Alfa saat ini sedang dalam perjalanan menuju bali, rencananya ia akan menginap selama seminggu, karena urusan bisnis.
Saat dalam perjalanan, Alfa memutuskan untuk singgah sejenak di salah satu cafe yang tak jauh dari tempat penginapannya selama ia berada di bali.
"Permisi, mau pesan apa?" tanya seorang pelayan.
"Saya mau pe,,,"
Deg
Alfa lngsung mematung saat melihat orang di depannya.
Saat ia mendongak menatap pelayan yang akan mencatat pesanannya, ia di kagetkan dengan wajah yang begitu familiar.
"Eca,,,?" Heran Alfa, saat ia sudah kembali dari rasa terkejutnya.
Yang berada di depannya ini adalah sosok yang selama ini ia rindukan, untuk apa Eca berada di sini, dan kenapa sekarang ia menjadi seorang pelayan, Alfa terus bertanya tanya dalam benaknya.
Eca pun tak kalah kagetnya dengan sosok yang ada di depannya ini, dunia ini memang begitu sempit, ia bahkan selama ini pergi sejauh mungkin dari kehidupan Alfa, namun akhirnya ia kembali bertemu dengan orang yang ia ingin lupakan itu.
"Dad,,," ucap Eca terpotong saat ia akan memanggil Alfa dengan sebutan Daddy.
"Maksud saya tuan Alfa" lajut Eca melarat panggilan sebelumnya.
Entah mengapa mendengar panggilan Eca kepadanya sekarang, membuat ia merasa tidak nyaman.
"Kamu ngapain di sini?" heran Alfa.
"Saya bekerja di sini tuan" jawab Eca.
Sejujurnya saat ini ia merasa gugup, karena sudah lama ia tak bertemu dengan Alfa, membuat perasaannya senang bercampur sedih, rasanya ia ingin memeluk pria di depannya ini, apalagi saat ini bawaan bayinya yang selalu ingin dekat dengan Alfa.
Selama ini dirinya hanya bisa melihat Alfa dari ponselnya saja, saat ia sedang merindukannya.
Sekarang orang yang selama ini ia rindukan sudah ada di depannya, namun ia tidak bisa untuk meluapkan rasa rindunya, rasanya tidak mungkin jika Alfa mau menerima pelukan darinya.
"Kenapa, apa uang pemberian saya kurang, sehingga kamu bekerja seperti sekarang?" tanya Alfa.
Eca merasa heran dengan pertanyaan Alfa, bukankah ia sudah mengembalikan semua pemberian dari pria ini, namun kenapa sekarang Alfa malah bertanya demikian, apa Alfa belum mengeceknya, fikir Eca.
"Kenapa kamu malah bengong" lanjut Alfa saat Eca tak menjawab pertanyaannya.
"Ah maafkan saya tuan, anda ingin memesan apa"
"Saya bertanya, kenapa kamu tidak menjawabnya"
"Maaf tuan, tugas saya hanya mencatat pesanan dan mengantarkannya, jadi saya tidak bisa menjawab selain dari pekerjaan saya" terang Eca.
Rasanya Eca ingin segera pergi dari hadapan Alfa, jika terus berlama lama ada di sisinya, membuat ia merasa ingin menangis.
"Baiklah" lalu Alfa langsung menyebutkan pesanannya.
Setelah kepergian Eca, Alfa terus memikirkan kenapa Eca harus bekerja, apa ia sudah kehabisan uangnya, namun Alfa masih mengingat jika wanita itu bukan orang yang boros, apalagi uang yang ia berikan kepadanya jumlahnya sangat banyak.
Tak lama makanannya tiba, namun yang mengantarannya bukan Eca.
"Silahkan tuan"
"Maaf, kenapa pelayan yang mencatat pesanan saya tadi, bukan yang mengantarkan makanannya?" tanya Alfa.
"Pelayan yang mencatat pesanan anda sedang ijin pulang duluan, karena dia sedang tidak enak badan"
"Baiklah, terimakasih" ucap Alfa.
"Permisi tuan"
Alfa pun menganggukan kepalanya.
"Apa kamu menghindari saya, padahal banyak hal yang ingin saya tanyakan kepadamu" batin Alfa.
Tanpa menyentuh makanannya, Alfa langsung beranjak pergi meninggalkan cafe setelah menyimpan lembaran uang di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY [END] 🔞✔
RomanceAlfa mengira semuanya hanya permainan semata, namun lama kelamaan rasa yang tak seharusnya ada, kini malah mampir dan menetap di hatinya. Cerita Dewasa 🔞 Tidak ada yang baik dalam cerita ini, jadi bijaklah dalam mencerna setiap tulisannya.