Damian segera membersihkan bekas pecahan kaca yang masih berserakan di lantai kamarnya dengan cepat. Terlebih juga tetesan darah istrinya agar tidak lagi membuat sang puan mual lagi oleh pemandangan itu. Ketelatenan Damian mengundang rasa kagum Ester yang sejak tadi diam di atas ranjang karena dilarang suaminya ikut berberes.
"Dam."
"Hmmm?"
"Mau apa?" tanyanya lagi karena Ester tak kunjung melanjutkan kalimatnya.
"Bajumu."
Damian sontak menundukkan kepala untuk melihat ke arah baju yang ditunjuk olehnya. Dan ternyata terdapat bercak darah yang menempel di sana. Segera ia melepaskan kaos oblong berwarna cream itu untuk disingkirkan dan diganti dengan yang lain. Mulai sekarang, semua hal yang berkaitan tentang kesehatan dan keinginan Ester akan selalu menjadi prioritas utamanya.
Refleks Ester memalingkan wajahnya dari pemandangan sang suami yang sedang bertelanjang dada saat ini. Sikap itu diketahui dengan jelas oleh sang empu sampai seutas senyum terukir di wajahnya.
"Padahal gak semua orang apalagi wanita bisa melihat pemandangan yang indah ini dengan gratis, kamu malah berpaling," celetuknya.
Ester dengar dengan jelas, namun ia sengaja untuk berpura-pura menulikan telinga agar tidak membuat dirinya salah tingkah sendiri. Sudah tahu jika sang puan mudah tersipu, namun Damian malah sibuk mencari kesempatannya.
"Aku mau turun dulu."
"Tunggu dulu, ini masih belum selesai. Duduk aja di situ jangan kemana-mana, nanti malah kakimu yang kena," larang Damian dengan mendudukkan Ester kembali ke tempat semula.
"Tanganmu juga belum aku obati," lanjutnya.
Alhasil Ester mengalahkan egonya dan menahan kecanggungan yang terjadi saat ini. Selagi menunggu Damian selesai membersihkan semua pecahan kaca, wanita tersebut memainkan ponselnya untuk membuka beberapa sosial media yang sudah lama tidak ia buka. Mungkin sekitar 2 minggu lalu, karena terlalu sibuk dengan overthinking atas waktu pernikahannya yang semakin dekat. Berhubung jika semua itu telah terlewati, mood yang dimiliki pun kembali pulih.
Baru beberapa detik ia membuka beranda aplikasi, begitu banyak notifikasi yang masuk di pemberitahuan. Tidak biasanya. Dan ada salah satu seorang followers baru yang mencuri perhatian Ester untuk di-stalking.
@damianmarga followed you.
Kedua bola matanya terbuka lebar setelah memastikan kebenaran jika sang pemilik akun tersebut yang tak lain adalah suaminya sendiri sekarang. Damian sudah mengikuti akun sosial medianya sejak satu minggu lalu, pria yang dikenal acuh tak acuh oleh orang-orang di sekitarnya itu sudah mempublikasikan dirinya secara langsung lantaran hanya akun kampus milik dan tempatnya bekerja juga akun sosial media Ester yang diikuti lah membuatnya sangat kentara jika keduanya memiliki hubungan yang sangat ia sembunyikan akhir-akhir ini.
Bahkan sahabatnya sendiri—Samuel saja tidak diikuti balik oleh sang empu. Automatis itu semakin memperkuat dugaan jika Ester memang orang yang spesial bagi Damian. Pantas saja begitu banyak boom love dan followers baru yang memenuhi notifikasi sosmednya. Pasti itu ulah mahasiswa atau mahasiswi Damian.
"Damian!"
"Apalagi? Ini mau selesai, sabar."
"Kau pasti sengaja follow aku kan? Biar semua orang tau kalau kita ada relationship? Iya kan?" tanyanya to the point.
Damian hanya menoleh sekilas sebelum melanjutkan aktivitasnya.
"Syukurlah kalau tau sendiri tanpa penjelasan."

KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Sleep
RomanceBACA GRATIS SELAGI ON GOING❗ ⚠️ 21+ area. (Jangan DENIAL baca jika masih di bawah umur!). ⚠️ Contains harsh language, swearing and vulgarity. ⚠️ Full Fiction. ~~~ Bukan CEO, bukan mafia, apalagi starboy ibu kota. This is the sole heir to the misch...