Deg
Rasanya jantung Eca seperti terhantam benda kasar, benar benar menyesakkan.
Saat ia masih mengamati orang di depannya, orang tersebut berbalik berjalan menuju ke arahnya, Eca bisa melihat dengan jelas wajah pria bersama wanita yang ada di sebelahnya.
Dia Alfa dan istrinya, mereka semakin dekat berjalan menuju arahnya, sepertinya Alfa belum nenyadari keberadaannya, karena Alfa sedang berbicara dengan istrinya, mereka terlihat tertawa bersama, Eca melihatnya seperti pasangan yang sedang bahagia, benar benar pasangan yang serasi dan cocok.
Kini mata tajam Alfa bersitatap dengan netra Eca.
Untuk sesaat Alfa diam mematung melihat seseorang yang berada di depannya.
Eca yang kembali berjalan bersama vio langsung bersitatap dengan Alfa, namun keduanya seperti orang asing yang tak pernah saling mengenal, Eca yang berjalan melewati Alfa, dan Alfa yang masih diam memperhatikan Eca yang melewatinya.
"Kenapa?, kamu kenal sama dia" tegur naya, saat melihat suaminya terus memperhatikan wanita yang sudah mulai menjauh dari pandangannya.
"Ehhh gapapa, aku kira dia klien aku, tapi kayanya bukan" elak Alfa.
Ia tidak mungkin mengatakan jika wanita itu sugar baby nya, tapi kenapa Eca berada di hotel ini.
"Ayo" ajak naya membuyarkan lamunan Alfa.
"Ehh iya ayo"
***
"Ca lo oke,?"
"Bohong kalo gue bilang gapapa vi" ucap Eca dengan nada sedihnya, namun ia menguatkan dirinya agar tidak menangis.
Vio hanya diam, ia tahu sahabatnya ini butuh waktu untuk menenangkan dirinya.
Saat ini mereka sedang berada di pantai, karena Eca yang memintanya untuk kembali kesini, Eca bilang ia ingin menenangkan dirinya.
Meskipun udara sangat dingin, tak membuat Eca merasa kedinginan, entah kenapa sekarang rasanya ia tidak sanggup untuk sekedar melihat Alfa, ia takut hatinya akan semakin terluka.
Sampai dering telpon yang berasal dari ponsel milik vio, membuyarkan lamunan keduanya.
"Lo boleh pergi vi, gue gapapa lo tenang aja" Eca tahu jika yang menelpon vio adalah revan, pasti pria itu ingin menemui vio.
"Gue ga mungkin ninggalin lo dalam keadaan kaya gini" tolak vio.
Eca pun terkekeh, ia merasa bersyukur di dunia ini masih ada yang menghawatirkannya.
"Lo kira gue kenapa, gue ga senekat itu buat lakuin hal yang bakal ngerugiin diri gue sendiri, lo tenang aja gue ga bakalan mati bunuh diri ko" ucap Eca di iringi dengan candaannya.
"Ca, gu,,,"
"Gapapa vi, beneran deh, gue cuma mau tenangin diri gue aja, gue janji ga bakal kenapa napa" potong Eca menenangkan vio.
Ia tahu pasti sahabatnya ini sangat hawatir jika ia akan melakukan hal nekat.
"Beneran lo gapapa kalo gue tinggal" ucap vio memastikan.
"Suer vi, gue gapapa, malah kalo lo masih di sini gue bakal merasa bersalah karena udah biarin lo ga profesional sama tanggung jawab lo" jelas Eca.
"Yaudah gue pergi dulu, kalo ada apa apa bilang ke gue, ga usah sungkan"
"Iya bawel" kekeh Eca.
"Dih" vio pun berjalan menjauhi Eca.
"Vi" teriak Eca memanggil vio yang mulai menjauh.
"Thanks" ucap vio saat membalikkan badannya.
Vio pun mengacungkan jempolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY [END] 🔞✔
RomansAlfa mengira semuanya hanya permainan semata, namun lama kelamaan rasa yang tak seharusnya ada, kini malah mampir dan menetap di hatinya. Cerita Dewasa 🔞 Tidak ada yang baik dalam cerita ini, jadi bijaklah dalam mencerna setiap tulisannya.