"Hiks--hiks maaf, a--ak-aku kesasar" isak Anna.
Alan yang mendengar tangis Anna, semakin tersulut emosinya. Alan bukanlah orang baik, apalagi geng motornya terkenal sebagai geng motor bermasalah.
"Lo bisa diem nggak? suara lo buat gue pusing" kesal Alan.
"Maaf hiks, a-aku bener-bener kesasar hiks" ucap Anna.
"Ngomong aja nggak perlu nangis njing, lo yang salah goblok. Ngapain muncul di tengah jalan?!" marah Alan.
"Maaf, aku kesasar, aku juga nggak tau bakal ada disini" ucap Anna, air matanya terus mengalir, tapi ia tidak mengeluarkan suaranya.
Alan sedikit meredam amarahnya, ia melihat gadis yang ada didepannya.
'Cantik juga nih cewek' batin Alan.
"Siapa nama lo?"
"Anna"
"Ikut gue" titah Alan.
Anna yang takut pada Alan, hanya bisa mengikuti Alan. Alan menuju motornya yang tadi menabrak pohon
🐱🐱🐱
BRRUM
BRRUM
BRRUM"Yeee, Vernon yang menang" teriak Angga, senang.
Semua memberi ucapan selamat pada Vernon, atas kemenangannya. Hadiah yang didapat berupa uang taruhan.
Anak-anak Cobra melihat hampir semua peserta balap sudah sampai di garis finish, tapi bos mereka belum kelihatan juga.
"Kok bos belum nyampe sih?" tanya salah satu anggota Cobra, yang bernama Elvis.
"Iya, tumbenan banget" sahut Yudi, anggota Cobra. Melihat banyak peserta yang sudah kembali semuanya, ia mulai mengkhawatirkan bosnya.
"Kita tunggu bentar lagi, kalau belum balik juga, kita susul" ucap Elvis.
Tidak menunggu lama, Alan muncul dengan motornya. Ada seorang gadis yang dibonceng Alan.
"Vis, itu si bos!" seru Yudi, senang.
Elvis juga melihat kedatangan Alan. "Siapa tuh cewek yang di bonceng bos?" bingung Elvis.
"Nggak tau, kita nanya aja entar" ucap Yudi, Elvis mengangguk setuju.
Alan turun dari motornya bersama Anna, ia mendekat kearah teman-temannya.
"Bos, siapa?" tanya Yudi, kepo.
"Nemu di jalan, katanya sih kesasar" jawab Alan.
"Haa? nyasar? emang dimana rumahnya? padahal nih wilayah lumayan jauh loh dari tempat tinggal warga" tanya seseorang, Virsal namanya, anggota geng Cobra.
"Aku juga nggak tau, kos aku emang lumayan jauh dari sini. Aku mau ke minimarket, tapi tiba-tiba lupa arah. Terus tiba-tiba aku ada disini, aku juga nggak tau" jelas Anna.
Mereka terus bertanya pada Anna, entah mereka ingin mengantar gadis itu, atau memiliki pemikiran yang lain.
"Bos, bukannya itu Anna ya?" tanya Vano.
"Dimana?" tanya Kenzi
"Noh, di antara anak-anak Cobra" tunjuk Vano, kearah geng Cobra.
Kaget Kenzi. "Ngapain dia disini?" tanya Kenzi, bingung.
Azka mengernyitkan keningnya, melihat Anna yang bergabung dengan anak-anak Cobra.
"Bos, kita samperin?" tanya Saga.
Azka terdiam, ia tidak menanggapi, tiba-tiba. "Kak Azka" panggil Anna, ia tersenyum manis pada Azka dan teman-temannya.
Anna menghampiri Azka dan teman-temannya, Alan mengikuti Anna di belakangnya.
"Hai kak, aku seneng banget bisa ketemu sama kakak disini" senang Anna.
"Emm" jawab Azka.
Anna merasa ada yang berbeda dari Azka seharian ini, hal ini ia rasakan sejak disekolah pagi tadi, tanggapan Azka tidak sama seperti sebelumnya.
"Ehh, Anna cantik. Kok bisa disini sih cantik?" tanya Vano.
"Aku kesasar kak, untung ketemu sama kak Alan tadi" jawab Naya, wajahnya cemberut.
"Kok bisa? kamu tinggal dimana emangnya?" tanya Vano.
"Aku tinggal di daerah sini juga kak, cuman lumayan jauh dari sini" jawab Anna.
"Kok bisa nyasar ampe sini?" tanya Kenzi.
Anna kembali menceritakan kejadian dimana ia bisa tersesat. Mereka hanya mengangguk mengerti, mendengar cerita Anna.
Tapi ada beberapa orang yang merasa janggal, mereka lumayan tahu daerah sini. Walaupun mereka balapan jauh dari tempat tinggal warga, mereka tahu bahwa minimarket yang dituju Anna, ada didepan jalan raya yang ramai.
Sedangkan mereka, mereka berada jauh dari jalan raya umum, mereka menggunakan jalanan umum juga, tapi di jalanan yang sepi, jarang pengendara yang lewat.
Bila dipikirkan dengan logika, apa yang diceritakan Anna, tidak masuk akal jika ia benar-benar tersesat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasiaQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...