49🐱

5.9K 459 45
                                    

Keesokan harinya, Galen pamit pergi dari mansion Naya. Ia berjanji akan membalas kebaikan Naya, sedangkan Naya hanya mengangguk tanpa minat. Lagi pula, ia membantu Galen hanya atas dasar rasa kemanusiaan.

Naya berangkat ke sekolah seperti biasanya.

"Pagi Nay" sapa Aurora.

"Pagi juga Ra" balas Naya.

"Lo udah ngerjain tugas fisika belum?" tanya Aurora.

"Udah" jawab Naya.

"Bagus, gue minjem liat dong. Semalem gue keasyikan nonton film ampe ketiduran, makanya gue lupa ngerjain tugasnya" ucap Aurora.

"Iya, entar di kelas aku kasih" ucap Naya.

"Naya, lo emang yang paling the best deh" lebay Aurora.

"Ada apaan nih? drama banget pagi-pagi" ujar si Kevin, yang baru saja sampai.

"Jangan berulah deh pagi-pagi, entar mood gue ancur" sewot Aurora.

Kevin memutar matanya malas. "Nay, minjem liat tugas fisika dong. Lupa gue, pagi tadi baru inget ada tugas" ucap Kevin.

"Apa-apaan nih? nggak bisa, gue udah minjem duluan" ucap Aurora.

"Lah, lo juga belum ngerjain tugas?" tanya Kevin, bingung.

"Gue lupa" jawab Aurora.

"Eleh, alesan. Bilang aja lo males ngerjainnya" ucap Kevin, tengil.

"Enak aja, lo pikir gue kayak lo, yang tiap tugas liat punya orang mulu, gue bener-bener lupa tau" kesal Aurora.

"Udah nggak usah ribut, masih pagi ini. Entar ampe di kelas kalian liatnya bareng" ucap Naya, ia langsung pergi menuju kelas di ikuti Aurora dan Kevin serta teman-teman Kevin yang lain.

Kebetulan, sejak tadi mereka masih berdiri di parkiran sekolah.

🐱🐱🐱

Mansion Dewangga Negara D

Di ruang kerja Maximilian Dewangga, kepala keluarga Dewangga, kini suasana terasa sedikit tegang. Asisten pribadi Max telah membawa data pribadi dari putri mereka yang telah lama hilang.

"Telfon Leon sekarang" titah Max, dengan rahang yang mengeras.

"Baik Pa" jawab Ken, ia yang akan menelpon Leon.

Setelah beberapa saat. "Tidak di jawab Pa. Ini masih jam sekolah, sepertinya KBM sedang berlangsung" jelas Ken.

Sebenarnya Ken sudah ingin bilang sejak awal saat Ayahnya menyuruh untuk menelpon adik laki-lakinya yang bungsu, hanya saja karena melihat wajah tak bersahabat dari Ayahnya, ia tidak bisa mengatakannya.

"Dia masih bisa bersantai di saat adiknya sendiri diperlakukan seperti itu" marah Max.

"Pa, Leo juga kan nggak tau kalau Naya adiknya kita" bela Theo Bagaimanapun, sejak awal memang Leon tidak mengetahui identitas dari Naya. Kalau Leon mengetahuinya, tidak mungkin adiknya itu akan membiarkan hal ini terjadi.

"Terus gimana?" tanya Adam.

Lia merasa sangat sedih, putrinya di jadikan bahan taruhan dan di permainankan perasaannya.

Ya, menurut informasi yang di dapat oleh asisten pribadi Max. Naya pernah bersekolah di SMA Alexander, dan pernah menjalin hubungan dengan Edric, teman Leon. Awalnya tidak ada yang begitu serius, tapi sebulan yang lalu sebelum Naya pindah dari SMA Alexander, ternyata ia di jadikan bahan taruhan oleh teman Leon itu.

"Pa, keluarga Alexander punya kesepakatan pernikahan dengan keluarga kita" ucap Adam.

"Kesepakatan apa? Mama nggak bakal setuju. Kita batalin perjodohan itu" ucap Lia, marah.

Awalnya, perjodohan itu dilakukan karena kedua keluarga yang dekat, lalu persahabatan antar anak-anak mereka, dan kedekatan Naya dan Edric sejak kecil. Melihat semuanya berjalan dengan baik, mereka memutuskan untuk menjodohkan kedua keluarga, sangat di sayangkan saat Naya berumur 5 tahun ia menghilang.

"Papa setuju, setelah pulang kita batalin perjodohan itu" ucap Max.

Ia tidak setuju bila putrinya kembali bersama pria brengsek seperti Edric, walaupun Edric adalah putra dari sahabat baiknya, ada beberapa hal yang lebih penting di banding persahabatan mereka.

"Sebentar malam kita ke rumah Naya" ucap Max.

Semuanya setuju, dan mereka menuju mall membeli hadiah pertemuan pertama sebagai keluarga.

🐱🐱🐱

Naya baru saja pulang dari sekolah, sekarang pukul 17.15. Ia ke kamar dan membersihkan diri dan bersiap untuk beristirahat, setelah seharian beraktivitas.

[Ting!!!].

[Tuan, sebentar lagi misi anda akan selesai].

"Maksudnya?" tanya Naya, bingung. Pasalnya ia bahkan belum setahun berada di dunia barunya itu, walau lumayan banyak misi yang ia dapatkan dari sistem selama ini. Tapi, tiba-tiba saja misi terakhir akan segera selesai. Bagaimana penyelesaiannya?.

[Misi terakhir akan segera tiba Tuan].

"Tiba-tiba banget? terus nyelesainnya gimana?" bingung Naya.

[Tuan bisa tenang, misi terakhir akan datang dengan sendirinya].

"Haa? kok nggak kayak biasanya yang muncul dalam panel misi utama?" bingung Naya.

[Karena misi ini adalah tujuan akhir dari Tuan rumah, dan misi ini juga yang menjadi alasan Tuan rumah bisa bertransmigrasi ke dalam dunia ini].

"Kenapa jadi misterius kayak gini sih?" kesal Naya.

[Tuan akan segera mengetahuinya].

"Okay" ucap Naya.

"Tem, kita udah lumayan lama bareng ya? sekarang kamu udah bisa berubah jadi kucing yang menggemaskan" ucap Naya.

[Benar Tuan, walau belum begitu lama bersama, kita sudah melalui beberapa hal bersama].

Setelah mendengar ucapan sistem, Naya kembali mengingat pertama kali ia datang ke dunia ini, dan untuk pertama kalinya ia jatuh cinta dan sekaligus patah hati. Yah, walau belum lama bersama, memang benar sudah banyak hal yang ia lalui bersama sistem.

"Ke depannya, kita harus bareng terus ya tem" ucap Naya.

[Iya Tuan].

Naya mulai memejamkan matanya, untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Queenaya dan Sistem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang