37

3K 25 0
                                    

"I love you" bisik Alfa di telinga Eca.

Alfa sudah menyadari jika ia memang sudah jatuh kedalam pesona Eca, tanpa ia sadari jika dirinya sudah mencintai Eca, bahkan sangat mencintainya.

Rasanya jantung Eca seakan berhenti berdetak, ia sangat kaget mendengar bisikan Alfa, apakah ini mimpi atau dirinya yang salah mendengar.

Alfa melonggarkan pelukannya lalu di tatapnya mata Eca dalam, seakan meberitahu bahwa dia serius dengan ucapannya.

"I love you"  ulang Alfa sambil menangkup wajah Eca, mengelusnya dengan lembut.

"Hah?" Eca seakan blank, ia tidak tahu harus merespon bagaimana, semuanya terlalu tiba tiba.

Apakah ini nyata, cintanya terbalaskan, atau Alfa hanya merasa bersalah saja, batinnya terus bertanya tanya.

"Kenapa ko diem, di jawab sayang" desak Alfa saat tak mendapatkan respon Eca.

"Hahah jangan becanda tuan, hampir saja aku terlena dengan ucapanmu"  kekeh Eca.

Tanpa babibu Alfa langsung menempelkan bibirnya di bibir kenyal Eca, melumatnya dengan penuh kelembutann, seakan menyalurkan rasa cintanya tidak main main.

Setelah pagutannya terlepas keduanya sama sama terdiam saling menatap dalam satu sama lain.

"Daddy serius, Daddy mencintaimu, maukah kamu menjadi wanita Daddy yang sesungguhnya tanpa ada kontrak di antara kita" pinta Alfa.

"Aku tidak ingin menjadi seseorang yang menghancurkan kebahagian orang lain, maka dari itu aku akan memaafkanmu, mari kita akhiri rasa sakit dan bersalah di antara kita, kau tidak perlu melakukannya karena rasa bersalah dan penyesalanmu kepadaku" tutur Eca dengan senyum manis di wajahnya.

"Hei, Daddy tidak melakukannya karena alasan yang kamu bilang, Daddy serius, Daddy benar benar sudah jatuh hati kepadamu sayang" jelas Alfa.

Eca menatap dalam Alfa mencari kebohongan di sana, namun tatapannya menyiratkan ketulusan, haruskah ia percaya, jika iya, langkah apa kedepannya yang harus ia ambil.

"Aku tidak tahu harus menjawab bagaimana, tapi jika aku menerima, bukankah aku menjadi seorang jalang yang sesungguhnya" papar Eca.

"Hei, kenapa kau mengatakan seperti itu"

"Kau pria beristri, bukankah jika kita bersama, aku akan menjadi pelakor"

"Aku akan menceraikan istriku" balas Alfa.

"Gila, kau ingin melepas berlian hanya karena batu kerikil sepertiku" ucap Eca.

"Jangan merendahkan dirimu seperti itu, sekarang kamu adalah alasan Daddy bahagia, jadi mari kita bersama baby, dan kamu tidak bisa menolaknnya, karena di dalam perutmu sudah ada anak kita" Alfa mengelus perut Eca yang masih rata, namun ia bisa merasakan jika di dalam sana ada buah cintanya.

Eca merenung memikirkan perkataan Alfa, ia tak ingin jika anaknya lahir tanpa seorang ayah, namun haruskah ia menjdi jahat agar bisa bersama Alfa.

"Tapi,," ucapan Eca terpotong karena Alfa menaruh telunjuknya di bibirnya.

"Sstttt, tidak ada tapi, jangan fikirkan apapun, kau hanya harus memikirkanku dan anak kita saja, mengerti" tekan Alfa.

"Hmm baiklah, aku mau" final Eca.

Wajah Alfa langsung sumringah, akhirny tujuannya sudah di depan mata, hidup bersama Eca, selanjutnya ia akan segera mengajak wanitanya untuk segera menikah, ia ingin menjadikan Eca miliknya dengan ikatan yang sah.

"Sekarang kau milikku, dan sebentar lagi kita akan menikah dan tidak ada penolakan, jadi persiapkan dirimu sayang, dan bersikaplah seperti dulu, Daddy tidak menyukai jika kamu bicara formal" tutur Alfa.

"Hmmm baiklah" Eca menatap Alfa yang juga masih menatapnya.
"Apakah jalan yang ku pilih ini sudah benar, mengapa aku merasa jika aku wanita yang jahat"

"Berhenti berfikir seperti itu, untuk saat ini dan seterusnya mari kita tetap saling mencintai" tekan Alfa.

"Maksudmu tetap saling mencintai itu apa, bukankah aku belum mengatakan jika aku juga mencintaimu" meskipun Eca memang mencintai Alfa, namun ia hanya ingin memastikan saja kenapa Alfa bisa mengatakan hal itu.

"Daddy melihat diarymu dan disana kau menulis jika kau sudah mencintaiku sedari lama" ucap Alfa dengan kekehannya.

"Isshhhh, Daddy kenapa di baca, malu tau" rengek Eca yang kini wajahnya sudah memerah malu, karena rahasianya sudah di ketahui Alfa, salahnya yang lupa untuk membawa buku diary nya itu.

"Hahahh kenapa malu?, Daddy menyukainya" senyum Alfa merekah saat Eca sudah kembali memanggil dirinya dengan sebutan Daddy, entah mengapa hal sederhana itu membuatnya benar benar merasa senang.

DADDY [END] 🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang