Sudah 2 minggu Naya berada di Negara A.
"Ma, aku izin pergi jalan-jalan bentar ya" ucap Naya.
Lia sedang menonton sebuah acara di televisi. "Kamu sama siapa sayang perginya?".
"Sendiri aja ma" jawab Naya. Lagian ia tidak memiliki teman dekat disini.
"Okay, hati-hati ya sayang".
"Siap ma. Aku berangkat ma" pamit Naya.
Naya menuju ke garasi mobil milik keluarga Dewangga, sederet mobil mewah terparkir dengan rapi. Mata Naya tertuju pada salah satu mobil yang berwarna hitam, LaFerrari Aperta.
"Lumayan, ini aja deh" gumam Naya.
Naya menaiki mobil itu, lalu mulai membelah jalan raya, kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya, ia terlihat cantik dan keren.
Naya sampai pada salah satu mall terbesar di Negara A, ia hanya ingin berjalan-jalan sebentar dan melihat sesuatu yang mungkin akan di belinya, jika ia berminat.
"Selamat datang Nona" sapa satpam itu, yang mengetahui bahwa Naya adalah bosnya.
Naya mengangguk ramah pada satpam itu. Ia memasuki mall itu, sambil melihat-lihat sekitar, sepertinya ia bisa sekalian melihat kinerja para karyawan di mall-nya itu.
Naya menuju lantai 3 mall, di sana terdapat deretan toko yang menjual barang branded. Ia ingin mengunjungi salah satu toko brand yang menjadi favoritnya.
"Selamat datang Nona" sapa seorang karyawati yang bernama Sandra dengan ramah.
"Halo, saya ingin melihat pakaian terbaru kalian di musim ini" ucap Naya.
"Tentu Nona, akan segera kami keluarkan" ucap Sandra, sopan.
"Din, tolong kamu hubungi manajer sekarang. Bilang Nona besar datang" ucap Sandra.
"Baik San" jawab Dinda.
Tiba-tiba terdengar kegaduhan di luar, beberapa pria dengan jas hitam terlihat luar biasa.
"Halo Nona, maaf karena terlambat menyambut kedatangan anda" ucap Manajer Mall, yang bernama Thomas. Ia sedikit gugup, setelah menerima laporan kalau pemilik mall telah datang berkunjung. Ini pertama kalinya Thomas bertemu secara langsung dengan Naya, biasanya mereka hanya berbincang lewat virtual.
"Tidak apa, aku hanya berjalan-jalan sebentar. Karena aku menyukai brand ini, makanya aku mampir kesini. Kamu tidak perlu gugup seperti itu" ucap Naya.
"Baik Nona" jawab Thomas.
"Oh iya, antarkan saja pakaian musim ini dengan ukuran S ke kediaman ku, nanti aku berikan alamatnya" ucap Naya.
"Baik Nona" jawab Desy, selaku manajer dari toko brand tersebut.
Naya memberikan kartu berwarna hitam miliknya pada manajer itu untuk di gesek.
"Terima kasih Nona, sudah berbelanja" ucap Desy, mengembalikan kartu ATM milik Naya.
"Sama-sama, nanti antarkan saja pada alamat yang aku berikan" ucap Naya.
"Baik Nona" jawab Desy, sopan.
"Aku akan pergi" ucap Naya pada Thomas, ia melangkah keluar dari toko.
"Baik Nona" jawab Thomas.
"Oh iya Thom, 2 minggu lagi keluarga ku akan mengadakan acara. Aku akan memberikan surat undangan padamu melalui asisten ku, kalau kamu senggang sempatkanlah waktumu untuk datang" ucap Naya.
"Tentu Nona, saya pasti akan menghadirinya" ucap Thomas.
"Baiklah, oh iya bagikan beberapa hadiah kepada para pekerja sehari sebelum acara" ucap Naya.
"Baik Nona" ucap Thomas.
"Baiklah, aku akan pergi sekarang. Kamu bahkan mengantarku sampai parkiran" ucap Naya, bercanda.
"Sudah seharusnya Nona" ucap Thomas.
Naya tersenyum. "Aku pergi Thom" pamit Naya.
"Hati-hati di jalan Nona" ucap Thomas.
Naya menghidupkan mesin mobilnya, menatap sebentar ke arah Thomas dan beberapa karyawan yang membungkuk memberi hormat pada Naya. Naya membunyikan klaksonnya saat pergi, Thomas dan karyawan lainnya mengangkat kepala mereka saat mobil Naya sudah menjauh.
"Aku tidak menyangka akan memiliki kesempatan untuk bertemu secara langsung dengan Nona besar" ucap seorang karyawan.
"Aku juga, ternyata Nona besar sangat cantik. Aku belum pernah melihat orang secantik beliau" sahut lainnya.
"Sepertinya ini akan menjadi hari keberuntungan kita"
"Aku juga merasa sangat beruntung hari ini"
Thomas dapat mendengar celotehan dari para karyawan. "Sudah, ayo kembali berkerja" ucap Thomas.
Semuanya mendengarkan Thomas lalu kembali pada pekerjaan masing-masing. Lagi pula mereka memiliki banyak pekerjaan, celotehan mereka tadi hanya sebagai selingan untuk kesenangan sementara.
Naya sampai pada sebuah taman, terlihat banyak sekali orang tua beserta anak-anaknya. Mungkin karena akhir pekan, banyak keluarga yang datang untuk piknik.
Naya duduk di sebuah bangku, melihat sekitar. Ia jadi teringat saat pertama kali bertemu dengan si kembar, mereka pernah makan bersama di taman walaupun di kota yang berbeda.
"Naya!!" panggil seseorang dengan cukup kencang.
Naya melihat ke arah sumber suara, ada seorang pria muda yang berjalan menuju kearahnya.
"Ternyata benar, lo Naya" ucap pria muda itu, saat berada di depan Naya.
Naya mengernyitkan keningnya, ia merasa asing dengan pria muda di depannya.
"Maaf, siapa ya?" tanya Naya, bingung.
"Lo nggak inget gue?" tanya pria muda itu seolah tak percaya.
"Sorry?" kening Naya semakin berkerut.
"Gue Angga"
"Angga siapa ya?"
"Lo beneran lupa? lo pernah sekolah di SMA Alexander kan?"
"Ehh, iya tapi cuman 3 sampai 4 bulan aja"
Sepertinya memang ada seorang pemuda yang bernama Angga di SMA Alexander, tapi Naya benar-benar tidak mengingatnya. Mungkin karena jangka waktu saat ia bersekolah di SMA Alexander sangat singkat, di tambah ia baru saja kembali ke Negara A setelah 8 tahun. Ia benar-benar melupakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasyQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...