33

3K 30 0
                                    

Saat ini Alfa sedang berada di apartemen yang ia berikan untuk Eca, rencananya ia ingin mengajak Eca untuk tinggal kembali di apartemen, dan saat ini ia akan mengecek apartemennya terlebih dahulu, yang sudah kosong selama berbulan bulan.

Eca sudah menceritakan jika selama ini ia sudah tak tinggal di apartemen lagi, dan selama ini Eca tinggal di kontrakan kecil dan bekerja sebagai pelayan di cafe.

Alfa belum menanyakan lebih dalam lagi tentang kehidupan Eca selama 5 bulan terakhir, karena kondisi Eca yang masih lemah, ia menyuruhnya untuk beristirahat saja.

Saat sedang memeriksa kamar yang biasa ia dan Eca pakai waktu itu, ia di kagetkan dengan sesuatu yang ada di meja dekat ranjang yang sudah sangat berdebu, bahkan semua ruangan yang ada di apartemen benar benar sangat kotor, karena tak pernah di bersihkan selama berbulan bulan.

Setelah ia memeriksa apa yang ada di sana, ia langsung tertegun merasa bodoh dan bermasalah.

"Maafkan Daddy sayang, Daddy sudah salah menilai kamu, maafkan Daddy yang sudah membuat luka di hatimu begitu dalam" gumam Alfa saat ia menyentuh barang barang milik Eca.

Di sana ada kunci mobil, perhiasan, dan kartu hitam yang ia berikan untuk Eca, jadi selama ini Eca tidak membawa semua pemberiannya.

"Daddy benar benar bodoh, jadi selama ini kamu hidup dengan kesusahan, sehingga kamu harus bekerja dalam keadaan sedang hamil" batin Alfa dengan air matanya yang sudah menetes.

Alfa terus merutuki dirinya sendiri, kenapa ia tidak mengetahui hal ini sedari awal, kenapa dia malah lebih mementingkan egonya, kenapa sedari awal ia tak menuruti saran dari sahabatnya.

Alfa terus merutuki dirinya sendiri, rasanya dadanya merasa sesak, ia benar benar sangat menyesal.

Hingga dering telpon mengalihkan perhatiannya.

"Jangan biarkan dia pergi sebelum saya kembali kesana" ucap Alfa kepada orang yang menelponnya.

Firasatnya ternyata benar, Eca pasti akan menghindarinya, untung saja ia berjaga jaga dengan menyuruh orangnya untuk mengawasi Eca.

Ia langsung bergegas kembali menuju rumah sakit tempat Eca di rawat.

Memerlukan waktu yang lama untuk sampai kesana, namun dengan kecepatan penuh ia mengendarai mobilnya agar segera sampai.

***

Saat ia sudah sampai di rumah sakit, ia melihat Eca yang sedang berdiri di parkiran yang sedang di jaga oleh dua orang suruhannya, sepertinya Eca memang tak ingin bertemu dengannya, sehingga Eca nekat kabur, meskipun kondisinya sudah membaik, tetap saja ia merasa khawatir.

Dengan terpaksa Alfa mengisyaratkan orang suruhannya untuk membius Eca, karena jika ia memaksa Eca saat ini, sepertinya itu akan membuat Eca tertekan, ia takut hal itu akan membahayakan kondisinya serta bayi yang ada di kandungannya.

"Terimakasih, sekarang kalian boleh pergi" perintah Alfa saat ia sudah berada di hadapan anak buahnya, dan mengambil alih Eca yang sudah tak sadarkn diri, kemudian ia menggendong Eca menuju mobilnya.

"Baik tuan" jawab keduanya serempak.

Setelah perjalanan yang menguras waktu kini keduanya sudah tiba di apartemen milik Eca, yang ia hadiahkan untuknya saat itu.

Alfa memutuskan membawa Eca kembali ke apartemen yang dulu sering mereka tempati, ia tidak peduli jika wanita itu akan marah nantinya, yang terpenting saat ini Eca ada dalam dekapannya.

DADDY [END] 🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang