38

2.9K 22 0
                                    

Sudah 4 bulan sejak Eca kembali ke apartemennya, dan sekarang ia sudah memutuskan untuk bertahan dengan Alfa, ia merasa jika ia memang egois dan jahat, namun dirinya juga tak munafik jika ia membutuhkan Alfa di sisinya, apalagi sekarang ada bayi di dalam perutnya yang membutuhkan kasih sayang dari ayahnya.

"Dad bangun, Dadd ihhh Daddy" Eca yang masih berusaha untuk membangunkan Alfa.

"Enghh kenapa hm?" Alfa dengan suara serak has bangun tidurnya membuat Eca merasa terpesona dengan pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu.

Setelah Alfa menyelesaikan perceraiannya, sebulan kemudian Alfa langsung menikahi Eca, meskipun banyak gonjang ganjing di luaran sana, Eca tak menganggapnya, dan karena pengaruh Alfa semua cacian dan hinaan kepadanya tak bertahan lama, meskipun di belakang mungkin mereka masih membicarakannya, namun ia tak ambil pusing dengan hal itu.

"Bangun dulu"

"Iya, kenapa sayang, perutnya sakit lagi?" tanya Alfa dengan nada lembutnya.

"Ngga, cuman ga bisa tidur aja" jelas Eca.

Alfa terbangun dari tidurnya, lalu di rengkuhnya tubuh yang kini terlihat sangat menggemaskan itu.

"Kenapa hm?,, ada yang kamu fikirin"

"Mmm,,, Eca tuh lagi pengen itu"

"Itu apa sayang"

"Itu,, mmm anu mmm Eca pengen" gugup Eca, entah kenapa rasanya ia sulit untuk mengucapkannya.

Alfa menaikkan sebelah alisnya, ia bingung istrinya ini menginginkn apa.

"Apa sayang yang jelas, Daddy ga faham"

"Ishhh,,, " Eca langsung membawa tangan Alfa ke dadanya.

Alfa terkekeh, ia sekarang mengerti keinginan sang istri.

"Ohhh anak Daddy pengen di jengukin hm?" Alfa terkekeh sambil mengelus perut Eca yang sudah besar, perkiraan Eca akan melahirkan sekitar seminggu lagi.

Alfa lalu beranjak mengukung Eca, di lepasnya pakaian Eca tanpa tersisa sehelai benangpun, di tatapnya tubuh telanjang Eca dari atas sampai bawah.

"Kenapa Daddy liatin Eca kaya gituh, Eca gendut ya, terus sekarang Eca jadi jelek" ucap Eca dengan tatapan sendunya, Eca berfikir apakah Alfa akan meninggalkannya jika ia sudah tak secantik dulu lagi.

"Hei, kenapa kau berfikir begitu, kau cantik sayang, bahkan jauh lebih cantik, karena sekarang kamu sedang mengandung anak kita, kau terlihat semakin sexy dengan tubuhmu sekarang baby" Alfa tidak berbohong jika Eca semakin sexy dan menggoda dengan tubuhnya sekarang.

"Apa Daddy bakal ninggalin Eca, kalo Eca udah ga semenarik dulu lagi, Eca takut karma bakal datang, karena cara Eca dapetin Daddy dengan cara yang salah" entah kenapa akhir akhir ini ia sangat sensitif.

"Baby, Daddy mencintaimu bukan hanya sebatas karena fisikmu saja, Daddy mencintaimu benar benar karena kamu yang sudah memiliki hati Daddy, sikap kamu, kesabaran kamu, ketulusan kamu, banyak hal yang membuat Daddy jatuh cinta kepadamu, kecantikanmu dan tubuh indahmu adalah bonus untuk Daddy, meskipun Daddy tak munafik jika awal kita bersama mungkin Daddy tertarik dengan fisikmu, namun sekarang itu tidak terlalu penting, yang terpenting untuk Daddy adalah cinta kamu ke Daddy" jelas Alfa lalu mengecup kening Eca.

"Dadd maafin Eca karena udah berfikir yang ngga ngga sama Daddy"

"Gapapa sayang, jangan lagi berfikir jika Daddy akan meninggalkanmu, karena itu suatu ketidak mungkinan untuk Daddy, jika bukan maut yang memisahkan, Daddy akan selalu bersamamu selamanya sayang" papar Alfa, sambil mencubit gemas hidung Eca.

Eca kini matanya sudah berkaca kaca, ia terharu mendengar ucapan suaminya itu.

"Makasih, Eca sayang Daddy" Eca mengecup pipi Alfa.

"Daddy juga menyayangimu, dan mari kita lanjutkan kegiatan kita yang tertunda baby" ucap Alfa dengan tatapan menggodanya, tak lupa ia menanggalkan semua pakaiannya yang masih ada di tubuhnya, hingga kini ia pun sama seperti Eca tanpa sehelai benangpun melekat di tubuhnya.

Alfa meremas sebelah kanan bukit kembar Eca, karena satu tangannya digunakan untuk menopang tubuhnya agar tak menimpa Eca.

"Sshhhh Daddhh" Eca merasa payudaranya sekarang benar benar terasa sensitif sekali.

Dengan perlahan Alfa terus meremas payudara Eca secara bergantian, bibirnya mencumbu bibir kenyal Eca, melumatnya dan sesekali ia menyesap kuat bibir yang menjadi candunya itu.

"Engghhhhh mmmhhhh" desah Eca tertahan disela pagutannya.

Kini cumbuan Alfa turun menuju leher jenjang Eca, menyesapnya meninggalkan jejak kepemilikan disana.

"Sshhhh ahhhh Daddd" Eca terus mendesah dengan tubuh yang terus bergelinjang merasakan nikmat.

DADDY [END] 🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang