Chapter 7

429 65 24
                                    

Hari peraportan telah tiba, dan kini (Name) kembali ke sekolah untuk mengambil raportnya.

Hari ini niatnya cuma datang, ambil, pulang dengan tenang. Tapi ada-ada saja yang mengganggu ketenangannya itu yang membuat (Name) tak nyaman. Apalagi, sekolah malah menyuruh anak-anak untuk tidak langsung pulang sehabis mengambil raport.

Entah siapa yang menyebar berita tentang (Name), sampai-sampai rakyat sekolah terdengar banyak menggosipkan dirinya perihal kehamilan yang membuat (Name) mau cepat-cepat pulang. (Name) saja tak ada mengobrolkan ini, selain bersama keluarganya dan Sopan.

"Kelihatan 'kan? Bentuk tubuhnya kelihatan beda, dari perutnya aja udah kelihatan lebih ke depan gitu,"

"Iya, aneh gua lihat."

"Tapi bisa aja 'kan itu belly? Masa sih anak pinter kayak dia, setolol itu ... gak nyangka gua."

"Kalau udah cinta, apa aja bisa terjadi. Lagipula denger-denger nih, dia punya pacar di sini. Lo gak sadar, dia tuh ramah sama semua orang, termasuk cowok. Ada yang lewat, disapa, disenyumin. Di balik itu semua, pasti ada dong pacarnya."

'Lahh? Semudah itu mereka menyimpulkan? Yang bahkan cuma fiktif tanpa diidentifikasi lagi?'

"Iya juga, apalagi muka dia juga cakep, nilai pada gede-gede. Cowok mana juga yang gak mau."

"Nah, iya. Tapi gua kasihan sih, malah hamil. Emang ya gak ada yang tau ada apa di belakang."

"Alah, repot banget lo pakai kasihanin itu orang."

(Name) jalan-jalan, masih ada saja yang menggosipkan dirinya. (Name) diam di kelas, ada juga, apalagi kalau kelas sedang ramai. Jadi ia memutuskan untuk bersembunyi di toilet yang ada di kawasan sepi.

(Name) memasuki salah satu bilik toilet, mengunci pintunya dan duduk di atas kloset yang tertutup. Dirinya menghela napas.

'Ini bukan kemauanku, aku gak pernah mau ini terjadi. Seandainya waktu ini aku gak menerima undangan itu ... pasti kamu gak bakal ada.' (Name) menatap perutnya yang masih rata dengan perasaan sedih. 'Maaf, ya, malah harus ada tanpa diharapkan.'

(Name) susah lupa dengan awal dari semuanya. Ketika ia diberi minuman oleh Vita, setelah minum itu ia malah merasa pusing dan panas, lalu ia tak ingat apapun lagi. Pagi tiba, tiba-tiba sudah ada Sopan seranjang bersamanya.

'Kapan ini bakal berakhir, ya ... aku udah capek dengar semua gosip palsu itu.'

=====

Hari ini, sudah resmi (Name) lulus dari SMK, dan melanjutkan hidup yang semakin pahit di tiap langkahnya.

Entah perasaan (Name) saja atau memang benar, orang-orang di sekolahnya seakan begitu jeli dengan dirinya. Semakin banyak mulut yang membicarakan dirinya yang sedang mengandung anak di luar pernikahan, bentuk tubuh yang tampak berubah, macam-macam lah. Ada yang sudah sampai terang-terangan membicarakan itu di grup kelas juga.

Tak tau sampai kapan akan begini. Memang dirinya sudah lulus sekolah, tapi mulut tak akan berhenti jika memang tak ada niat berhenti. (Name) merasa tertekan dengan ini semua.

Grup kelasnya tak henti-hentinya ramai oleh topik obrolan yang sama. Karena saking gedegnya, (Name) membalas itu dengan ngegas.

You:|
Gak usah sebar fitnah yenggak-enggak tentang aku. Kalian tuh gak tau apa-apa! Lagian ini bukan kemauanku!|
09.02 √|

You:|
Aku hamil bukan karena pacaran, tapi ini kecelakaan tau! |
09.02 √|

|Unknown 1:
|Lah? Apa? Kecelakaan? Ketabrak k0nt*l?
|09.02

Certainty [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang