Naya, Edric dan teman-temannya sudah sampai di sekolah.
Parkiran Alexander High School.
Naya turun dari motor Edric. Edric membuka helm milik Naya, lalu merapikan rambut Naya yang sedikit berantakan.
Para murid yang melihat itu tidak bisa menahan diri untuk berbisik satu sama lain, terlebih masih saja ada yang mimisan melihat Naya.
"Gila, Naya cakep banget sih"
"Iya, cocok banget sama kak Edric"
"Gue juga ngerasa gitu"
"Gue pikir, kak Edric nggak bakalan pacaran. Ehh, ternyata pawangnya harus bidadari".
Dan masih ada bisikan-bisikan lainnya yang terdengar.
"Ayo ke kantin, sarapan dulu buat yang belum sarapan"ajak Naya.
"Ehh, ini beneran Bu bos?" tanya Angga, memastikan.
"Beneranlah, masa aku boong sih" ucap Naya.
"Ayo semuanya, yang pengen sarapan lagi juga boleh" lanjut Naya.
Semuanya senang mendengar ucapan Naya, ternyata Bu bos mereka baik banget. Bos mereka baik juga, tapi wajah datar dan irit bicara, membuat mereka segan.
Mereka semua menuju kantin, lebih dari 30 orang yang akan sarapan di kantin. Setelah selesai, mereka menuju ke kelas masing-masing. Saat tadi akan membayar makanan, Edric menawarkan untuk menggunakan kartunya saja untuk membayar.
Tapi Naya tidak mengizinkan, karena Naya yang mengajak teman-teman Edric untuk sarapan, jadi sudah seharusnya dia yang membayar. Edric hanya bisa mengalah dengan kekasihnya.
"Aku anterin ke kelas" ucap Edric.
"Okay" jawab Naya senang, sejak tadi Edric selalu menggandeng tangan Naya.
"Kita ikut bos" ucap Angga tiba-tiba.
"Emm"
Anggota Black Moon lainnya kembali ke kelas, sedangkan inti Black Moon mengantar Naya ke kelas.
Depan kelas XI-A¹.
"Belajar yang bener, jangan nakal. Istirahat aku jemput" ucap Edric.
"Iya, makasih udah nganterin aku. Makasih juga buat kalian" ucap Naya pada Edric dan teman-temannya.
"Buruan masuk, bentar lagi bel. Nih" ucap Edric, sambil menyodorkan tangannya.
Naya sudah mengerti maksud dari uluran tangan Edric. "Ini di sekolah, malu ihh" cicit Naya, pelan. Namun masih bisa di dengar oleh Edric.
"Nggak apa-apa sayang" lembut Edric.
Naya menahan malu karena ditatap banyak mata. Ia mencium tangan Edric, wajahnya memerah. Edric mencium kedua pipinya dan terakhir keningnya, persis seperti kemarin, saat didepan rumah Naya.
"Masuk gih, awas nabrak lagi" goda Edric.
Naya yang mendengar itu, hanya cemberut kesal. Kenapa diingetin lagi sih? pikir Naya.
Edric merasa gemas dengan kekasihnya.
CUP
Edric kembali mencium kening Naya. "Jangan cemberut sayang. Istirahat jangan kemana-mana, aku jemput" ucap Edric sekali lagi, untuk mengingatkan.
Wajah Naya semerah tomat, ini di sekolah. Tapi kenapa pacarnya tidak merasa malu sama sekali, apalagi ada teman-temannya. Mana ada guru yang lewat lagi, kan makin malu Naya-nya.
"Iya kak" jawab Naya, lalu buru-buru masuk ke dalam kelasnya.
🐱🐱🐱
Istirahat, rooftop sekolah.
Edric dan Naya berada di rooftop, ada juga teman-teman Edric yang lain. Shella dan Raina juga ikut bersama Naya tadi.
Angga dan Daffa membawa pesanan anak-anak yang lainnya, karena Naya membawa bekal. Katanya, Edric ingin makan bekal buatan Naya.
"Sayang suapin" ucap Edric.
Naya melihat reaksi teman-teman Edric. Okay, kayaknya bukan cuman Naya yang aneh sama sikapnya Edric, yang berubah jadi manja banget. Teman-teman Edric juga sepertinya merasakan hal yang sama.
"Okay, buka mulutnya sayang" ucap Naya, ia menyuapkan nasi goreng buatannya.
"Gimana rasanya?" tanya Naya, penasaran.
Edric tidak menjawab, ia masih mengunyah nasi gorengnya. "Lagi sayang" pinta Edric.
"Haa?" bingung Naya, ia kembali menyuapi Edric.
"Ehh" kaget Naya, baru sadar.
"Iihh, aku nanya rasanya, malah nyuruh nyuap lagi. Gimana sih" kesal Naya.
"Hehehe, enak sayangku" jawab Edric, terkekeh.
"Kamu suka?" tanya Naya.
"Banget" Naya senang mendengarnya.
"Makan yang banyak kalau gitu" Naya kembali menyuapi Edric.
"Kamu juga makan sayang" ucap Edric.
"Okay" Naya juga mulai makan.
"Kalau kata pepatah yang terkenal. Sepiring berdua nggak kenyang, kenyang cintanya doang" goda Angga.
"Namanya juga kasmaran" timpa Daffa.
"Bucin terus" teriak Shella dan Raina, yang lain hanya tertawa karena berhasil mengganggu bos dan Bu bosnya.
"Sirik aja jomblo" kesal Naya.
Edric melihat teman-temannya yang mengganggu kekasihnya hanya terkekeh. Melihat kekasihnya kesal, ia merasa gemas.
"Jangan cemberut sayang, makan lagi. Jangan peduliin mereka" ucap Edric.
"Kamu bener sayang, aku dengerin kamu aja" senang Naya.
"BULOL" teriak teman-teman Edric dan Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasíaQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...