22

2.6K 22 0
                                    

Deg

Mendengar ucapan Alfa, Eca langsung menegang, serasa dadanya di pukul dengan benda keras, hatinya sekarang benar benar terasa menyesakkan.

Rasanya begitu sakit saat Alfa dengan lantangnya mengatakan jika ia hanya wanita bayaran untuknya.

Eca pun tertawa miris di hatinya, merutuki kebodohannya, untuk apa ia sakit hati bukankah itu memang kenyataannya.

"Hah, jangan nangis Ca, tahan tahan oke, lo pasti bisa ko" batin Eca menguatkan dirinya.

"Untuk apa kamu menyewa jalang Fa, jika aku saja masih bisa melayanimu"

Entah kenapa mendengar kata jalang yang di tujukan untuk Eca, Alfa merasa marah, tak terima kata itu di tujukn untuk Eca, rasanya seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Nay selama ini kamu terlalu sibuk sama pekerjaan kamu, sampai kamu lupa kalau aku butuh kamu" jelas Alfa.

"Kenapa kamu ga bilang aja sama aku setiap kamu lagi pengen, bukan malah nyewa jalang, kalau kamu minta, aku bakal selalu kasih" tutur naya.

"Nay, aku terlalu sayang sama kamu, aku tau kamu selalu kecapean karena pekerjaan kamu, jadi aku ga bisa selalu minta kamu buat layanin aku, aku takut kamu kenapa kenapa, apalagi kalo sampai kamu jatuh sakit" jelas Alfa.

"Tapi ga gini caranya, kamu malahan jauh lebih buat aku cape sama sakit kalo kaya gini"

Meskipun naya merasa di cintai oleh Alfa, karena Alasannya yang tak ingin ia sakit, namun tetap saja ia tak rela jika suaminya bermain bersama wanita lain.

Eca yang menyaksikan sedari awal pertengkaran sepasang suami istri di depannya ini, jujur saja ia merasa rendah, apalagi istrinya Alfa terus menyebutnya jalang.

"Maafin aku sayang" seakan melupakan keberadaan Eca, Alfa terus mengecupi setiap inci wajah naya.

Eca yang melihatnya tentu merasa sesak di dadanya, melihat orang yang ia cintai sedang bermesraan dengan wanita lain di depannya.

Tanpa di minta air matanya tiba tiba menetes, melihat pemandangan di depannya, namun ia langsung segera menghapus air matanya.

"Sekarang kamu pilih aku atau jalang kamu" ucap naya mendongak menatap Alfa yang masih memeluknya.

"Kamu bukan pilihan buat aku nay, aku benar benar mencintaimu" jawab Alfa.

Naya pun tersenyum semakin menatap dalam Alfa, mungkin ia bisa memaafkannya, karena jujur saja ia juga tidak ingin kehilangan Alfa.

"Kamu dengerkan bitch, suami saya bilang apa tadi" ucap naya menoleh ke samping menatap Eca yang berada di depannya dengan senyum smirknya.

Seakan tersadar jika di dekatnya masih ada Eca, Alfa langsung membalikkan badannya dan melepaskan pelukannya dengan naya, ia menatap Eca yang hanya menunjukkan ekspresi datarnya, ia tidak tahu apa yang ada di fikiran wanita itu.

Eca sama sekali tidak menunjukkan reaksi apapun selain diam, membuat Alfa merasa heran, apa Eca baik baik saja, karena ia melihat ekspresi wajahnya yang biasa saja.

"Tentu nyonya, sebelumnya saya minta maaf karena sudah bermain belakang dengan suami anda, namun saya hanya bekerja, saya melakukannya karena saya di bayar" jawab Eca tenang.

"Hmmm,,, ah iya aku lupa, kau adalah seorang jalang, kau bahkan wanita yang lebih rendah dari kata selingkuhan" naya tersenyum remeh dengan smirknya.

"Ah tentu nyonya, saya memang seorang jalang, oh iya suami anda belum membayar saya hari ini, jadi tolong ingatkan dia untuk segera mentransfernya" ucap Eca lalu berjalan mendekat ke arah keduanya.

"Dasar jalang tidak tahu diri, sudah kepergok pun masih memikirkan bayaran, benar benar tidak tahu diri, sangat rendahan ccihhhh,," cemooh naya.

"Hmm,? bukankah itu memang hak saya, meminta bayaran karena sudah memuaskan suami anda, dan saya rasa suami anda merasa puas dengan service yang saya berikan" tutur Eca tersenyum pongah.

Ucapan Eca membuat naya emosi, naya merasa jika Eca sedang merendahkannya.

DADDY [END] 🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang