"Kak Azka bisa nggak nganterin aku pulang?" tanya Anna, mata penuh harap.
"Gue yang nganterin lo" sahut Alan.
"Tapi, aku nggak kenal kakak" gumam Anna, yang masih terdengar.
"Tapi lo udah ngerusak motor gue, lo harus tanggung jawab" ucap Alan.
"Tapi aku nggak sengaja kak" jawab Anna.
"Nggak sengaja lo, tetep aja bikin motor gue rusak"
"Aku minta maaf kak" ucap Anna, pelan.
"Ngga usah sok sedih, mending lo mikirin gimana caranya lo bisa ganti rugi motor gue" sinis Alan.
"Emang berapa harganya?" tanya Anna.
"10 juta" jawab Alan.
Anna tertegun sejenak. "10 juta? banyak banget" kaget Anna.
"Lo pikir harga motor gue murah gitu? harga segitu udah murah buat lo, motor gue itu udah di modif" kesal Alan.
Anak-anak motor lainnya yang mendengar itu, mengangguk setuju. Lagian Alan tidak berbicara omong kosong, motornya memang mahal, dan sudah di modif. Harga motor yang sudah di modifikasi jauh lebih tinggi di banding harga awal.
"Tapi aku nggak punya uang sebanyak itu" cicit Anna.
"Itu bukan urusan gue, atau lo minta aja ama Azka" ucap Alan, ia melirik kearah Azka.
"10 juta, kecil buat Azka" lanjut Alan.
Anna melirik kearah Azka, ia ingin melihat bagaimana reaksi Azka. Namun sayang, Azka tidak bergeming. Anna sedikit kecewa dengan sikap Azka.
"Nggak apa-apa, aku bakal bayar sendiri. Lagian ini emang salah aku" ucap Anna.
"Berapa?" tanya Azka.
"Ehh, apa?" bingung Anna.
"Nomor rekening" ucap Azka pada Alan.
Mata Anna melotot tak percaya, Azka membantunya. "Jangan kak, aku bayar sendiri aja" ucap Anna, tak enak.
Alan tak peduli dengan Anna, ia menyebutkan nomor rekeningnya pada Azka.
Anna yang melihat itu, tidak kembali membujuk Azka. "Makasih kak, udah bantuin aku" ucap Anna, bersyukur.
"Emmm" jawab Azka.
🐱🐱🐱
Di sisi lain.
Geng Black Moon merayakan kemenangan Vernon selaku pemenang balap. Vernon dan Daffa mengambil uang taruhan di meja pendaftaran, uang itu akan dimasukkan ke dalam kas geng mereka.
Uang dari kemenangan yang sering mereka dapatkan, biasanya akan disumbangkan ke panti asuhan atau ke daerah tempat pemukiman kumuh. Uang kas juga sering digunakan, bila mereka melakukan touring.
"Wah, lumayan banget nih duitnya" senang Daffa.
"Berapa emangnya?" tanya Angga.
"300 juta" jawab Daffa.
"Lumayan lah, walaupun nggak banyak" ucap Angga.
"Bersyukur njiir" kesal Erland.
"Emang gue kagak bersyukur? gue bersyukur kok" ucap Angga.
Daffa melirik kearah geng Scorpio. "Ehh, itu bukannya Alan ya? ketua Cobra?" tanya Daffa.
"Mana?" tanya Angga, karena tidak melihat Alan.
"Itu berdiri bareng anak-anak Scorpio" tunjuk Daffa.
"Lah iya, ngapain Alan gabung ama anak-anak Scorpio?" bingung Angga.
"Nggak tau" jawab Daffa.
Anak-anak Black Moon yang lainnya melihat kearah Scorpio. "Yang cewek di samping Azka, kayak kenal" ucap Erland.
"Yang mana?" tanya Daffa.
"Itu yang berdiri deket Alan" jawab Erland.
"Itu si anak baru bukan sih? Anna namanya, kalau nggak salah" sahut Angga, kaget.
"Kok bisa disini?" bingung Erland.
"Nggak kaget sih" timpa Tyo, anggota Black Moon.
"Nggak kaget napa?" tanya Angga.
"Gue bareng yang lainnya pernah liat dia di salah satu club malam" jawab Tyo.
Tidak perlu bingung, kenapa anak-anak Black Moon pernah lihat Anna di club malam, karena mereka sering datang ke club malam untuk minum alkohol dan bersenang-senang.
"Seriusan? padahal mukanya kayak orang bener deh" ucap Angga.
Mereka juga sering ke club, hanya untuk minum alkohol atau buat refreshing aja. Cewek-cewek kayak Anna ini, udah sering banget mereka temuin. Paginya sekolah yang bener, malamnya keliaran di club.
Kalau ditanya, kenapa nggak cari tahu? lah kerajinan amat, kenal aja enggak. Mau dia ngejual diri juga bukan urusan mereka, selagi nggak ngusik.
"Si Azka tau?" tanya Daffa.
"Tau kayaknya, geng mereka kan biasa ke club juga. Lagian anak-anak motor nggak mungkin nggak tau, cewek kayak gitu" jawab Tyo.
Memang benar, anak-anak geng motor punya circle yang besar, punya banyak teman dan kenalan dimana-mana. Nggak mungkin mereka nggak pernah lihat Anna di club.
Mereka nggak ngomong secara langsung atau blak-blakan gitu. Cuman ya pasti tahu, itu bisa dilihat dari cara mereka perlakuin cewek itu.
"Dia di pake ama anak Scorpio?" tanya Angga.
"Nggak tau kalau itu. Tapi yang gue denger, dia yang bantuin Azka waktu dikeroyok" jawab Tyo.
"Padahal baru 2 minggu dia sekolah, udah mabok kota aja" canda Angga.
Yang lain hanya tertawa menanggapi candaan Angga, mereka sudah terbiasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasíaQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...