Chapter 5: Day 1?

10.6K 618 14
                                    


"Kardus-kardus ini mau dikemain?" Tanyaku sambil memperhatikan kardus-kardus yang ditumpuk di depan kamarku.

"Barang-barang yang udah gak kepake bakal ku buang, sisanya bakal aku taro di storage apartemen."

"Yang mau disimpan yang mana? Aku bantu bawa ke storage apartemen, ya?"

Arial mengangguk sambil mengetik pesan di smartphone dia.

"Kalau yang di kardus ini isinya apa?" tanyaku

Arial melirik kardus besar yang aku tunjuk, "Masih harus disortir lagi sih mana yang harus dibuang, tapi untuk sementara bakal disimpan di storage dulu.

"Jangan-jangan video porno lagi?" Godaku lagi. "Video jeruk makan jeruk, ya?"

"Bukan, sih." Jawab Arial sambil terus merapikan sisa barang-barang di kamar. "Lebih tepatnya barang-barang BSDM." Lanjutnya, melihat ke arahku dengan muka yang serius.

Tiba-tiba saja aku langsung membayangkan red room yang digambarkan dalam series "50 Shades of Gray". Jangan-jangan Arial tidak menikah karena selera dia spesifik bondage.

"Becanda, becanda, buka aja kalau mau liat isinya apa." Jawab Arial sambil menahan tawa.

Aku membuka kardus paling atas dan menemukan tumpukan komik dan novel di sana. Dus berikutnya berisi beberapa alat elektronik tua.

Aku mendengar bel apartemen kami berdering. Arial buru - buru menuju ke pintu depan untuk membuka pintu.

Aku mengambil beberapa komik dari dalam menemukan beberapa novel yang sudah sejak lama ingin aku baca, tetapi tidak pernah sempat aku beli.

"Komik sama novelnya jangan dibuang, yah." Kataku, saat Arial masuk dengan membawa troley barang, sepertinya dia tadi sedang meminjam trolley barang ke pengurus apartemen.

"Terserah, ambil aja mana yang kamu mau, di kardus-kardus bawah masih ada beberapa komik dan novel lain kalau kamu mau ambil." Balasnya.

Aku membuka kardus lain dan melihat beberapa manga shounen dan novel yang judulnya tidak terlalu aku kenal. Kardus lain berisi barang-barang yang sepertinya sudah rusak atau tidak terpakai. Aku berencana akan memilah-milah lagi novel dan komiknya nanti.

Sisa siang itu, aku membantu Arial membersihkan kamarku, membuang barang yang tidak diperlukan dan memindahkan barang yang tidak terpakai ke storage sementara apartemen dan mengeluarkan barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan. Dan seperti selayaknya orang asing yang baru bertemu, kami berdua tidak berbicara banyak, obrolan kamu hanya sekitar "Ini ditaruh di mana?" "Ini di bawa kemana?"

Sekitar jam 1 siang, kami baru selesai membereskan gudang. Dus berisi komik dan novel yang masih ingin aku pilah juga tertumpuk rapi di pojok ruangan. Debu sudah dibersihkan dengan baik. Dan tadi sekitar jam 12 siang barang-barangku juga sudah sampai dan sudah tertumpuk rapi di sebelah dus novel.

"Nih kita harus belanja barang-barang buat kamar kamu, terutama kasur." Kata Arial "Yuk, berangkat sekarang. Kamu butuh apa lagi buat kamar kamu?"

"Cat, aku pengen ngecat ulang kamarnya. Aku perlu rak buku tambahan juga, karena sayang banget kalau komik-komik kamu dibuang, aku juga punya banyak buku, sama lemari baju, kalau meja kayaknya aku masih bisa pake yang ada di kamar itu."

"Okey." Jawab Arial.

Setelah bersiap-siap, kami langsung meluncur menuju basement untuk mengambil mobil. Rencananya, Arial akan membawaku ke toko furniture dan bahan bangunan. Tapi sebelum menuju toko furniture, Arial mengajakku untuk makan siang terlebih dahulu. Karena perutku sudah lapar lagi, aku menerima ajakannya.

Marriage ProbationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang